Share

bab 152

last update Last Updated: 2025-05-03 08:44:00

Akhirnya David dan Dilara pun menghentikan cumbuan nya.

Mereka berdua bergegas keluar dari dalam kamar dengan baju seadanya.

Air mata tak henti-hentinya luruh dari kedua pelupuk mata Dilara.

Ulang tahun putrinya yang dibayangkan dirinya akan menjadi awal yang indah, malah berakhir berantakan seperti ini.

Indira sendiri yang berdiri didepan atap tercengang, dia hanya membisikkan sebuah rencana pada gadis kecil itu.

Padahal Indira menyuruh Dinara untuk melakukan rencananya dilain waktu.

Tapi, Dinara dengan tidak sabar terjun dari balkon kamarnya dan terjatuh ke kolam renang, sesat setelah dirinya pergi.

Dengan wajah sedih, Indira tidak bisa berbuat apa-apa untuk menolong Dinara.

Dia hanya bisa melihat dari atas tanpa melakukan apapun.

David dan Dilara berlari bersama, sesaat setelah keduanya sampai di kolam renang.

David langsung menceburkan dirinya, mencari keberadaan putrinya yang sudah berada didasar kolam renang.

Dilara panik, pikirannya yang kalut me
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Theaamie
jahat banget Indira, Dilara sama David sadar donk.
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Ibu Susu Bayi Mafia Kejam   bab 153

    David terus memompa dada istrinya, suaranya terdengar parau. Sementara Dinara berada dalam kamar sudah sadarkan diri, tapi dia masih linglung. David menoleh ke arah dokter yang mematung menatapnya dengan mata berbinar, ekspresinya berubah dingin. "Hey, kenapa kamu diam saja? Kamu dokter yang dipanggil bukan? Cepat bantu aku lakukan pertolongan!" Karena tidak ada pilihan lain, David yang memang dalam keadaan genting akhirnya memilih untuk tetap menggunakan dokter wanita itu. Walaupun dalam hatinya ada rasa tidak nyaman. Dokter itu membantu David memompa tapi yang aneh, bukanya fokus dengan pasiennya yang sekarat. Tatapan dokter itu malah terus menatap ke arah David. David mendengus kesal, dia merasa tidak tahan. "Pengawal, seret dokter itu keluar dari sini!" Para pengawal pun langsung patuh, dan menyeret dokter itu keluar. Sementara dokter itu bingung, dengan kesalahan yang dia perbuat. Dia lantas memaksa masuk kembali, tapi para pengawal tentu saja tidak me

    Last Updated : 2025-05-04
  • Ibu Susu Bayi Mafia Kejam   bab 154

    Kedua bola mata Dinara berkaca-kaca. Melihat perjuangan berat ibunya. Gadis kecil itu akhirnya mengetahui kesalahannya, lebih percaya dengan orang asing yang dia anggap keren dibandingkan ibu kandungnya sendiri. "Nona Dinara ... Sesaat setelah melahirkan Anda. Nyonya Dilara sekarat beberapa kali. Tuan sangat sedih, jadi dia meminta Nyonya Dilara agar tidak hamil lagi." "Pada saat itu dokter mengatakan, tubuh Nyonya Dilara sangat lemah. Ditakutkan terjadi sesuatu yang buruk, Tuan David disuruh memilih, untuk menyelamatkan Anda atau Nyonya Dilara." "Tuan David tentu ingin menyelamatkan istrinya, bahkan dia berkata pada dokter yang menangani persalinan. Apapun yang terjadi harus mengutamakan Nyonya Dilara." Dinara tertegun, sebelumnya dia mengira Dilara yang cerewet itu menyebalkan. Dan ayahnya yang selalu menuruti semua keinginannya itu, karena ayahnya terlalu sayang padanya. Ternyata setelah mendengarkan seksama penjelasan psikolog tentang seorang ibu yang cerewet kar

    Last Updated : 2025-05-05
  • Ibu Susu Bayi Mafia Kejam   bab 155

    Buku-buku jari David memutih, saat melihat orang yang dibawa dihadapannya. "Indira ... " gumamnya nyaris tanpa suara. Sementara Indira nampak ketakutan. Melihat istri dan anaknya yang semakin akur, akhirnya David memutuskan untuk pergi meninggalkan rumah sakit. Mengingat kata psikolog itu untuk membiarkan Dilara maupun Dinara untuk berbicara dari hati ke hati. Dengan tangan dan kaki terikat, Indira merangkak ke kaki David. Tanpa sadar, dia melihat ke arah sekeliling. Kedua bola matanya membelalak sempurna, saat dirinya sekarang ini dibawa ke penjara bawah tanah yang ada di mansion mewah milik David. "Tuan, tolong ampuni saya! Saya melakukan semua itu demi Esti." Tubuh Indira mulai bergetar hebat. "Kurung dia dipenjara paling ujung! Jangan berikan makanan apapun!" titah David. Sementara Dilan sedikit terpana dengan kecantikan yang diberikan oleh Indira. Indira terlihat sangat cantik dan energik. Sesuai dengan seleranya. Setelah putus dari dokter yan

