Share

Bab 49

Pria paruh baya itu terkekeh, kemudian melangkah menjauh tanpa menoleh padaku sama sekali.

“Siapa dia, Ray?”

“Om Bram. Papinya Nadine. Papa yang mengundangnya.”

“Kamu nggak boleh bersikap seperti tadi, Ray. Bagaimana pun ia adalah tamu kita.”

“Dia merendahkanmu, bagaimana bisa aku bersikap ramah padanya.”

“Tapi dia rela datang jauh-jauh ke resepsi kita, Ray. Kurasa itu sangat patut diapresiasi.”

“Karena ia akan jadi perbincangan di kalangannya jika ia tak hadir, Han. Jadi ia pasti akan hadir demi menjaga namanya dan agar ia tak kehilangan muka setelah kekalahannya olehku dalam pemilihan direktur kemarin.”

“Apa duniamu seribet itu, Ray? Aku belum memahami duniamu.”

“Tak perlu memaksakan diri, Han. Kamu hanya perlu memahami semua yang ada di tubuhku.” Ray mulai menggerakkan alisnya naik turun.

“Mau ditimpuk?”

“Jangan dong, nggak lucu kan kalau kita timpuk-timpukan di pelaminan.”

Kami tertawa bersama, kemudian Ray kembali meraih tanganku ke dalam genggamannya.

“Mulai sekarang aku bisa me
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (3)
goodnovel comment avatar
Isabella
iiiiihhhh othoer buat aku melow. Ray romantis. kata" othoer keren . cerdas, lanjut thoer semangat sukses selalu karyamu patut di banggakan
goodnovel comment avatar
Meyke Sartika
Duh, nak zain ntar yah, hehe bunda sama om dokter mau ngasih adik buat zayn, mau nggak...
goodnovel comment avatar
Yayhaa Msi Soppeng
pengen liat randy dgn penyesalannyaa dan karmanyaa sudah jdi penghianat
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status