Share

Part 20

Hatiku hancur melihat kenyataan bahwa Mas Didik memilih pergi ke rumah orang tuanya dan setelah mengambil cincin kawin dari tanganku, dengan cincin itupula dia kenakan di tangan seorang perempuan yang aku sendiri tidak tahu siapa orangnya.

Jika memang Mas Didik ingin meminang perempuan lain, mengapa urusannya denganku tidak dia selesaikan dulu. Terasa ada yang nyeri di hatiku bila mengingat story tersebut. Tangan wanita yang ia sematkan cincin di sana.

Setelah seharian bermain di pantai, aku membersihkan tubuh setelah menidurkan Arthur yang benar-benar kecapekan. Lima belas menit menyelesaikan ritual mandiku, aku lanjut berbaring santai di samping anakku, anak semata wayangku.

Tak terasa air mataku mengalir membuat jejak di pipiku, melihat anakku yang lagi tertidur pulas membuatku semakin membenamkan wajah di bantal, Jika memang benar Mas Didik akan berpisah dariku, bagaimana bisa anak sekecil Arthur sudah harus hidup tanpa kehadiran kedua orang tuanya secara lengkap.

“Ya Allah, bant
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status