Share

22. Mencari orang tua kandung?

Naren tersenyum dalam pangutannya, ciuman hangat yang baru saja ia berikan terasa sangat tulus, tanpa sekalipun ada niat selain memberi sebuah keyakinan. Namun lelaki itu terpaksa melepaskan tautan bibir mereka karena Renata yang memukul dadanya, perempuannya mulai kehabisan napas. Naren terkekeh saat melihat Renata langsung menunduk malu, walau tercemar pantulan sinar rembulan Naren tahu pipinya bersemu. Perempuan itu bahkan tidak berani menatap wajahnya dan itu sangat lucu.

"Maaf, aku tidak bisa menahannya." Ujar Naren penuh penyesalan.

Kedua tangan lelaki itu mengenggam kedua tangan Renata yang terasa dingin. Tidak ada jawaban dari Renata dan perempuan itu masih tak bergeming. "Renata, maafkan aku." Ulang Naren takut perempuannya marah.

Lelaki itu menunduk ingin melihat wajah Renata sebelum akhirnya perempuan itu mengangguk pelan, membuat senyum kembali terpatri di bibirnya. Mereka terlalu lama duduk di selasar rumah dan berpangut bibir hingga tak menyadari jika hari semakin malam.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status