Share

Bab 50. Penuh Rasa Curiga

last update Last Updated: 2025-03-26 23:15:28

Video itu memperlihatkan Alea yang menangis di sebuah kamar yang asing, suasana sepi dan dingin, dan Alea tampak begitu rapuh, sendirian dalam kesedihan yang mendalam.

Melody tak kuasa menahan tangis saat melihat putri kecilnya yang selama ini ia jaga dengan penuh kasih sayang, kini terkurung dalam kesedihan yang begitu nyata.

Setiap tetes air mata yang jatuh dari wajah Alea seperti menghantam hati Melody, seolah dunia mereka terbalik. Hati Melody remuk, teriris-iris melihat anaknya berada dalam penderitaan yang begitu besar.

Namun, tak lama setelah video itu berakhir, ponsel Melody berdering. Sebuah panggilan masuk dari nomor yang baru saja mengirimkan video Alea.

"Bagaimana, Melody? Sudahkah kamu melihat video putrimu?" suara asing itu terdengar di ujung telepon, dingin dan penuh tantangan.

Melody mencoba menahan amarah yang menggelora, suaranya sedikit meninggi, "Siapa kamu? Apa tujuanmu menyekap Alea?" tanyanya, dengan nada yang penuh perasaan dan ketegasan.

Di sisi lain, tawa p
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Ibu Pengganti 1 Milyar Untuk Anak CEO   Bab 51. Mendatangi Kediaman Barata

    "H-halo..." Suara Arumi terdengar gemetar, terbata-bata, seolah-olah mencoba menyembunyikan rasa takut yang menggerogoti dirinya. Namun, sebelum Arjuna sempat mendengar kata-kata Arumi lebih jauh, ponsel di tangannya berdering keras, memecah keheningan yang menegangkan.Arjuna merogoh ponselnya dengan tangan yang sedikit gemetar, rasa cemas mulai merayapi dirinya. Tanpa berpikir panjang, ia langsung mengangkat telepon itu."Halo Tuan, kami ingin menginformasikan bahwa Nona Melody tidak ada di ruangannya," ujar suara perempuan di ujung telepon, dengan nada yang agak panik.Wajah Arjuna langsung memucat, seluruh tubuhnya seolah membeku mendengar kabar itu. Ia hampir tidak bisa mempercayainya. "Kenapa bisa begitu, Suster? Apakah tidak ada satu pun perawat yang menjaga Melody?" tanyanya dengan suara bergetar, rasa cemasnya kian membesar."Maaf Tuan, Nona Melody menghilang saat saya pergi mengambil infusan yang baru," jawab suster itu dengan gugup, suara paniknya semakin jelas terdengar.A

    Last Updated : 2025-03-27
  • Ibu Pengganti 1 Milyar Untuk Anak CEO   Bab 52. Semakin Menggila

    "Alea, kemari sayang, maafkan ibu yang akhir-akhir ini jarang ada untukmu," suara Melody terputus oleh isakan tangisnya, air mata yang tak bisa lagi ia bendung jatuh membasahi pipinya.Setiap tetesnya adalah penyesalan yang begitu mendalam, dan hati ibu itu terasa hancur, tertusuk oleh rasa bersalah yang tak terungkapkan.Alea, si bocah kecil yang selama ini disayanginya, bangkit dari kursinya dengan ragu, namun langkahnya terhenti. Tangan mungilnya masih terikat erat dalam genggaman Barata, yang seolah tak akan membiarkan gadis kecil itu lepas. Wajah Barata begitu dingin, penuh ancaman yang tak bisa disembunyikan, dan suara bisiknya penuh penekanan, seolah mencoba mengendalikan setiap gerakan Alea."Masih ingat apa yang Om katakan?" bisiknya, seolah ingin memastikan bahwa kekuasaan dan kendali atas gadis kecil itu masih utuh.Alea, meskipun ragu, seketika teringat akan apa yang telah dikatakan Barata sebelumnya, saat Melody belum tiba. Kata-kata Barata seperti racun yang perlahan me

    Last Updated : 2025-03-28
  • Ibu Pengganti 1 Milyar Untuk Anak CEO   Bab 53. Terbongkar