    Last Updated : 2025-05-06
  • Ibu Susu Bayi Mafia Kejam   Bab 1

    "Maaf, bayi yang ibu lahirkan telah tiada." Ucapan suster itu sontak membuat hati Dilara terasa seperti dihempas ke tanah."Ini tidak mungkin," lirihnya tanpa sadar. Bagaimana bisa?Dilara ingat sehari sebelumnya, saat pembukaan dan kontraksi, bayinya yang masih dalam kandungannya itu tampak sehat dan sempurna saat pemeriksaan USG.Segera, ia menoleh ke arah suami dan ibu mertuanya yang berdiri tidak jauh dari tempat tidurnya, guna mencari pertolongan. Mungkin dia salah dengar, kan? Atau sedang dikerjai?Namun, ucapan ibu mertuanya justru tak disangka, "Ternyata kau seorang wanita yang sungguh tidak berguna! Gara-gara kau tidak menjaga anakmu dengan baik, aku kehilangan cucuku, dan anakku kehilangan darah dagingnya." “Sia-sia, mahar 2 miliar yang kami berikan pada keluargamu.”Mendengar itu, jantung Dilara seperti dibuat berhenti berdetak.Ditambah lagi, tatapan dingin suaminya begitu tajam. "Kalau kamu gak suka ibuku, kamu tidak perlu sampai meminum racun untuk membunuh anak kita

    Last Updated : 2024-10-10
  • Ibu Susu Bayi Mafia Kejam   Bab 2

    Sang ayah ternyata menepati janjinya. Dilara akhirnya dibebaskan dari penjara. Namun, kebebasan itu terasa pahit. Tidak ada yang menyambutnya. bahkan sang ayah hanya memberikannya sebuah alamat–tempatnya bekerja sebagai ibu susu. "Aku harus melupakan semuanya," gumam Dilara dalam hati, "ini adalah awal baru bagiku." Tak lama kemudian, Dilara menaiki sebuah bus menuju alamat yang diberikan. Namun tak lama setelah masuk ke dalam bis dan mencari tempat duduk, Dilara melihat pemandangan yang membuat hatinya terasa tertusuk duri. Suaminya bersama dengan seorang wanita yang Dilara tahu adalah mantan tunangan pria itu! Keduanya begitu mesra dan akrab … sembari menggendong seorang bayi mungil. Tunggu, bukankah mantan tunangan Arman mandul...? "Nona, kita sudah sampai di tempat tujuan yang nona sebutkan!" Seorang kondektur bis menepuk bahu Dilara, hingga lamunannya pun seketika menjadi buyar. “Terima kasih.” Dilara lantas menyerahkan uang pecahan lima puluh ribuan pada kondektur

    Last Updated : 2024-10-10
  • Ibu Susu Bayi Mafia Kejam   Bab 3

    Dilara membuka matanya perlahan kala sang ayah memukul-mukul wajahnya. Rasa sakit membuatnya tersadar dari pingsan. "Jangan kacaukan transaksi ini, Dilara. Ingat utang budimu yang harus dibalas! Mendiang istriku bahkan sudah memberikan darah dan ginjalnya pada kau yang hanya anak pungut!" teriak Ibnu penuh kemarahan, sebelum meninggalkan Dilara yang terdiam. Ya, hal lain yang membuat Dilara tak berani melawan adalah fakta ini. Sebelum ibunya pergi untuk selama-lamanya, hubungannya dan sang ayah jauh lebih harmonis. Namun setelah ibunya meninggal tepatnya tujuh tahun silam, segalanya berubah. Menahan pedih, Dilara menahan tangis.Hanya saja, interaksi antara Dilara dan ayahnya itu tak luput dari pandangan David. Pria tampan itu mengintip dari balik jendela yang ada di lantai dua mansion mewah miliknya. Entah mengapa David sendiri seperti merasa ada sesuatu dalam diri ibu susu bayinya itu? Ia juga tidak tahu alasannya, tapi bayang-bayang Dilara seolah sangat sulit untuk mengh

