Beberapa minggu kemudian, ternyata keadaan di dunia luar bertambah kacau. Peperangan antara manusia melawan pasukan iblis tak terelakkan.Ketiga Guru Besar lah yang saat ini menjadi pemimpin peperangan dari pihak bangsa manusia.Saat ini, kebetulan ketiga Guru Besar sedang melawan enam Ketua Divisi pasukan iblis."Nampaknya kali ini kita memang akan menyusul Shifuer," ucap Shifusan."Kita memang sudah tua. Tapi kita harus berusaha sekuat tenaga. Masih ada kesempatan," ucap Shifusi."Hahaha..., masing-masing dari kita akan melawan dua dari mereka. Hem..., kalau saja usia kita masih muda mungkin kita bisa saja mengalahkan mereka." ucap Shifuni."Baiklah, aku akan melawan yang itu," ucap Shifusan.Pertarungan mereka berjalan sangatlah sengit. Ketiga Guru Besar itu berhasil membuat para Ketua Divisi pasukan iblis kewalahan. Bahkan, dua diantara Ketua Divisi pasukan iblis berhasil dikalahkan oleh ketiga Guru Besar. Sisa empat lainnya masing-masing juga mendapat luka yang cukup parah.Namun,
Beberapa hari ini Samchong terlihat murung. Murid-muridnya menyadari itu namun tidak berani bertanya.Limdong dan Lingling berhasil menguasai metode berlatih pasangan dengan baik. Begitu pula dengan yang lainnya.Limdong juga memutuskan akan melanjutkan latihannya bersama Lingling setelah ia menyelesaikan berlatihnya dengan batu kekuatan kedua miliknya.Lee sangat senang karena ia juga bisa bekerja sama dengan baik bersama Aying saat berlatih.Sedangkan Yizi dan Yuzong, mereka tidak banyak bicara. Itu memang sudah watak dari mereka berdua. Mereka akan berbicara ketika mengalami kesulitan saja saat berlatih. Untungnya semua yang ada di sana tidak mempermasalahkan sikap Yizi dan Yuzong yang seperti itu."Sebenarnya apa yang dipikirkan oleh Guru? Apa terjadi sesuatu?" tanya Limdong pada Lee."Entahlah. Apa sebaiknya kita tanyakan saja pada Guru apa yang terjadi?" jawab Lee."Mungkin lebih baik Lingling saja yang menanyakannya," ucap Aying."Kalau begitu baiklah, nanti biar aku saja yang a
Keadaan di dunia luar semakin hari semakin kacau. Walaupun Fujinma menarik kembali pasukan iblis miliknya, namun keadaan memang sudahlah terlanjur kacau. Banyak kota-kota yang hancur dan banyak nyawa yang melayang akibat serangan pasukan iblis. Karena banyaknya warga yang depresi, akhirnya situasi jadi tak terkendali. Ditambah lagi, kabar tewasnya empat Guru Besar membuat para penjahat senang. Bahkan sudah ada manusia yang memihak pasukan iblis. Sekte-sekte kecil banyak yang kewalahan mengatasi para penjahat yang semakin hari semakin bertambah.***Di dalam inti hutan terlarang, Yingar memberikan perintah pada para Roh Penjaga agar berwaspada kalau saja ada iblis yang menyelinap maka harus segera ditangkap. Kalau mendesak, boleh langsung dibunuh saja.Aying, Lee, Yizi, dan Yuzong sedang berkeliling hutan terlarang. Ini pertama kalinya bagi Yizi dan Yuzong."Awas Yizi!" teriak Lee. Lee mendorong tubuh Yizi.Bugh!"Yizi!" teriak Yuzong."Aku baik-baik saja," jawab Yizi."Awas! Lee, di be
Lingling memang memiliki sifat yang keras kepala. Itu tandanya ia tidak akan berhenti sampai ia berhasil dengan tujuannya.'Aku salah. Aku lupa dengan beberapa gerakan,' gumam Lingling. Kemudian ia membaca dan mengingat kembali setiap gerakan.Beberapa menit kemudian ia kembali mencobanya.Krak, krak, krak!Kali ini Lingling mencoba membekukan sebatang pohon yang berukuran sedang. Dan itu juga berhasil, namun masih ada yang kurang. Energi yang di gunakan Lingling masih terbilang banyak.'Hanya salah beberapa gerakan saja tetap hasilnya begitu. Berarti, kekuatan es milikku ini ada cara untuk menggunakannya agar tidak boros energi. Baiklah! Aku tidak akan menyerah! Aku tidak mau terus menerus menjadi beban mereka berdua!' gumam Lingling. Yang dimaksud adalah beban bagi Lee dan Limdong.***Beberapa jam kemudian akhirnya Limdong membuka kedua matanya. Saat jiwanya telah kembali ke dunia nyata, Limdong melihat ada Lingling yang sedang berlatih di jarak dua puluh meter di depannya."Linglin
