Share

Bab 285. Theo Siap Punya Adik!

Penulis: Te Anastasia
last update Terakhir Diperbarui: 2025-03-16 19:48:39

Asher memeluk Aleena yang sudah terlelap. Asher mengecup wajah Aleena bertubi-tubi dan berkali-kali ia mengucapkan terima kasih pada Aleena.

Setelah membantu Aleena memakaikan piyamanya kembali, Aleena pun langsung tertidur pulas tanpa mempedulikan Asher lagi.

"Tidurlah yang nyenyak, Sayang. Kau pasti kelelahan," bisik Asher mengecup lagi pipi Aleena.

Istrinya itu tidak mengucapkan apapun selain kedua matanya yang masih setia terpejam.

Perlahan, Asher menyibakkan selimutnya. Ia meraih jubah mandi miliknya di tepian ranjang dan memakainya cepat.

Sebelum beranjak, Asher menyahut ponselnya dan melihat ada beberapa pesan masuk, pesan-pesan itu dari Papanya.

'Besok pagi temui Papa di rumah. Papa ingin membicarakan sesuatu denganmu.'

'Balas pesan Papa, Asher...'

Asher sama sekali tidak tertarik membalas pesan itu. Ia memilih diam di tepi ranjang, kembali melirik ke belakang menatap Aleena yang tidur pulas kelelahan karena ulahnya.

Asher mengulurkan tangannya mengusap pucuk kepala Ale
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Rekatrin Bubudan
knapa hanya 3 babstiap hari...boleh nga smpi 8bab
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 286. Asher kan Selalu Membela Aleena di Depan Orang Tuanya

    Asher tak menyadari bila Aleena sudah bangun. Wanita cantik itu masih setia berdiri di ambang pintu ruangan keluarga tempat Asher berada saat ini. Begitu Asher menutup telfonnya dengan seseorang barusan, barulah laki-laki itu beranjak dari duduknya. Asher berbalik ke belakang dan ia menemukan istrinya di sana, berdiam, diam menatapnya. "Sayang," panggil Asher pelan, lebihnya ia terkejut melihat Aleena. Laki-laki itu segera beranjak cepat dari duduknya dan berjalan mendekati Aleena yang diam menundukkan kepalanya dengan muka bantal. "Kenapa bangun? Katanya tadi lelah," ujar Asher mengulurkan tangannya mengusap pipi lembut Aleena. "Aku pikir kau sudah di kamar," ujar Aleena. Wanita itu menoleh ke kamar Theo. "Theo sudah pulang, kan?" "Sudah, Sayang." Asher merangkul pundak Aleena dan ia tersenyum melihat wajah Aleena yang sedikit pucat dan lemas. "Mau istirahat sekarang, atau—""Ngantukku sudah hilang. Aku lapar sekali, tadi belum sempat makan malam kau sudah mengajakku melakuka

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-17
  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 287. Sayang, Kau Adalah Prioritasku

    Saat Asher tidak di rumah, Aleena hanya berdua saja dengan Theo. Pada mulanya, Aleena merasa tenang dan senang di rumah hanya berdua. Tetapi, tiba-tiba saja ada tamu yang datang.Sepasang suami istri yang datang bertamu, mereka mencari Asher karena laki-laki yang datang bersama istrinya ini adalah rekan dekat Asher.Tetapi tetap saja, Aleena tidak mengenali mereka. "Apa Asher sudah pergi dari tadi?" tanya laki-laki itu. "Iya, Tuan. Tapi dia bilang tak akan lama perginya. Kalau begitu, biar saya telfon dulu." Laki-laki itu mengangguk. Aleena pun segera berjalan ke ruang tengah dan ia bergegas menghubungi Asher untuk cepat pulang. "Mama ... Ma, Theo mau minum susu!" Suara Theo menggema di dalam rumah. "Iya Sayang, sebentar ya, masih ada tamu..." Aleena menggendong Theo dan mengajaknya ke depan. Tamunya itu tampak diam memperhatikan Aleena cukup lama. Geovan adalah sahabat dekat Asher, yang ia tahu istrinya adalah Marsha. Tapi entah kenapa sekarang ada wanita lain yang jauh lebih

