Share

Bab 92. Aku Berhasil!

Arloji di tangan Adisti menunjukkan pukul sembilan pagi. Satu jam lagi. Ya, satu jam lagi Adisti akan mempertanggungjawabkan penelitian dari karya tulisnya di depan dewan penguji. Ini puncak dari semua usaha akademiknya selama hampir empat tahun. Rasanya begitu menegangkan. Hampir setiap sekian menit Adisti akan melirik ke arah tangan kirinya, sudah berjalan berapa menit waktu berlalu.

"Minum kopi dulu, makan gorengan biar tenang. Wajah kayak orang lagi sembunyi dari kejaran tentara di medan perang." Ernita yang ada di sebelah Adisti menyenggol lengan temannya itu.

"Aduh, sakit tahu," sahut Adisti. Dia mengusuk lengan kanannya.

"Kayaknya kalau ada penyemangat, bagus ini. Gimana caranya, ya?" Ernita mengernyit dan memicingkan mata. Dia mencari ide agar membuat ketegangan Adisti berkurang.

Ting!

Suara notif masuk di ponsel Adisti. Adisti tidak memperhatikan karena fokus dengan catatan yang ada di tangannya. Ernita yang menengok ke ponsel tak jauh darinya. Dan matanya melebar, wajahn
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status