Share

Dia Datang

"Ayo berangkat ke rumah Nasrul untuk minta tanggung jawab Ibu." Diana mendorong tubuh Erwin.

"Sekarang?"

Diana mengerucutkan bibir. "Tahun depan. Ya sekarang, Mas. Ayo buruan nanti keburu gelap!"

"Diana? Aku ini capek, baru pulang kerja. Masa udah disuruh pergi aja. Belum istirahat apalagi minum." Erwin kesal.

"Mau minum apa, hah? Semua perabotan dapur kita sudah ludes. Mau masak juga nggak bisa," ucap Diana ketus.

Para tetangga yang tadi menemani Diana saling pandang. Melihat pasangan suami istri yang sedang bertengkar membuat mereka merasa tidak enak hati sehingga satu per satu dari mereka pamit pulang.

"Saya pulang dulu, Mbak Diana. Yang sabar, ya," kata salah seorang tetangga yang rumahnya paling dekat dengan rumah Diana. Dia juga yang pertama kali mendengar teriakan Diana dan meminta bantuan pada orang-orang.

"Iya, Bu. Terima kasih." Erwin mewakili menjawab karena Diana diam saja.

"Saya juga pamit, Mbak," sahut yang lain.

"Saya juga."

"Saya juga."

Rumah yang tadinya rama
บทที่ถูกล็อก
อ่านต่อเรื่องนี้บน Application
ความคิดเห็น (1)
goodnovel comment avatar
Nim Ranah
yang datang anak durhaka
ดูความคิดเห็นทั้งหมด

Related chapter

Latest chapter

DMCA.com Protection Status