author-banner
Nona Squerpants
Nona Squerpants
Author

Novel-novel oleh Nona Squerpants

Ibu Pengganti 1 Milyar Untuk Anak CEO

Ibu Pengganti 1 Milyar Untuk Anak CEO

Setelah dijual oleh suaminya demi uang 1 miliar, Melody harus merelakan rahimnya menampung janin hasil bayi tabung seorang CEO dengan istrinya. Namun, siapa sangka tiba-tiba Melody malah dinikahi CEO yang sudah beristri itu!
Baca
Chapter: Bab 100. Jatuh
"Kok Ibu nampar aku?"Sasha memegangi pipinya yang masih terasa panas karena tamparan keras sang ibunda. Matanya membulat, tak percaya ibunya bisa setega itu. Hatinya tercekat, tak menyangka ada kemarahan sedalam itu dari wanita yang melahirkannya.Di hadapannya, sang ibu berdiri dengan wajah yang diliputi kekecewaan mendalam. Tatapan matanya tajam, menyala oleh amarah yang ditahan."Bisa-bisanya kamu tidur dengan pria lain," ucap sang ibu, suaranya bergetar karena emosi."Aku bisa jelaskan, Bu. Semua aku lakukan demi merebut kembali Arjuna dari tangan Melody," jawab Sasha. Suaranya pelan namun tegas, wajahnya menyiratkan dendam yang mengendap lama.Sasha berdiri. Ia membalikkan badan, membelakangi ibunya. Bahunya tegang, matanya menatap lurus ke depan, dipenuhi kebencian yang membara."Aku tidur dengan mantan suami Melody, karena cuma dia yang bisa membantuku. Dan sekarang, aku berhasil berada di rumah ini... semua berkat bantuannya," katanya sembari menatap ke luar jendela. Nada sua
Terakhir Diperbarui: 2025-05-25
Chapter: Bab 99. Menolak Tes DNA
"Kamu meragukan calon bayi itu bukan anakmu?"Tatapan tajam ibunda Sasha menghujam langsung ke arah Arjuna. Wajahnya memerah, bukan karena marah biasa, tapi karena merasa terhina. Ucapan Arjuna soal tes DNA, seakan meragukan kehormatan putrinya. Ucapan itu telah menusuk harga dirinya.Di sisi lain, Melody terlihat gelisah. Meski dalam hati ia menyetujui langkah Arjuna, bibirnya tetap terkunci. Ia memilih diam, menahan kata-kata yang menggantung di tenggorokan."Bagaimana, Dok? Apa bisa?" tanya Arjuna, mengabaikan perasaan ibunda Sasha.Dokter menghentikan gerakan alat USG. Ia menarik napas berat, matanya menatap layar, namun pikirannya jelas tengah bergulat."Bisa saja, tapi..." suaranya menggantung, ragu."Tapi apa, Dok?" tanya Arjuna, nadanya tak sabar.Dokter menoleh. Kali ini, wajahnya benar-benar serius."Ada risiko yang harus ditanggung. Melakukan tes DNA pada janin dalam kandungan bisa mengakibatkan keguguran. Meskipun risikonya kecil, hanya sepuluh persen, itu tetap risiko keh
Terakhir Diperbarui: 2025-05-24
Chapter: Bab 98. Cek Kehamilan Sasha
"Kamu tidak bisa berbuat seenaknya pada putriku, apalagi dia sedang mengandung benihmu."Ucapan ibunda Sasha tak menggoyahkan hati Arjuna sedikit pun. Wajahnya tetap dingin, matanya tajam. Sementara itu, Melody terdiam. Ia bingung harus bersikap seperti apa. Dalam hatinya berkecamuk, apakah kehadirannya justru menjadi kesalahan besar? Apakah dirinya penyebab perceraian Arjuna dan Sasha?"Kalau begitu kita ke rumah sakit. Kita cek, apakah Sasha benar-benar hamil," ujar Arjuna, tegas dan mantap.Sasha tersentak. Tapi ekspresinya tenang, tanpa keraguan sedikit pun di wajahnya."Baiklah, jika itu maumu. Tapi kalau terbukti aku hamil, kamu harus izinkan aku dan Ibu tinggal di rumah ini," balas Sasha.Melody spontan menggenggam lengan Arjuna lebih erat. Entah mengapa, rasa cemas menyergapnya. Ia takut. Ia khawatir. Kehadiran ibu Sasha di rumah itu hanya akan membawa masalah. Tatapan perempuan itu jelas menunjukkan kebencian yang dalam.Arjuna mengusap punggung Melody perlahan. Ia tahu. Ia b
Terakhir Diperbarui: 2025-05-23
Chapter: Bab 97, Kedatangan Mantan Ibu Mertua