Lingling melototkan matanya ketika mendengar Limdong berkata bahwa pil yang ia telan tadi adalah pil cinta."Apa!?" teriak Lingling."Hahahaha..., hahaha..., hahahaha!" Limdong tertawa terpingkal saat melihat ekspresi terkejut di raut wajah Lingling."Katakan padaku! Apa maksudmu memberikan aku pil cinta? Hah!?" Lingling mengepalkan tangannya bersiap akan memukul wajah Limdong.Namun beberapa detik kemudian tubuhnya terasa hangat dan sangat nyaman."Ada apa? Hem? Apakah pil cinta nya sudah bereaksi?" tanya Limdong.Yang dimaksud pil cinta adalah sebuah pil yang jika itu ditelan maka yang menelannya akan merasakan gairah."Limdong, tubuhku...," ucap Lingling. Ia menatap kedua tangannya."Efeknya memang cepat. Bagaimana rasanya? Apa kau merasa sesuatu?" tanya Limdong."A-aku..., aku merasa tubuhku hangat. Dan..., nyaman," jawab Lingling."Yah..., begitulah efeknya. Tunggu saja sebentar lagi. Aku jamin, semangatmu akan berada di puncaknya setelah pil itu tercerna sepenuhnya. Kau pasti men
Keesokan harinya, Lingling bercerita kepada Samchong tentang hasil latihannya kemarin. Lingling memberitahu Samchong ia pingsan ternyata karena mencoba menggabungkan beberapa jurus menjadi satu. Alhasil, terakhir kali es yang Lingling keluarkan malah menghasilkan ledakan setelah membeku."Kau ini ya, jangan suka membuat hal yang tidak-tidak, Lingling.""Maafkan aku Guru, hehe. Tapi aku merasa kalau sedikit lagi hampir berhasil Guru," jawab Lingling."Sudahlah, kalau memang kau ingin berlatih maka berlatihlah saja sesuai yang ada di kitab yang aku berikan itu. Jangan melakukan hal lain dulu. Mungkin saja kalau salah justru tubuhmu yang akan meledak," ucap Samchong."Baiklah Guru. Kalau begitu aku akan lanjut berlatih.""Dan juga jangan memaksakan diri," imbuh Samchong."Baik, Guru!"Mulut nya saja yang bilang baik, namun kenyataannya Lingling memang sering memaksakan diri."Kalau begitu aku akan mencoba gerakan yang sesuai di dalam kitab saja terlebih dahulu," gumam Lingling.Tak lama k
Kali ini Lingling berniat melakukan gerakan campuran pada latihannya. Karena tadi ia sudah berhasil menguasai beberapa teknik, jadi Lingling merasa apakah bisa beberapa teknik itu digabungkan sehingga menghasilkan sebuah teknik baru? Tentu saja itu bisa. Namun, letak masalahnya adalah pengontrolan pada energi di dalam tubuh. Selain energi bocor, jika itu terlalu memaksakan diri bisa saja malah jalur meridiannya yang tersumbat.'Aku coba satu kali saja. Kalau memang tidak berhasil, aku akan melupakannya,' gumam Lingling.Lingling berdiri dan meliuk-liukkan tubuhnya melakukan beberapa bagian gerakan dari teknik tingkat tinggi. 'Anggun sekali gerakannya itu,' gumam Limdong.Siuw...!Krak, krak, krak!Cetring!Blar...!Lingling membekukan sungai yang ada di dekatnya. Kemudian setelah air di sungai itu membeku, Lingling menggerakkan lagi tangannya dan mengangkat air yang membeku itu ke udara. Lalu, Lingling seperti meremaskan kepalan tangannya guna menghancurkan air sungai yang membeku itu
Satu Minggu kemudian, Samchong mengumpulkan semua muridnya. Ada sesuatu yang ingin ia katakan kepada mereka semua.Belakangan ini semua murid Samchong berlatih dengan giat dan hasilnya juga terlihat sangat memuaskan. Kemampuan mereka semua meningkat dengan pesat. Itu juga disebabkan dengan adanya jumlah energi alam yang melimpah di dalam inti hutan terlarang. Jadi, Samchong penasaran dengan kemampuan para muridnya."Baiklah, aku sengaja mengumpulkan kalian hari ini. Aku ingin melihat sejauh mana perkembangan kalian dalam berlatih akhir-akhir ini. Aku mau mengadakan latih tanding," ucap Samchong."Latih tanding? Itu artinya kami akan melawan satu sama lain?" tanya Limdong."Iya benar. Tapi kalian akan latih tanding secara tim. Kalian tunjukkan lah hasil latihan kalian selama ini sudah sejauh mana," jawab Samchong."Baik, Guru!" jawab mereka berenam serempak."Kalau begitu ayo, kita pergi ke pinggir sana. Nampaknya tempat itu yang paling cocok untuk dijadikan tempat latih tanding. Dan lu