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-17
  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 288. Wanita Kesayangan Asher

    Setelah semalam Aleena merajuk meminta sebuah cincin pada Asher. Keesokan harinya, Asher pergi membelikan Aleena cincin yang istrinya inginkan. Asher membelinya tanpa sepengatahuan Aleena. Ia ingin membuat kejutan untuk istrinya. Saat ini, Asher baru saja kembali dari kantor tepat pukul setengah tujuh malam. Asher melihat istri dan anaknya yang tengah duduk bersama di ruang keluarga. "Papa, yeayy ... Papa pulang!" pekik Theo dengan sangat kesenangan. Asher tersenyum menatap si kecil, ia juga melihat Aleena yang kini berjalan ke arahnya. "Selamat malam, Sayang," sapa Aleena dengan senyuman manis. "Malam, Sayangku..." Asher meraih pelan tengkul leher Aleena dan mengecup pipi kiri istrinya. Si kecil sudah berada di gendongan Asher saat ini. Anak itu sangat manja, ada saja yang ia minta. "Kita makan malam dulu, tadi aku dan Bibi sudah memasak banyak," ujar Aleena pada Asher."Iya, Pa. Tadi Mama memasak daging panggang yang sangat enak! Theo sampai tambah dua kali!" seru Theo yang

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-17
  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 289. Putri Kesayangan Papa Liam

    Keesokan paginya, Aleena dan Asher kembali ke Lamberg. Mereka datang ke rumah Liam tepat sampai di sana pukul sepuluh pagi. Kedatangan mereka disambut oleh Liam, lebih tepatnya menyambut Theo yang langsung bermanja-manja pada sang Kakek yang mengadu yang tidak-tidak sambil memasang ekspresi dramatisnya, tidak kaget lagi bocah empat tahunan itu begitu manja pada Kakeknya. "Cucu kesayangan Kakek, kenapa tidak pulang-pulang, Sayang? Tidak kangen sama Kakek, hm?" Liam mengecupi pipi Theo dengan penuh kerinduan. Theo menoleh ke belakang dan menunjuk ke arah Asher. "Papa yang nakal, Kek. Papa tidak mau antarkan Theo dan Mama pulang ke rumah Kakek," seru anak itu. "Sekarang, Kakek marahin Papa! Hukum Papa tarik telinga dan berdiri di tengah taman, Kek!" Liam tertawa gemas, ia malah mengeratkan pelukannya pada Theo. Pandangan Liam tertuju pada Aleena dan Asher yang kini berjalan ke arahnya. Melihat Asher merangkul pinggang Aleena, berjalan berdampingan sambil berbincang dan sesekali ter

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-17
  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 290. Tak Mudah Menghadapi Keluarga ini

    Dua Minggu kemudian...Setelah mendapatkan izin dari sang Papa untuk tinggal di Murniche, Aleena pun memutuskan untuk ikut dengan Asher tinggal di sana. Menjadi Nyonya utama di rumah Asher, keberadaan Aleena masih jarang dilihat oleh orang. Bahkan tak banyak orang yang tahu bahwa dirinya adalah istri dari seorang Asher Benedict. Pagi ini, Aleena ikut bersama Asher ke sebuah pertemuan dengan beberapa temannya. Karena Aleena akan pergi ke suatu tempat, jadi ia ikut bersama Asher sekalian. "Apa tidak apa-apa kalau aku ikut denganmu?" tanya Aleena menatap suaminya. "Tidak apa-apa, Sayang. Nanti aku akan mengenalkanmu pada semua rekanku," ujar Asher merangkul pinggang Aleena dan mengecup pelipisnya saat mereka berjalan hendak masuk ke dalam sebuah rumah makan mewah. Aleena menarik napasnya panjang. Ia melihat beberapa lelaki di dalam sana, mereka dengan pakaian formal, sudah jelas kalau mereka pasti rekan-rekan Asher. "Selamat pagi," sapa Asher pada mereka. "Pagi, Asher..." Keempat

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-18
  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 291. Ada Apa Dengan Istriku?

