Share

Bab 72. Ungkapan Hati

Vernon maju beberapa langkah mendekat ke sisi ranjang. "Sebaiknya kita bawa ke dokter secepatnya. Ayo, aku bantu. Kita bopong ke mobil."

"Iya, Pak. Terima kasih," sahut Lani.

Pelan-pelan mereka mengangkat tubuh Meity dan membawa ke mobil. Adisti dan Vina muncul. Adisti sangat cemas melihat kondisi Meity memburuk. Kejadian ini sangat tidak terduga. Meity selama ini baik-baik saja tiba-tiba jatuh sakit.

"Ibu, aku boleh ikut?" minta Felicia, saat Adisti sudah ikut masuk di dalam mobil.

"Tidak, Sayang. Sudah mulai malam. Cia besok ke sekolah. Cia doakan Nenek di rumah, ya? Nanti tidur ditemani Kak Vina," jawab Adisti.

"Oke," ucap Felicia lirih. Vina yang ada di samping Felicia mengusap kepala gadis kecil itu.

Mobil Vernon meninggalkan rumah menuju ke rumah sakit. Sepanjang perjalanan, hati Adisti terus menyebut nama Meity dalam doa. Dia sakit Meity tidak seburuk yang Adisti pikirkan.

Selama hampir setengah jam, setelah tiab di rumah sakit, dokter menangani Meity. Vernon, Adisti, dan
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status