"Sasha, kenapa semalam kamu tidur di kamar Alea?"Pertanyaan itu membuat Sasha sedikit tersentak. Tatapannya langsung mengarah pada Alea dan Melody. Alea, yang ketakutan, segera menyembunyikan diri dalam pelukan Melody, enggan menatap mata tajam penuh kebencian itu."Rupanya anak kecil itu mengadu?" ucap Sasha sambil terus mengunyah makanannya dengan santai, seolah tak terjadi apa-apa."Kalau kamu banyak tingkah di rumah ini, lebih baik kamu angkat kaki lagi," ancam Arjuna dingin.Sasha berdiri, ekspresinya naik satu tingkat menjadi marah."Kamu nggak bisa perlakukan aku kaya gitu! Aku juga sedang mengandung anakmu! Kamar tamu itu pengap, sempit—nggak layak!" protesnya lantang."Kamu pasti masih hafal di mana letak pintu keluar rumah ini," balas Arjuna ketus, tajam, tak menunjukkan sedikit pun rasa iba.Sasha menghentakkan kakinya, lalu menjatuhkan diri kembali ke kursi dengan wajah cemberut."Baiklah! Aku nggak akan tidur di kamar Alea lagi. Puas?!" katanya sambil melontarkan tatapan
Terakhir Diperbarui: 2025-05-16
Chapter: Bab 96. Konflik Baru
Sasha kini telah kembali tinggal di rumah Arjuna, setelah melalui berbagai pertimbangan yang membuatnya mengambil keputusan berat itu. Sasha menaiki anak tangga menuju lantai atas, hendak kembali ke kamar lamanya kamar yang dulu pernah ia tempati sebelum semuanya berubah.Namun langkah kakinya terhenti. Arjuna berdiri di atas tangga, menatapnya dengan dingin dan sikap tegas yang sulit ditawar.“Mau ke mana? Kamarmu di bawah, di sebelah sana,” ucap Arjuna datar, sambil menganggukkan kepala ke arah kamar tamu.Sasha menatapnya tak percaya. “Tapi aku mau kamarku yang dulu. Itu kan kamar tamu, aku kurang nyaman,” sahutnya dengan nada tak suka.Arjuna menghela napas panjang, tapi nadanya berubah ketus. “Terserah. Tinggal keluar dari sini kalau kamu nggak mau.”Sasha mendengus pelan. Ia memutar bola matanya dengan malas, tatapannya kemudian beralih ke Melody yang berdiri tak jauh dari situ. Pandangan Sasha tajam, penuh sindiran. Sementara Melody hanya diam, tak membalas. Suasana rumah men
Terakhir Diperbarui: 2025-05-16
Chapter: Bab 95. Datang Lagi
Seminggu kemudian...Melody dan Arjuna tampak sedang mencatat segala keperluan calon bayi mereka. Meski usia kandungan masih sangat dini, namun antusias Arjuna tak bisa dihentikan. Ia ingin segala sesuatunya sudah dipersiapkan dengan matang, tak ingin ada yang terlewat."Mas... kira-kira calon anak kita laki-laki apa perempuan ya?" tanya Melody lembut sembari mengusap perutnya yang masih rata."Laki-laki maupun perempuan, yang terpenting sehat dan selamat," jawab Arjuna sambil tersenyum hangat. Sorot matanya menyiratkan cinta dan harapan.Namun, di tengah-tengah perbincangan hangat itu, terdengar suara langkah kaki mendekat dari arah pintu gerbang. Suara itu terdengar mantap, tidak ragu, seolah membawa kabar besar.Melody yang duduk di depan teras bersama Arjuna sontak menoleh. Matanya membesar saat melihat sosok wanita yang begitu familiar dan tidak diharapkan."Hai... apa kabar? Kalian pasti terkejut dengan kedatanganku kemari," ujar wanita itu sambil tersenyum. Dress cokelat yang i
Terakhir Diperbarui: 2025-05-15
Terpaksa Menikahi Pacar Kakak

Terpaksa Menikahi Pacar Kakak

Tara terbangun di ranjang pria yang tak seharusnya, dengan ingatan yang kabur dan kenyataan yang mengerikan: ia dituduh hamil oleh keluarga sendiri. Dipojokkan, dihina, bahkan ditampar oleh ayahnya, Tara tahu—ada rahasia besar yang disembunyikan, dan ia dijadikan kambing hitamnya. Ketika cinta, pengkhianatan, dan kehormatan bertabrakan, Tara harus memilih: tunduk pada tekanan... atau melawan segalanya demi kebenaran.