    Sejak bertemu dengan sepupu Asher beberapa hari yang lalu, Aleena banyak diam melamun dan terus memikirkan ucapan River diam-diam. Aleena terus mengingat-ingat seruan dari River yang mengatakan kalau Asher harus mengenalkan Aleena pada keluarganya, sebelum skandal yang lebih dulu mendatangi mereka. Asher memperhatikan istrinya yang duduk di teras samping, tampak diam dan murung. Padahal hujan tengah turun dengan deras juga hembusan angin yang cukup kencang. "Sayang..." Asher memanggilnya dengan pelan. Aleena menoleh dan menatap Asher dengan mata sayu. "Kenapa diam di sini?" tanya Asher. "Ayo masuk ke dalam. Kau bisa sakit kalau diam di udara seperti ini." Aleena mendongak menatap Asher dan wanita itu mengangguk kecil. "Di mana Theo?" tanyanya. "Dia main di dalam kamarnya, tadi dia mencarimu. Tapi saat melihatmu sendirian, dia tidak mau mengganggu," jawab Asher. Aleena merasa sedih dan terenyuh, Theo begitu sayang juga memahami perasaan Mamanya. Aleena beranjak dari duduknya d

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-18
  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 292. Dugaan Bahagia yang Dinanti-nanti

    Pukul setengah dua belas malam, Asher berjalan masuk ke dalam kamar. Laki-laki itu melihat istrinya yang tampak baru saja bangun. Aleena duduk di atas ranjang dan diam menundukkan kepalanya sambil menekan pelan perutnya. "Kenapa, Sayang?" tanya Asher mendekatinya. "Tidak tahu. Perutku rasanya kaku dan tidak nyaman, seperti ingin mual. Mungkin karena cuacanya dingin," ujar Aleena meraih bantal milik Asher dan memeluknya. "Makanya, Aleena ... kalau tidur pakai selimut," ujar Asher kini membantu Aleena berbaring. Aleena menatapnya kesal. "Iya ini mau pakai selimut kok, tidak usah memarahiku terus! Aku adukan Papa, baru tahu rasa kau ya!" pekik wanita itu. Asher tersenyum dan mengusap pucuk kepala istrinya. "Yang memarahimu juga siapa, Sayang? Aku hanya bilang, makanya pakai selimut, Aleena..." "Jangan panggil aku begitu, biasanya juga panggil Sayang!" protes wanita itu berbaring memeluknya. Asher ikut berbaring, ia merelakan selimutnya dipakai oleh Aleena dan membiarkan istrinya

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-18
  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 293. Sikap Hangat Seorang Asher

    Keesokan paginya, Asher bangun lebih awal. Laki-laki itu masih duduk di atas ranjang menundukkan kepalanya sambil memijit pelipisnya yang terasa sangat pusing. Bagaimana ia tidak pusing, Asher baru memejamkan kedua matanya saat jam menunjukkan pukul setengah tiga dini hari. "Hahhh ... Ya Tuhan," lirih Asher mengaduh pusing. Ekor matanya melirik ke samping di mana Aleena masih tertidur dengan sangat lelap. Wanita itu semalam tidak kunjung tidur, sebentar-sebentar bangun dan berusaha menyibakkan selimutnya hingga Asher lelah menyelimuti Aleena. Menatap wajah istrinya, Asher tersenyum. Rasanya, ia seperti menemukan sebuah kebahagiaan tersendiri saat menatap wajah Aleena. "Nyenyak sekali tidurmu, Sayang," bisik Asher mengecup pipi Aleena dan mengelus keningnya. Ingatan Asher kembali pada perbincangannya semalam dengan Aleena, kemungkinan besar istrinya sedang hamil saat ini. "Eunghh..." Aleena mengerang pelan dan membuka kedua matanya. Mengerjap pelan mengantuk. "Tidurlah lagi," u

