Share

109. La Lancia Nera

Author: prasidafai
last update Last Updated: 2025-04-03 20:47:32

Ini pertama kalinya Morgan bicara terbuka tentang pekerjaan, jadi Sydney ingin mencoba menggali sejauh apa pria itu akan bicara.

Morgan menatap lekat manik cokelat Sydney.

“Kau tidak perlu tahu,” jawab Morgan akhirnya.

Sydney mendesah dan membuang wajah untuk beberapa saat, sebelum akhirnya kembali menatap pria itu.

“Ya, lagipula barang yang diantar dan dikirim oleh Poseidon Exports pasti sangat banyak. Pemerintah saja sampai tidak pernah memeriksa barang-barangmu,” sahut Sydney sedikit menyindir.

Dan Morgan dapat merasakan sindirian itu walaupun Sydney menggunakan bahasa isyarat, gerakan tangan wanita itu lebih cepat dari biasanya.

Namun Morgan tidak begitu tersinggung, justru sedikit terhibur. Pria itu bangkit dan mengusap lembut puncak kepala Sydney.

“Mereka akan sangat kerepotan jika memutuskan untuk memeriksa barang-barang itu. Distribusinya juga akan lebih lama karena pemerintah tidak bisa bergerak cepat,” tukas Morgan juga penuh sindiran untuk pemerintah. “Aku pergi dulu
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Luluk
Kok blm Up lg….
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Ibu Susu Bisu Bayi Kembar Tuan Penguasa   270. Wajah Sydney

    “Aku akan pesan duluan, ya. Kau mau minum apa?” tanya Vienna datar saat mereka tiba di rooftop lantai 20.Kafe gedung Zahlee Entertainment yang menghadap langsung ke pemandangan Highvale ada di sana.Angin pagi berembus pelan. Langit berwarna biru cerah, kontras dengan atmosfer panas yang mulai menyelimuti meja kecil di pojok rooftop itu.Vienna duduk dengan anggun, menyilangkan kaki dan membuka dompetnya. Wanita itu sengaja membiarkan isi dompetnya terlihat.Beberapa lembar uang dengan nominal besar yang masih kaku dan berbau khas uang baru tersusun rapi di dalamnya.“Tenang saja, biar aku yang traktir. Aku punya cukup uang, kok,” tambah Vienna sambil tersenyum sinis.Vienna menatap Zya seperti predator yang sedang menilai mangsanya.Zya menahan napas. Aroma uang baru dari dompet Vienna menyeruak dan menyusup ke udara di antara mereka.Namun bagi Zya, tidak ada yang bisa dipamerkan dari dompet itu.Syd

  • Ibu Susu Bisu Bayi Kembar Tuan Penguasa   269. Di Tangan Vienna

    Sementara itu, di Pengadilan Keluarga Highvale.“Menyebalkan sekali!” seru Vienna sambil merapikan anak rambutnya yang beterbangan karena AC ruang sidang.Lucas diam. Pria itu duduk tegap di sisi kanan ruang sidang yang mulai lengang.Di belakang Lucas, Chester duduk dengan wajah kaku, seolah siap bangkit kapan pun dibutuhkan.Sementara di seberang ruangan, Vienna duduk dengan kaki bersilang dan pandangan menusuk.Riasan di wajah wanita itu tampak luntur oleh air mata yang berulang kali jatuh sejak pagi.Tiga bulan sudah mereka menjalani proses persidangan dengan diam dan serangan pasif-agresif yang menguras emosi.Dan hari ini, akhirnya semuanya selesai.Duk! Duk! Duk!Palu hakim menghantam meja sidang dengan dentuman yang seakan menggema sampai ke rongga hati Vienna.Hakim menatap keduanya dengan pandangan datar.“Dengan ini, Pengadilan Keluarga Highvale menyatakan bahwa Lucas Ryder