    Arjuna, yang sudah berada di rumah sakit, tampak seperti kehilangan harapan. Di balik tatapan kosongnya, ada gejolak emosi yang membuncah. Wajahnya yang pucat tak mampu menyembunyikan kepedihan yang meronta. "Bi," suara Arjuna serak, seolah dipenuhi rasa putus asa, "Katakan sesuatu... Bibi pasti tahu kan? Keberadaan Melody, dan juga Alea, Apa yang Bibi ketahui?" Arjuna menatap tajam Arumi, matanya penuh dengan amarah yang tak terkendali, seolah mencari jawaban yang dapat meruntuhkan kebisuan yang menyelimuti semuanya.Arumi, yang biasanya tenang, kini terlihat gugup. Wajahnya memucat, seolah sebuah rahasia yang berat tersembunyi di balik matanya. Ia mencoba menyembunyikan rasa takut yang menghantui dirinya, namun tubuhnya bergetar hebat, tak bisa menutupi kecemasannya."Saya... saya tidak tahu apa-apa, Tuan. Saya berani bersumpah," kata Arumi dengan suara gemetar, mencoba meyakinkan Arjuna, meskipun hatinya sendiri tak yakin.Namun, Arjuna tak mau menerima begitu saja. Rasa frustasin

    Last Updated : 2025-03-30
  • Ibu Pengganti 1 Milyar Untuk Anak CEO   Bab 54. Semakin Terdesak

    Dalam kesunyian yang mencekam, Melody masih terjaga, menahan rasa sakit yang menyiksa tubuhnya. Mentari perlahan mulai terbit, namun tak ada kehangatan yang bisa menyentuh hatinya. Setiap gerakan terasa seperti siksaan, perutnya masih berdenyut penuh rasa nyeri yang tak kunjung reda. Ia ingin melarikan diri, tapi ada satu hal yang menghantui pikirannya yakni Alea. Putri kecilnya itu masih dalam kendali Barata, dan Melody tak bisa meninggalkannya begitu saja.Dengan susah payah, Melody mencoba bangkit. Tubuhnya limbung, seolah tak memiliki kekuatan sama sekali. Setiap gerakan hanya menambah rasa sakit yang teramat dalam, membuatnya harus membungkuk untuk menahan agar tak jatuh. Namun, sebelum ia sempat melangkah lebih jauh, terdengar suara pintu yang terbuka perlahan, disusul langkah kaki yang menghampiri."Selamat pagi, Nona," suara itu terdengar datar dan tanpa emosi, namun ada sesuatu yang mencurigakan dalam nada suara itu.Melody tersentak, kebingungan. "Ibu siapa?" tanyanya denga

    Last Updated : 2025-04-01
  • Ibu Pengganti 1 Milyar Untuk Anak CEO   Bab 55. Menemukan Alea

    Arjuna kini telah sampai di kediaman Barata. Langkahnya terburu-buru, seolah waktu sedang mengejarnya, ingin segera membawa pulang Melody dan Alea yang entah di mana. Di belakangnya, Alex mengikutinya dengan cermat, matanya tak pernah lepas mengawasi Arumi, memastikan wanita itu tak akan sempat kabur."Melody! Alea!" Teriakan Arjuna membelah kesunyian saat ia mendobrak pintu rumah Barata dengan tangan yang gemetar, hatinya dipenuhi kegelisahan yang memuncak.Namun, rumah Barata tampak sunyi, sepi. Teriakannya hanya bergema, menggantung tanpa ada balasan, seperti tak ada yang mendengarnya. Arjuna melangkah lebih dalam, menyusuri setiap sudut rumah yang hening."Alea! Melody! Dimana kalian?!" Teriak Arjuna sekali lagi, suaranya mulai serak, penuh cemas."Tuan, sepertinya rumah ini sudah kosong," ujar Alex dengan nada datar, namun matanya tajam, mengawasi setiap gerak gerik Arumi yang ada di dekatnya.Arjuna, yang semakin gelisah, mendekatkan diri kepada Arumi dengan tatapan yang membaka