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-19

Bab terbaru

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 388. S2. Anak Kesayangan Mama

    Hari sudah gelap, rumah Asher tampak sepi di saat semua anak-anaknya sudah beristirahat di dalam kamar masing-masing. Aleena dan Asher kini duduk di dalam ruangan keluarga. Berdua, dan ditemani oleh cahaya yang temaram. "Tidak terasa ya, Sayang. Sekarang anak kita sudah besar-besar. Theo sudah dewasa, si kembar juga sudah besar. Rasanya baru kemarin kita menjadi orang tua," ujar Aleena menatap ke luar dari jendela di ruang keluarga. Asher tersenyum dan menganggukkan kepalanya pelan. "Waktu berjalan dengan cepat tanpa kita sadari," jawab Asher. Aleena menyandarkan kepalanya di pundak sang suami dan wanita itu mengangguk kecil. "Dan aku tidak percaya menghabiskan seumur hidupku bersamamu, Asher. Padahal, dulu kita dipertemukan karena hal-hal yang tidak diinginkan, dan kita—""Jangan diingat lagi!" Asher menjentikkan jari telunjuknya dengan pelan di kening Aleena hingga membuat sang istri cemberut menatapnya. Wanita cantik itu mengusap keningnya dan mengeratkan pelukannya di lengan

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 387. S2. Kedekatan yang Nyaman

    Kedekatan Arabelle dan Theo sudah sangat dekat, bahkan semua orang juga sudah tahu dengan hubungan mereka. Seperti teman-teman kampus Arabelle saat ini yang melihat Theo yang tengah menjemput Arabelle pulang dari kampus. "Wah, tampan sekali, siapa dia?" "Dia kekasihny Arabelle, anak kedokteran." "Kekasihnya sangat tampan, ya, sepertinya aku tidak asing dengan wajahnya." Suara bisikan-bisikan itu terdengar di telinga Arabelle saat gadis cantik itu sampai di depan. Ia melihat semua kakak tingkatnya tampak memperhatikan Theo yang berdiri di samping mobilnya tampak menunggu-nunggu. Arabelle tidak banyak bicara, ia langsung berjalan mendekati Theo saat itu juga dan mengabaikan semua Kakak tingkatnya yang masih asik membicarakan Theo. "Kak Theo!" pekik Arabelle melambaikan tangannya dan berlari kecil mendekatinya. Theo tersenyum manis padanya seperti biasa, sampai begitu mendekat, Arabelle langsung memeluk pemuda itu. Kedua alis Theo terangkat. Tumben sekali Arabelle melakukan ha

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 386. S2. Berdua Bersamamu Adalah Hal Ternyaman

    Setelah acara makan malam selesai, Theo mengajak Arabelle untuk ikut bersamanya lebih dulu. Mereka berdua pergi ke suatu tempat malam ini. Theo mengajak Arabelle ke taman tempat mereka dulu melihat kembang api saat tahun baru. Di sebuah taman yang indah, dan tepat di cuaca yang cukup dingin seperti malam ini. "Kenapa mengajakku ke sini?" tanya Arabelle tersenyum menatap Theo. "Ingin saja," jawab Theo, ia menggenggam hangat tangan Arabelle dan diajaknya berjalan menaiki banyak anak tangga. Arabelle tersenyum gemas, gadis itu membalas genggaman tangan Theo sebelum mereka kini akhirnya sampai di taman bagian atas. Arabelle menatap sekitar, semua bunga-bunga bermekaran di sana. Dari bunga Hydrangea hingga bunga-bunga lainnya. "Wahh ... cantik sekali bunga-bunganya," ujar Arabelle tersenyum senang. "Sebelum musim dingin, mereka semua bermekaran," ujar Theo menarik pelan lengan Arabelle dan mengajaknya duduk. "Di rumah Mama yang ada di Palonia, semua tamannya dipenuhi oleh bunga Hyd