    Last Updated : 2024-10-10
  • Ibu Susu Bayi Mafia Kejam   Bab 4

    "Tadi sudah aku jelaskan secara rinci. Bagaimana merawat bayi dengan benar." "Oh iya, aku lupa ... bayi Tuan David habis mengalami dehidrasi, jadi kamu harus menyusuinya sesering mungkin!" Dilara lantas mengangguk saat mendengar penjelasan dari dokter anak mengenai cara merawat bayi dengan baik. Lebih dari satu jam, ia menerima pelatihan dan penjelasan dari mereka yang berada di ruangan bersamanya. Meski demikian, Dilara takut kalau sampai dirinya itu melakukan kesalahan karena ia harus menyusui dan merawat seorang bayi yang notabene bukan anak kandungannya. Bahkan, semua itu hanyalah sebuah pekerjaan…. "Saya mengerti! Saya akan melakukannya dengan sangat baik!" ujar Dilara pada akhirnya, sembari menyembunyikan wajah yang masih babak belur dan bengkak. Ada rasa malu dengan penampilannya ini. Namun, dia harus tetap tegar demi keberlangsungan hidupnya dan balas budi pada sang ayah. Satu hal lagi … demi mencari tahu kebenaran perihal anak kandungnya. Entah menga

    Last Updated : 2024-10-10
  • Ibu Susu Bayi Mafia Kejam   Bab 5

    Byur! Mimpi itu menghilang. Dilara dipaksa bangun karena tubuhnya diguyur dengan seember air! "Bangun! Kenapa kau tidur begitu pulas? Bayi Tuan David sudah menangis kencang sejak tadi, kau harus segera menyusuinya!" Seorang Suster yang membawa ember di tangannya nampak menatap Dilara dengan tatapan tajam. Suster yang lain juga terlihat menggendong bayi David yang masih menangis kencang. Dilara hanya diam--tidak menanggapi ucapan Suster itu. Ia masih merasa bingung, ingatannya masih tertuju pada mimpinya itu. Apa hubungan dirinya dengan Ara? Apakah ini ingatannya waktu kecil atau hanya bunga tidur semata?Ceklek!Tak berselang lama, pintu terbuka dari arah luar, menampakkan sosok David yang memasuki kamar dengan wajah merah padam. "Lepas semua baju yang menempel padanya, biarkan dia polos tanpa sehelai benang. Anakku sudah sangat kehausan jika harus menunggu dia mengganti bajunya yang basah dulu!" perintah David dengan suara baritone yang tak terbantahkan. Dilara mengigit

    Last Updated : 2024-10-10

Latest chapter

  • Ibu Susu Bayi Mafia Kejam   bab 155

    Buku-buku jari David memutih, saat melihat orang yang dibawa dihadapannya. "Indira ... " gumamnya nyaris tanpa suara. Sementara Indira nampak ketakutan. Melihat istri dan anaknya yang semakin akur, akhirnya David memutuskan untuk pergi meninggalkan rumah sakit. Mengingat kata psikolog itu untuk membiarkan Dilara maupun Dinara untuk berbicara dari hati ke hati. Dengan tangan dan kaki terikat, Indira merangkak ke kaki David. Tanpa sadar, dia melihat ke arah sekeliling. Kedua bola matanya membelalak sempurna, saat dirinya sekarang ini dibawa ke penjara bawah tanah yang ada di mansion mewah milik David. "Tuan, tolong ampuni saya! Saya melakukan semua itu demi Esti." Tubuh Indira mulai bergetar hebat. "Kurung dia dipenjara paling ujung! Jangan berikan makanan apapun!" titah David. Sementara Dilan sedikit terpana dengan kecantikan yang diberikan oleh Indira. Indira terlihat sangat cantik dan energik. Sesuai dengan seleranya. Setelah putus dari dokter yan

  • Ibu Susu Bayi Mafia Kejam   bab 154

    Kedua bola mata Dinara berkaca-kaca. Melihat perjuangan berat ibunya. Gadis kecil itu akhirnya mengetahui kesalahannya, lebih percaya dengan orang asing yang dia anggap keren dibandingkan ibu kandungnya sendiri. "Nona Dinara ... Sesaat setelah melahirkan Anda. Nyonya Dilara sekarat beberapa kali. Tuan sangat sedih, jadi dia meminta Nyonya Dilara agar tidak hamil lagi." "Pada saat itu dokter mengatakan, tubuh Nyonya Dilara sangat lemah. Ditakutkan terjadi sesuatu yang buruk, Tuan David disuruh memilih, untuk menyelamatkan Anda atau Nyonya Dilara." "Tuan David tentu ingin menyelamatkan istrinya, bahkan dia berkata pada dokter yang menangani persalinan. Apapun yang terjadi harus mengutamakan Nyonya Dilara." Dinara tertegun, sebelumnya dia mengira Dilara yang cerewet itu menyebalkan. Dan ayahnya yang selalu menuruti semua keinginannya itu, karena ayahnya terlalu sayang padanya. Ternyata setelah mendengarkan seksama penjelasan psikolog tentang seorang ibu yang cerewet kar