Baca
Chapter: Bab 37
"Heh, Bung! Kembalikan bola kami."Suara seorang pria bertopi terdengar nyaring, tangannya terulur menuntut. Tak ada rasa sesal, tak ada permintaan maaf. Padahal bola yang mereka lempar sudah melukai Tara."Malah bengong, tuli?" Pria itu melangkah mendekat, dua temannya mengikuti dari belakang, gerak mereka menyiratkan ancaman.Dewa hanya menatap dingin, matanya tajam seperti mata pisau. Ia memungut bola basket itu dengan tenang—terlalu tenang. Lalu, tanpa aba-aba, ia melempar bola itu sekuat tenaga. Tepat menghantam wajah pria bertopi.Tara terpaku. Mulutnya ditutup kedua tangan, tubuhnya membeku dalam keterkejutan."Kamu nggak waras?!" pekik pria bertopi, darah merembes dari hidungnya, tangannya buru-buru mengusap."Apa kalian juga waras?! Sembarangan melempar bola sampai kena lengan istri saya?!" Dewa membalas, suaranya meledak, menggetarkan udara.Ketiganya tertawa. Bukan tawa gembira, tapi tawa yang meremehkan, mengejek. Pria bertopi melangkah lagi, kini berdiri tepat di samping
Terakhir Diperbarui: 2025-06-20
Chapter: Bab 36
Danu tak bisa berkata apa-apa lagi. Kata-kata seakan menguap dari pikirannya, sementara tatapan sinis Handoko menusuk seperti duri tajam yang tak terlihat."Bisa dimulai sekarang, silakan Pak Handoko berikan presentasi terbaik Anda."Dengan percaya diri yang memancar, Handoko berdiri tegap. Ucapannya mengalir lancar, memaparkan visi dan misi yang, meski terasa menyilaukan, sedikit menarik perhatian Dewa. Tapi tetap saja, ada beberapa hal yang menurut Dewa terasa kurang.Kini giliran Danu. Ia menarik napas dalam, mencoba meredam kegugupan yang semakin membuncah. Sesaat sebelum mulai berbicara, matanya melirik ke arah Dewa. Rasa tak percaya diri begitu kuat mencengkeramnya. Presentasi dari kedua perusahaan pun selesai. Dewa berbisik sesuatu pada Lily, juga Roby Keduanya mengangguk bersamaan, menandakan keputusan sudah bulat. Di sisi lain, Danu dan Handoko menanti penuh harap dan kecemasan, masing-masing memendam pikiran sendiri, perusahaan siapa yang pantas memegang proyek besar ini?"
Terakhir Diperbarui: 2025-06-19
Chapter: Bab 35
"Mulai detik ini, kamu dilarang memakai motor pergi ke kampus."Tara tercengang. Matanya membesar, mulutnya setengah terbuka. Ucapan Dewa barusan seperti petir di siang bolong. Hanya karena pesan misterius itu, Dewa kini mengatur gerak-geriknya seketat itu."Nggak bisa gitu, nanti yang ada semua curiga lihat aku ke kampus pakai mobil," sanggah Tara, nada suaranya sedikit meninggi."Keselamatanmu lebih penting, biarkan saja mereka mau heran atau terkejut," ucap Dewa, matanya menatap lurus, wajahnya tetap tegang, seperti tak bisa menerima bantahan."Bagaimana kalau semua orang tahu siapa kak Dewa sebenarnya?" lirih Tara, ada kegelisahan di matanya.Oma, yang sejak tadi diam di kursinya, mengerutkan kening, bingung dengan arah pembicaraan. Dewa tersadar, buru-buru menggenggam pergelangan tangan Tara dan menariknya masuk ke kamar."Oma, kami ke kamar dulu, ya," ucap Dewa cepat-cepat, nyaris setengah berlari.Oma hanya menggeleng pelan, napasnya terdengar berat, sementara Dewa dan Tara sud
Terakhir Diperbarui: 2025-06-18
Chapter: Bab 34