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 385. S2. Kedua Keluarga Berkumpul

    Segala macam persiapan sudah diselesaikan. Arabelle lolos masuk ke universitas impiannya, gadis itu mendalami ilmu kedokteran seperti yang ia inginkan. Berkat dukungan dan juga perhatian penuh yang Jordan berikan, anak gadisnya bisa berdiri sampai di titik ini.Malam ini, Jordan mengadakan makan malam. Ia mengundang juga Asher dan Aleena, juga Theo, bersama di kembar di sebuah rumah makan di restoran mewah. Tak hanya mereka, bahkan kedua orang tua Jordan pun juga ikut. "Terima kasih Tuan dan Nyonya sudah menyempatkan datang malam ini," ucap Jordan pada Asher dan Aleena. Asher terkekeh mendengarnya, ia menepuk pundak Jordan. "Masih formal saja kau dengan calon besanmu ini," ucap Asher. Jordan pun tertawa. "Masih perlu beradaptasi, Tuan Asher," jawabnya.Sedangkan Aleena kini duduk bersama dengan Hani, mereka berbincang-bincang. Theo bersama Julian dan juga Arabelle. Leo dan Lea melihat ikan-ikan hias di akuarium besar yang berada di tempat itu. Lea berlari mendekati Aleena, anak

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 384. S2. Theo dan Kesabaran Menghadapi Kekasihnya

    Hari berlalu musim pun berganti. Hari demi hari terlewati seperti embusan angin yang cepat dan lembut. Tak terasa, dua setengah tahun terlewati dengan mudahnya. Dua tahun menjadi perjalan yang sangat hebat untuk Theo. Pemuda itu, kini sudah meninggalkan bangku sekolah sejak satu tahun yang lalu. Theo meneruskan perusahaan milik Asher. Bahkan selepas lulus dari bangku sekolah, Theo sangat gila-gilaan mendalami pekerjaan yang ia impikan di dunia bisnis, dia tidak melanjutkan pendidikannya hanya sekejap, lalu fokus pada pekerjaannya. Seperti saat ini, pemuda itu duduk di dalam ruangan kerjanya, di kantor milik sang Papa. Theo tampak sibuk, menyiapkan beberapa berkas untuk persiapan meeting sore nanti. "Berkas yang semalam sudah kau bawa, kan, Theo?" tanya Asher pada sang putra. Theo menoleh dan mengangguk. "Sudah, Pa. Semuanya sudah beres," jawab pemuda itu. "Bagus. Sebagai asisten Papa, kau harus bisa segalanya. Paman Jordan sudah ada di divisinya sendiri, jadi ... kau harus bisa

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 383. S2. Kembang Api dan Arabelle

    Setelah acara makan malam selesai, Theo mengajak Arabelle untuk pergi bersamanya. Malam ini adalah malam yang sangat dinanti-nantikan oleh Arabelle. Perayaan tahun baru yang sudah dari lama ia tunggu-tunggu. Meskipun rencana Arabelle dari awal gagal total, dari ingin menemani Theo bertanding basket, sampai kini mereka pergi ingin melihat pesta kembang api, tapi Arabelle berharap kali ini tidak boleh gagal. "Hemmm ... sepertinya bahagia sekali," tanya Theo melirik Arabelle, sebelum kambali fokus mengemudikan mobilnya. Gadis cantik itu tersenyum dan menganggukkan kepalanya. "Tentu saja," jawab Arabelle. "Aku hampir berpikir tidak ada harapan lagi untuk melihat perayaan pesta kembang api malam ini, Kak. Tapi ternyata, Tuhan berkata lain..." Theo tersenyum. "Aku selalu berdoa sepanjang hari agar apapun yang kau harapkan bisa Tuhan kabulkan, Arabelle," ucap Theo. "Benarkah?" Arabelle tersenyum menatapnya. Theo terkekeh gemas tanpa menjawabnya, ia mengulurkan satu tangannya dan mengu