  • Ibu Susu Bisu Bayi Kembar Tuan Penguasa   268. Paket Mainan

    “Yang benar saja, aku ini ibu kandungnya!” sungut Sydney sembari menyikut pelan lengan Morgan dengan bibir mengerucut kesal.Morgan tertawa terpingkal-pingkal seperti anak kecil yang baru saja berhasil mencuri biskuit dari dapur.Kemudian Morgan mencium pipi Sydney berulang kali dengan gemas.“Ekspresimu barusan lucu sekali, Darling!” Morgan menyeringai lebar sambil memeluk Sydney dari samping, seolah tidak peduli dengan protes istrinya.“Dasar menyebalkan!” Sydney bersedekap, berpura-pura kesal.Baru saja Morgan ingin membalas dengan pelukan lagi, suara kecil tiba-tiba menyela.“Makan!” teriak Jane lantang sambil menunjuk piring buahnya yang sudah kosong dan mengerucutkan bibir mungilnya mirip seperti yang dilakukan Sydney barusan.Morgan langsung menghentikan aksinya, lalu menoleh dengan mata membulat.Jane duduk tegap dengan ekspresi wajah serius dan bibirnya benar-benar meniru ibu susunya.Morgan te

  • Ibu Susu Bisu Bayi Kembar Tuan Penguasa   267. ASI Terakhir

    Mata Ben merah menyala. Pria itu dengan penuh kesadaran berniat membuat Sydney jatuh ke lantai dengan menarik kencang rambutnya.Wanita hamil sangat berisiko tinggi jika terjatuh. Baik ibu dan anak yang dikandung bisa dalam bahaya. Jika nyawa Sydney bisa melayang karena kandungannya terancam, Ben akan lebih senang.Namun sebelum jemari kasar itu sempat menyentuh helaian rambut Sydney, tubuh besar lain lebih dulu menerjang dari samping.Buggh!“Aarrrghh!” jerit Ben kesakitan.Ben terpelanting ke lantai dengan tubuh meringkuk. Teriakannya memekakkan telinga dan menggema di seluruh lobi Zahlee Entertainment.Seorang pria bertubuh tegap dalam setelan serba hitam berdiri di atasnya. Itu adalah salah satu pengawal pribadi Sydney yang hari itu ditugaskan khusus untuk berjaga dekat karena usia kandungan wanita itu yang sudah besar.Sydney tertegun di tempat. Wanita itu membelalak melihat Ben menggeliat seperti cacing di lantai s

  • Ibu Susu Bisu Bayi Kembar Tuan Penguasa   266. Menyelamatkan Dua Keluarga

    “Saya punya istri dan anak yang harus diberi makan, Nyonya. Pekerjaan apa pun akan saya terima!” desak Ben pecah penuh harap sambil menahan isak tangis.Ben tetap bersujud di lantai lobi Zahlee Entertainment, sementara beberapa staf mulai merekam diam-diam dari balik ponsel.Para pengunjung dan pegawai lain hanya bisa menatap tanpa berkata apa-apa saat menyaksikan drama tidak terduga di pagi hari itu.Sydney berdiri dengan tubuh tegak dan wajah datar. Pandangannya tertuju pada mata Ben yang sembab dan penuh air mata.Namun tidak ada empati di mata wanita itu. Yang ada hanyalah kenangan pahit yang perlahan bermunculan di benak Sydney.“Sejak awal kau dipekerjakan oleh Lucas saat aku masih menjadi istrinya, bukan?” tanya Sydney dingin.Ben mengangguk cepat dan matanya membesar penuh harap. “Benar, Nyonya. Anda sudah mengenal saya selama itu dan Anda sangat tahu bagaimana loyalitas saya!”“Tuan Lucas mendatangkan saya dari

  • Ibu Susu Bisu Bayi Kembar Tuan Penguasa   265. Taruhan Nyawa

    “Aku tidak tahu kalau sekarang kau menjadi bawahan Vienna,” ucap Morgan dengan sinis. Pria itu bersandar santai di sofa ruang tamu sambil menyilangkan satu kaki di atas lutut. Sementara tangannya memegang gelas whiskey yang masih utuh. Chester duduk di seberang sambil menahan geram di balik rahangnya yang mengeras. Dia berusaha mati-matian menahan emosi yang hampir meledak setelah mengetahui Lucas dibawa ke mansion Morgan. “Aku ke sini sebagai kakak Lucas. Di mana dia?” Chester mengepalkan tangannya. Mata cokelat Chester menatap Morgan lurus, tidak gentar meski atmosfer di ruang itu semakin panas. Morgan menyeringai miring tanpa memalingkan tatapan. “Chester, sebelumnya hubungan kita baik. Kau bahkan banyak membantu Sydney. Tapi setelah menikah, kau berubah,” tukas Morgan penuh penekanan. “Sikapmu seperti anak remaja labil. Setelah membuang Lucas dan menguasai kekayaan Keluarga Ryder, sekarang kau datang dengan muka sok perhatian pada adik kecilmu.” Tatapan Chester menger

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status