  • Ibu Susu Bayi Mafia Kejam   bab 153

    David terus memompa dada istrinya, suaranya terdengar parau. Sementara Dinara berada dalam kamar sudah sadarkan diri, tapi dia masih linglung. David menoleh ke arah dokter yang mematung menatapnya dengan mata berbinar, ekspresinya berubah dingin. "Hey, kenapa kamu diam saja? Kamu dokter yang dipanggil bukan? Cepat bantu aku lakukan pertolongan!" Karena tidak ada pilihan lain, David yang memang dalam keadaan genting akhirnya memilih untuk tetap menggunakan dokter wanita itu. Walaupun dalam hatinya ada rasa tidak nyaman. Dokter itu membantu David memompa tapi yang aneh, bukanya fokus dengan pasiennya yang sekarat. Tatapan dokter itu malah terus menatap ke arah David. David mendengus kesal, dia merasa tidak tahan. "Pengawal, seret dokter itu keluar dari sini!" Para pengawal pun langsung patuh, dan menyeret dokter itu keluar. Sementara dokter itu bingung, dengan kesalahan yang dia perbuat. Dia lantas memaksa masuk kembali, tapi para pengawal tentu saja tidak me

  • Ibu Susu Bayi Mafia Kejam   bab 152

    Akhirnya David dan Dilara pun menghentikan cumbuan nya. Mereka berdua bergegas keluar dari dalam kamar dengan baju seadanya. Air mata tak henti-hentinya luruh dari kedua pelupuk mata Dilara. Ulang tahun putrinya yang dibayangkan dirinya akan menjadi awal yang indah, malah berakhir berantakan seperti ini. Indira sendiri yang berdiri didepan atap tercengang, dia hanya membisikkan sebuah rencana pada gadis kecil itu. Padahal Indira menyuruh Dinara untuk melakukan rencananya dilain waktu. Tapi, Dinara dengan tidak sabar terjun dari balkon kamarnya dan terjatuh ke kolam renang, sesat setelah dirinya pergi. Dengan wajah sedih, Indira tidak bisa berbuat apa-apa untuk menolong Dinara. Dia hanya bisa melihat dari atas tanpa melakukan apapun. David dan Dilara berlari bersama, sesaat setelah keduanya sampai di kolam renang. David langsung menceburkan dirinya, mencari keberadaan putrinya yang sudah berada didasar kolam renang. Dilara panik, pikirannya yang kalut me

  • Ibu Susu Bayi Mafia Kejam   bab 151

    Tapi sebuah tangan menghentikan wanita yang ingin menampar pipi Dilara. "Kamu adalah istrinya Prayoga dari Group Dilan. Sepertinya satu jam lagi, perusahaan suamimu akan bangkrut!" ucap David dengan nada dingin. Wanita itu langsung ketakutan, mengira Dilara adalah orang yang mudah ditindas dan diabaikan oleh suaminya. Ternyata, David yang sangat kejam sangat mencintai istrinya. Oh tidak, ini sangat gawat. Semua orang yang sbelumnya berada di pihak wanita itu perlahan mundur. Bahkan mereka membuang muka, dan perlahan berjalan menjauh. Tentu saja semua orang tua yang hadir dalam pesta ulang Dinara tidak ada yang berani menyinggung David, semua orang datang ke acara ulang tahun sebenarnya untuk mencari koneksi lewat David. Sementara Dinara sekarang ini berada didalam kamarnya, David menguncinya dari luar. Dinara dengan kesal membanting semua buku yang ada dimeja belajarnya. "Punya mamah yang lemah dan manja, sungguh menjengkelkan!" Dia sering merasa iri, karen