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 382. S2. Nasihat dari Seorang Ayah

    Theo datang seperti biasa. Kedatangannya kali ini disambut oleh Jordan, laki-laki yang selalu ia panggil Paman sejak kecil itu kini menjadi lebih dekat dengan Theo. Mereka berdua duduk di ruang tamu, menunggu Arabelle yang tengah bersiap, karena Theo bilang kalau Arabelle diminta oleh Aleena datang untuk makan malam bersama. "Beberapa hari ini Paman jadi jarang melihatmu, Theo," ujar Jordan sambil menyalakan sebatang cerutu di tangannya. Theo tersenyum tipis. "Iya, Paman. Paman terlalu sibuk, aku juga sibuk," jawab Theo. "Heem. Paman membantu Papamu mengurus proyek yang ada di Palonia," jawab Jordan. "Paman yakin, dengan kepintaranmu, kau bisa ikut campur dalam proyek itu andai kau tidak sibuk dengan sekolahmu. Paman selalu mengajarimu nanyak hal, bukan?" Mendengar ucapan Jordan, Theo hanya terkekeh saja dan mengangguk. "Untuk beberapa bulan ini aku akan fokus pada pendidikanku dulu, Paman. Setelah itu, aku akan fokus membantu Papa," jawabnya. "Aku mungkin tidak akan mau lanjut

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 381. S2. Perasaan Saling Mendukung

    Puas berputar-putar mengelilingi kota dengan bus kota sambil menikmati hujan salju yang turun malam ini. Arabelle dan Theo bernostalgia mengenang masa kecil mereka saat masih duduk di bangku taman kanak-kanak saat bus melewati sekolah mereka. "Kau sudah pamit pada Ayahmu kalau akan pulang terlambat?" tanya Theo menatap Arabelle. Gadis cantik itu mengangguk. "Iya, Kak. Aku sudah pamit," jawabnya. "Baguslah." Theo mengusap pucuk kepala Arabelle. Arabelle duduk diam menatap salju yang turun, gadis itu menyandarkan kepalanya di pundak Theo. Sedangkan Theo merangkulnya dengan satu lengannya. Mereka sama-sama menatap hujan salju di luar yang sangat indah malam ini. "Kak Theo, aku ingin mengatakan sesuatu," ujar Arabelle menoleh menatap Theo. "Sesuatu apa?" Theo menaikkan kedua alisnya. "Emm ... besok Kak Theo tanding basket, kan?" cicitnya. "Hm." Theo bergumam, ia masih terus menatap wajah cantik Arabelle. "Kenapa?" "Mungkin aku tidak bisa datang," ucap Arabelle jujur. "Besok pagi

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 380. S2. Panggilan Sayang

    Satu Minggu kemudian.Arabelle tampak murung siang ini di sekolah. Gadis itu menatap ke arah jendela luar di sekolahnya. Pandangan mata Arabelle sudah pulih, meskipun ia tidak bisa memandang jarak jauh, namun setidaknya Arabelle sudah bisa menatap sesuatu di dekatnya. "Arabelle, hmm ... kau kenapa diam saja? Ayo, kita ke super market di depan, kita beli cemil," ajak Vivian menarik lengan Arabelle. "Uang sakuku tertinggal di kamar, Vian," jawab Arabelle menatap Vivian. "Yahh, bagaimana bisa?" Vivian mengerjapkan kedua matanya. "Pakai uangku saja, ayolah..." Arabelle mendengus pelan. Mau tidak mau Vivian sudah menarik lengannya lebih dulu. Arabelle pun ikut beranjak dari duduknya. Gadis itu merapatkan kembali jaket seragam berwarna biru dan putih yang ia pakai kini. Kedua gadis itu berjalan di taman sekolah. "Huhh ... hari ini sangat dingin, Arabelle. Semoga malam ini saljunya turun, besok ada pertandingan basket anak-anak kelas sebelas. Aku akan berangkat dan membawa banner yang

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status