    Last Updated : 2025-04-04
  • Ibu Pengganti 1 Milyar Untuk Anak CEO   Bab 56. Ketegangan di Rumah Sakit

    Barata akhirnya tiba di Rumah Sakit Kencana, suasana tegang langsung menyelimuti udara saat Suripto membuka pintu mobil dan membantunya mengangkat Melody yang terkapar lemas. Melody meronta, tubuhnya berusaha menolak, namun tak ada yang bisa menahan kekuatan dua pria yang kini memaksanya berjalan dengan paksa."Lepaskan saya... saya tidak mau kehilangan bayi saya... tindakan Tuan sudah melanggar batas!" teriak Melody, suara tenggelam dalam isak tangis yang tak tertahankan.Barata menatapnya, wajahnya penuh dengan tekad yang dingin. "Justru aku sedang menyelamatkan hidupmu, Melody. Bersamaku, kamu akan bahagia. Tidak ada lagi yang menghalangi kita. Kamu satu-satunya di hidupku. Bukan seperti Arjuna yang sudah punya istri," ucapnya dengan suara serak, penuh pengaruh.Melody menatap Barata dengan tatapan penuh kebencian, namun tubuhnya terasa lemah dan tak mampu melawan lagi. Langkahnya dipaksa menuju ruang dokter kandungan, dan sekelompok perawat serta dokter yang ada di dalam ruangan i

    Last Updated : 2025-04-06
  • Ibu Pengganti 1 Milyar Untuk Anak CEO   Bab 57. Menusuk Relung Hati

    Dokter dan perawat di rumah sakit itu seolah membeku, terpaku dalam ketegangan mendalam mendengar ancaman yang keluar dari mulut Arjuna. Di sudut ruang yang sunyi itu, suasana menjadi sangat berat, setiap kata yang diucapkan menggantung di udara. Barata menggenggam erat pergelangan tangannya, napasnya tersengal. Wajahnya tampak berwarna merah marah. Sementara Arjuna, dengan wajah dingin, membantu Melody untuk duduk di kursi roda, perlahan-lahan."Barata, dengar baik-baik. Aku peringatkan, jangan ganggu Melody lagi. Kalau kau sekali lagi bertindak gila seperti ini, hidupmu akan hancur," ancam Arjuna, suaranya penuh ketegasan. Setelah berkata demikian, dia segera mendorong kursi roda dengan langkah cepat, meninggalkan ruang yang semula penuh amarah itu.Suripto, yang sejak tadi terdiam, maju perlahan, berusaha menahan Arjuna. Namun, Barata dengan gerakan cepat menarik pundak Suripto, menghentikan langkahnya."Tuan, kenapa Tuan biarkan Arjuna membawa Melody pergi?" tanya Suripto."Arju

    Last Updated : 2025-04-08
  • Ibu Pengganti 1 Milyar Untuk Anak CEO   Bab 58. Terungkap Sebuah Perasaan

    Sasha terkejut, matanya membelalak lebar, dan sekejap rasa takut menguasai dirinya. Dengan cepat ia menyadari arti dari kata-kata Arjuna, sebuah kenyataan yang membuatnya terhenyak. Jika begini, maka semua rencananya untuk menguasai harta Arjuna akan sia-sia."J-jangan... Bukan begitu sayang, aku hanya khawatir kamu akan berpaling dariku, maafkan aku, sayang," suara Sasha terputus, hampir tenggelam dalam isak tangis, saat ia memeluk Arjuna dengan erat, seolah takut kehilangannya.Namun Arjuna hanya diam, wajahnya tetap dingin dan kosong. Tangan Sasha meremas pakaiannya, tapi pelukan itu tak mendapat respon. Ada perasaan aneh yang merayapi hati Arjuna, sebuah perasaan yang tak bisa ia nafikan. Meskipun bibirnya bungkam, hatinya tak bisa berbohong. Perasaan yang mulai tumbuh untuk Melody, untuk Alea—gadis kecil yang telah memberi warna baru dalam hidupnya—semuanya mulai menghantui pikirannya. Sasha tidak bisa lagi menjadi pusat dunia Arjuna."Alex,