"Heh, Dara... pasti kamu yang suka traktir Tara, ya? Besok-besok jangan lagi, bisa-bisa uang sakumu habis nggak bersisa."Wanita yang berdiri sambil bertolak pinggang itu ternyata Liora. Tara hanya menggeleng pelan, sudah biasa mendengar ucapan kakaknya yang selalu saja meremehkan."Nggak, Kak Liora. Ini semua Tara yang traktir, kok," sahut Dara dengan nada tenang.Liora menatap Dara, terdiam sejenak, lalu tertawa lepas penuh ejekan."Jangan ngarang, deh. Mana bisa Tara traktir kamu di kafe semahal ini? Gaji suaminya aja, paling cuma tiga juta.""Suami Tara kan CEO—"Belum sempat Dara melanjutkan, Tara buru-buru menutup mulut sahabatnya dengan telapak tangan. Ia lupa mengingatkan Dara sebelumnya kalau status Dewa sebagai CEO masih harus dirahasiakan, bahkan dari kakaknya dan kedua orang tuanya."Mending Kak Liora pulang aja, deh. Ngeliatnya... sesak," ucap Tara, pandangannya melirik ke arah perut Liora yang tampak membesar.Tatapan Liora langsung tajam, menusuk balik ke mata Tara. Den
Terakhir Diperbarui: 2025-06-17
Chapter: Bab 33
Lily, sekretaris Dewa, tengah sibuk membawa keluar semua barang-barang milik Samuel dari meja kerja Dewa.“Lily… tunggu!”Baru saja Lily menyerahkan barang-barang itu pada office boy, Samuel muncul dengan langkah tergesa, wajahnya menegang.“Kenapa kamu kasih ke office boy? Semua barang itu buat Pak Dewa,” suaranya nyaris meledak, mata menatap Lily tajam.“Maaf, Pak Samuel… Tapi Pak Dewa yang menyuruh membuang semua barang pemberian Bapak,” jawab Lily pelan, hati-hati.Samuel terdiam, dagunya mengeras. “Apa… Pak Dewa sangat marah?”“Pak Dewa marah besar. Dan beliau tidak suka semua barang-barang itu,” ujar Lily lagi, kali ini lebih lirih.Samuel menarik napas cepat. “Kalau begitu, aku harus ketemu Pak Dewa. Aku harus minta maaf langsung.”Tanpa menunggu jawaban, Samuel berbalik. Langkahnya cepat dan penuh tekad.Lily berusaha menyusul langkah cepat Samuel. Wajahnya penuh kecemasan, sementara Samuel melangkah mantap, seolah tak peduli pada apapun di sekelilingnya. Langkahnya yang panja
Terakhir Diperbarui: 2025-06-16
Chapter: Bab 32
"Kak Liora, kenapa?"Liora masih memegangi perutnya, wajahnya tampak menahan rasa tidak nyaman. Sementara itu, Dewa hanya memutar bola matanya dengan malas. Dalam hati, Dewa sangat paham dengan keadaan Liora yang berusaha menahan mualnya.Tara melangkah mendekat ke arah kakaknya, tapi tangannya sempat dicegah oleh Dewa. Meski begitu, Tara tetap bersikeras ingin menghampiri Liora."Aku nggak apa-apa, nggak usah sok khawatir," sahut Liora dengan nada ketus, berusaha menyembunyikan rasa sakitnya.Dewa mengangkat bahu, dingin, "Kita pulang saja. Manusia macam itu nggak pantas dikasihani."Tara hanya melangkah menjauh, berusaha keluar dari rumah, sedangkan Liora menatapnya dengan tatapan penuh kesal.Baru beberapa langkah, Liora tiba-tiba menghentikan langkah Tara. Ia tak mampu menahan keingintahuannya."Tara... apa yang kamu bawa itu?"Tara dan Dewa berbalik, saling berpandangan dengan dahi berkerut penuh tanya."Bukan apa-apa, ini cuma jajanan dari mini market," jawab Tara cepat."Sejak
Terakhir Diperbarui: 2025-06-15
Anda juga akan menyukai
Biarkan Aku Pergi!
Biarkan Aku Pergi!
Romansa · Selatan Dangkal
6.0M Dibaca
Saat Matanya Terbuka
Saat Matanya Terbuka
Romansa · Kesunyian Sederhana
4.7M Dibaca
Istri Gelap Tuan Arrogant
Istri Gelap Tuan Arrogant
Romansa · Ipak Munthe
4.1M Dibaca
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status