  • Ibu Susu Bayi Mafia Kejam   bab 150

    David dan Dilara buru-buru menjauhkan diri masing-masing. Dinara memeluk David dengan manja, sementara Dilara hanya bisa tersenyum canggung. "Mamah tidak melakukan apapun dengan ayahmu Dinara," bujuk Dilara, senyumannya terlihat canggung. Dinara tentu saja bisa menangkap hal itu. Tapi Dinara dengan wajah marah malah memalingkan pandangannya ke arah lain. Dilara memberikan kode pada suaminya, tapi David membalas dengan mengedip-ngedipkan matanya seolah berkata pada istrinya. "Kalau semuanya sudah aman terkendali." Dilara hanya bisa menghembuskan nafas kasar, dia merasa seperti menciptakan saingannya sendiri. Dia tahu, kalau dia sangat cantik. Tapi kadang Dilara malah merasa rendah diri, saat anaknya dan beberapa orang tua murid begitu mengagumi suaminya. Lama-kelamaan Dilara malah merasa minder sendiri. Perayaan ulang tahun pun dimulai, wajah Dinara terlihat begitu bahagia begitupun juga dengan para tamu. Hanya David yang bisa menangkap wajah murung ist

  • Ibu Susu Bayi Mafia Kejam   bab 149

    Dua bulan berlalu. "Etnan, kamu sekarang suamiku! Kita harus menjadi suami istri yang saling mendukung. Mulai sekarang kamu harus mencintaiku." Laras berjalan ke arah suaminya yang sedang duduk di pinggiran ranjang. Etnan memalingkan pandangannya ke arah lain. Dia yang sudah memiliki perasaan pada Devandra, terpaksa menikahi Laras. Karena Laras mengancam akan membunuh Devandra, bahkan akan menghilangkan nyawanya. Laras mengunakan Indira dan bayinya sebagai ancaman. Foto Indira yang memegang perut buncitnya seakan menjadi tamparan sendiri bagi Etnan. Laras dengan kasar meraih dagu Etnan, hal itu membuat wajah mereka tidak berjarak. Netra Laras maupun Etnan saling melihat satu sama lain. "Kalau kamu masih ingin hidup, untuk melihat putri kandungmu maupun Indira, lebih baik kamu menjadi seorang suami yang penurut." Laras dengan agresif duduk dipangkuan Etnan dengan gerakan yang terlihat begitu sensual. "Hanya butuh waktu untuk meminta pengampunan Indira, da

  • Ibu Susu Bayi Mafia Kejam   bab 148

    David dengan gerakan tangkas, merayap keluar dari rumah mewah kakeknya. Rumah yang harusnya menjadi peninggalan istrinya sekarang sudah terpasang bom di segala sisi. Setelah ledakan besar terdengar. Bom meledak satu-persatu. Laras juga nampak keluar dari rumah peninggalan suaminya dengan mudah, bahkan kilatan mata David melihat kalau Laras sudah mengenakan pakaian pelindung diri. Dari awal Laras sudah tahu, kalau David pasti akan menjaga cintanya sampai mati demi Dilara. Tanpa sadar kedua tangan Laras terkepal, rasa iri yang mendalam mendera dirinya. Kalau boleh memilih, dia ingin dilahirkan sebagai Dilara. "Setelah ini, semua orang di kota ini tidak akan mengetahui keberadaan ku. Dan aku akan menghapus semua dataku dan semua hal tentangku, tinggal semua orang melupakanku!" gumam Laras dalam hatinya penuh tekad. Sebenarnya, Laras tidak masalah menjadi istri Ditya, bahkan melayani pria tua bangka itu. Asal dia bisa melihat David setiap harinya, tapi Ditya tida

  • Ibu Susu Bayi Mafia Kejam   bab 147

    Dilara yang lelah menatap suaminya bingung, mengingat ekspresi yang ditunjukkan oleh David sangatlah tidak biasa. "Apakah ada kabar tentang Kakek, David?" Tanya Dilara, hatinya tiba-tiba resah dan tidak nyaman saat membahas kakeknya. David masih bingung, dia ragu mengingat kesehatan istrinya yang belum sepenuhnya pulih. Saat sedang melamun, Dilara menahan rasa sakitnya dengan gerakan gesit turun dari ranjang, lalu dia mengambil ponsel suaminya. David pun menoleh. "Sayang ... " kata David terkejut. Dilara menanyakan banyak hal pada Dilan, karena Dilan yang belum diberi perintah untuk berbohong pada Dilara. Akhirnya Dilan berkata dengan jujur dan mengatakan, jika kakek Ditya sudah tewas dengan beberapa pengusaha senior di negeri ini, akibat bom yang diledakkan oleh Albert. Dilara menjatuhkan ponsel suaminya. "Sayang, jangan bersedih. Aku sama sekali tidak berniat untuk membohongimu .... Aku hanya ... " Ucapan David terhenti, saat Dilara memeluk tubuh suaminya.

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status