    Last Updated : 2025-04-09

Latest chapter

  • Ibu Pengganti 1 Milyar Untuk Anak CEO   Bab 89. Salah Paham

    Dua hari kemudian, Melody kembali menjemput Alea di rumah Suripto. Seperti sebelumnya, ia kembali harus berbohong pada Arjuna. Kali ini ia berkata akan pergi berbelanja ke supermarket—alasan yang sederhana namun cukup untuk menutupi niat sebenarnya."Kamu yakin nggak perlu diantar Alex?" tanya Arjuna, menatap istrinya dengan sorot mata yang menyimpan kekhawatiran."Nggak usah, Mas, biar Rafi yang mengantarku," jawab Melody cepat, suaranya tenang namun agak tergesa."Ya sudah... hati-hati," ucap Arjuna pelan, lalu mengecup kening Melody dengan lembut.Setelah berpamitan, Melody bergegas masuk ke dalam mobil. Hatinya berdebar. Langkahnya tampak mantap, tapi dadanya terasa sesak. Ada rasa bersalah yang mengganjal—terlalu sering ia menyembunyikan sesuatu dari Arjuna akhir-akhir ini. Dan semakin lama, beban itu makin berat.Namun Arjuna tak tinggal diam. Ia sudah cukup lama merasa ada yang berbeda dari sikap Melody. Gerak-geriknya, tatapan matanya, bahkan nada bicaranya—semuanya terasa tak

  • Ibu Pengganti 1 Milyar Untuk Anak CEO   Bab 88. Terungkap

    “A-Alea?” suara Melody nyaris tak terdengar, tenggorokannya tercekat.Dada Melody terasa sesak. Pandangannya mulai berkabut, air mata mendesak keluar tanpa bisa ditahan. Ia menggigit bibir bawahnya, mencoba tetap tenang. Tangan kirinya meremas erat rok yang ia kenakan.Di sebelahnya, Arjuna mulai melirik penuh tanya. Ia memperlambat laju mobil. “Melody? Siapa itu?”Melody mengangkat tangan, isyarat agar Arjuna menunggu. Ia masih terpaku pada suara di ponselnya.Arjuna kini benar-benar menepi, parkir darurat di pinggir jalan. Ia menatap Melody, khawatir.Malam telah larut ketika mereka tiba kembali di rumah. Lampu ruang tamu menyala temaram, memberikan kesan hangat, namun di balik itu semua, udara terasa berat. Seperti ada sesuatu yang menggantung di antara dinding-dinding rumah itu—sesuatu yang belum terucap, belum terungkap.Arjuna melepas sepatunya perlahan, lalu berjalan menuju dapur. "Aku ambil air dulu. Kamu mau?" tanyanya.Melody menggeleng cepat. "Enggak, Mas. Aku... capek, mau

  • Ibu Pengganti 1 Milyar Untuk Anak CEO   Bab 87. Gagal Jujur

    Melody mondar-mandir di ruang tamu, langkahnya tak beraturan, seirama dengan kegelisahan yang semakin merayap di dadanya. Matanya tak lepas dari jam dinding yang menunjukkan pukul lima sore. Sudah terlalu sore. Pesan dari Arjuna beberapa waktu lalu terus terngiang di kepalanya: “Jangan lupa siap-siap, ya.”"Apa yang harus aku katakan? Haruskah aku jujur? Tidak, tidak bisa!" gumamnya dengan suara gemetar. Tangannya mencengkeram ujung blouse yang ia kenakan, berusaha menenangkan diri, tapi sia-sia. Kepalanya penuh kemungkinan terburuk. Bagaimana kalau Arjuna tahu? Bagaimana kalau semuanya berantakan?Tiba-tiba, suara pintu terbuka. Melody menegakkan tubuhnya seketika, jantungnya berdegup kencang seperti genderang perang. Ia menarik napas dalam-dalam, mencoba menenangkan diri."Kamu sudah siap? Alea kemana?" tanya Arjuna sambil melangkah masuk, matanya langsung mencari-cari sosok kecil yang biasa menyambutnya.Melody tersenyum paksa, mencoba terdengar tenang. "Alea... ketiduran, Mas. Kat

  • Ibu Pengganti 1 Milyar Untuk Anak CEO   Bab 86. Sakit Apa Sebenarnya?

