Share

Bab 94. Vernon, Pulang!

Ernita memandang Adisti dengan rasa gemas. Andai saja Adisti sedang tidak berduka, Ernita akan langsung getok kepala temannya itu. Atau dia akan tonjok lagi lengannya sampai menjerit.

"Hei, ini rumah udah jadi milik kamu, Dis! Ibu Mei angkat kamu anak. Udah pasti yang dia punya buat kamu!" Keras dan tegas kata-kata itu. Sayangnya, itu hanya berkelana di kepala Ernita.

"Dis, ga usah mikir itu dulu. Bu Mei juga baru kita makamkan. Tenangkan diri dulu, Oke? Anak-anak kos semua juga sedih. Yang lain dipikir nanti dulu, Dis." Itu yang Ernnita ucapkan. Dia akan tunggu saat yang tepat, ketika Adisti sudah melewati masa duka.

"Ya, kamu benar, Er. Kenapa aku seegois itu? Mikir diri sendiri. Anak-anak kos juga mereka sangat kehilangan. Bukan hanya aku. Apalagi yang tinggal di sini sampai mau lulus." Adisti menghela napas. Dia redam semua kemelut di dadanya. Dia harus bisa menenangkan diri seperti yang Ernita katakan.

"Jadi, kalau kamu mau istirahat, tidur. Kurasa itu akan baik. Aku temani
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status