    "A-Alea... Alea... masih ada kegiatan di sekolah."Suara Melody terdengar bergetar, seperti menyembunyikan sesuatu. Jantungnya berdegup kencang, nyaris tak karuan. Ia berusaha keras menenangkan dirinya, tapi peluh di dahinya tak bisa berbohong. Tangannya yang menggenggam ujung bajunya gemetar halus.Arjuna menatap Melody, sorot matanya tajam namun tetap tenang."Alea mulai sibuk akhir-akhir ini? Rumah ini jadi terasa kosong," ucapnya pelan, ada nada rindu yang samar di balik suaranya."I-iya, Mas... Alea sekarang banyak kegiatan. Selain sekolah, dia juga ikut ekstrakurikuler piano... dan... les matematika juga," ujar Melody terbata, matanya sesekali menghindari tatapan Arjuna.Arjuna mengernyit, alisnya naik perlahan. "Les matematika? Sejak kapan Alea ikut les?"Jantung Melody nyaris berhenti berdetak. Ia tahu itu kesalahan. Arjuna selalu teliti soal pendidikan Alea—tak ada satu hal pun yang luput dari perhatiannya.Ia menarik napas, mencoba mengendalikan kecemasan yang mencengkeram d

  • Ibu Pengganti 1 Milyar Untuk Anak CEO   Bab 85. Lagi-lagi Berbohong

    “Ayah?”Suara Alea lirih, hampir tak terdengar, seperti sehelai daun yang jatuh di tengah senyap. Langkah kakinya yang biasanya lincah kini melambat, seakan setiap jejaknya menanggung beban luka yang belum sembuh. Matanya tak lepas dari sosok sang ayah, terbaring lemah di atas ranjang tua, tubuhnya lebih kurus, wajahnya pucat, seolah hidup hanya menumpang sebentar lagi.“Alea, kamu datang, Nak?” Suara Suripto serak dan terputus oleh batuk. “Ayah kira… kamu sudah membenci Ayah.”Melody berdiri di ambang pintu, dadanya sesak melihat pria yang dulu menghancurkan hidupnya kini terbaring tak berdaya. Dendam dan iba bertarung di dalam hatinya. Dulu Suripto adalah sosok yang ditakuti, keras, bahkan kejam. Tapi kini… tubuh itu tak lagi sama. Apakah ini balasan dari semesta? Tapi kenapa hatinya justru terasa nyeri?“Alea nggak benci Ayah…” jawab Alea sambil duduk di tepi ranjang. Mata bulatnya menatap ayahnya dalam. “Cuma… kadang Alea sedih. Soalnya Ayah nggak pernah datang lagi. Nggak pernah

  • Ibu Pengganti 1 Milyar Untuk Anak CEO   Bab 84. Terpaksa Berbohong

    Melody terdiam, matanya kosong menatap lantai kamar. Ia duduk di tepi ranjang, kedua tangannya saling menggenggam erat di pangkuan. Kepalanya penuh gejolak—ia tahu apa yang harus ia lakukan, tapi keberanian belum juga datang. Bagaimana mungkin ia meminta izin pada Arjuna untuk menemui Suripto? Ia yakin, Arjuna tak akan pernah mengizinkannya.Suara pintu kamar yang terbuka pelan menyentaknya dari lamunan."Melody... kamu belum tidur?" tanya Arjuna, suaranya tenang, baru saja pulang dari kantor."Belum..." jawab Melody lirih. Ada jeda. Ia menarik napas, mencoba menyusun kata. "Hmm... Mas, aku... aku mau bicara sesuatu."Arjuna berjalan pelan dan duduk di sampingnya. Ia menatap istrinya yang tampak gelisah. Wajah Melody pucat, matanya beralih dari lantai ke jari-jarinya sendiri, lalu kembali ke lantai."Apa? Katanya mau bicara?" tanya Arjuna, bingung melihat istrinya seperti menahan sesuatu."Itu..." suara Melody bergetar. "Alea... besok Alea minta aku temani ke acara sekolah."Itu bukan

  • Ibu Pengganti 1 Milyar Untuk Anak CEO   Bab 83. Kekhawatiran Seorang Anak

    Seminggu sejak kembali dari liburan ke Jepang, suasana hati Melody perlahan membaik. Luka di lengannya telah sembuh sepenuhnya, dan kini ia tengah menapaki harapan baru—menjalani program kehamilan yang selama ini didambakannya. Setiap bulan, ia rutin memeriksakan kesehatan rahim dan kualitas sel telurnya, menyimpan harapan besar dalam setiap hasil yang ia terima.Pagi itu, cahaya matahari mengintip hangat dari balik jendela dapur. Dengan penuh perhatian, Melody merapikan kotak bekal makan siang untuk suaminya."Mas, ini bekal makan siangnya," ucap Melody lembut sambil menyerahkannya pada Arjuna.Arjuna menerima kotak itu dengan senyum tipis. Ia mengecup kening Melody penuh kasih. “Melody, kamu nggak merasa lelah ngurus semua sendiri? Gimana kalau kita cari asisten rumah tangga?” tanyanya hati-hati.Melody menunduk sejenak, jemarinya saling meremas kecil. “Aku masih takut, Mas… Aku belum bisa lupa apa yang dilakukan Bibi Arumi. Aku masih trauma.”Arjuna menggenggam tangan istrinya deng

  • Ibu Pengganti 1 Milyar Untuk Anak CEO   Bab 82. Kehilangan Jejak

    Setelah insiden menegangkan semalam, Arjuna mantap mengambil keputusan: mereka harus segera pulang ke tanah air. Rasa tidak aman menyelimuti pikirannya, terlebih setelah berbagai kejadian janggal yang menimpa Melody selama di Jepang.Di ruang tunggu bandara, suasana terasa berat. Melody menggenggam tangan Alea erat, matanya berkaca-kaca.“Alea, maafin Ibu ya. Gara-gara Ibu, liburan kita jadi singkat begini,” ucap Melody lirih, penuh rasa bersalah.“Nggak apa-apa kok, Bu,” balas Alea sambil menggeleng pelan. “Alea malah kasihan sama Ibu. Lagipula… Alea juga pengen pulang.”Arjuna yang duduk tak jauh dari mereka hanya bisa tersenyum tipis menyaksikan kehangatan di antara ibu dan anak itu. Namun pikirannya belum tenang. Ada satu hal yang masih mengganggunya—siapa sebenarnya pria misterius yang mencoba mencelakai Melody?“Melody,” katanya pelan, “apa kamu masih ingat pria semalam itu?”Melody menggeleng. “Tidak. Dia pakai masker, topi… juga hoodie. Wajahnya sama sekali tidak terlihat.”“A

  • Ibu Pengganti 1 Milyar Untuk Anak CEO   Bab 81. Goresan Pisau

    “Mas… wanita itu… dia memakai cincin yang sama denganku… cincin pemberianmu yang hilang,” ujar Melody lirih, suaranya bergetar saat jari telunjuknya gemetar menunjuk ke arah kerumunan.Arjuna menyipitkan matanya, menyusuri wajah-wajah yang lalu-lalang, mencoba mencari sosok yang Melody maksud. Sorot matanya berubah tajam.“Tidak mungkin, Melody… Cincin itu hanya satu-satunya. Temanku yang buat sendiri, khusus untukmu. Mustahil ada duplikatnya,” Arjuna menggeleng, nadanya keras, tapi ragu mulai merayap dalam benaknya.“Tapi aku tahu itu punyaku! Aku hapal lekuknya, bentuknya… Jangan-jangan dia yang mencurinya dariku saat di pameran dulu?” Melody tampak resah, matanya tak lepas dari wanita yang kini berjalan menjauh.Arjuna menoleh cepat, gelisah. Tangannya merogoh saku, menarik ponsel. Ia butuh bantuan—Alex pasti bisa melacak sesuatu dari sini.Namun sebelum sempat menelepon, suara kecil memotong kegelisahan itu.“Tuan Papah, Tuan Papah… Alea mau es krim coklat!” rengek Alea sambil men

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status