Share

160. Tanganmu Bau Darah

Penulis: prasidafai
last update Terakhir Diperbarui: 2025-04-23 20:52:11
"Apa yang baru saja kulakukan ...." desah Bella lirih dan suaranya bergetar.

Begitu pula dengan tangannya yang gemetar. Pistol yang masih mengepul itu jatuh dari genggamannya dan menghantam lantai dengan dentingan logam yang keras.

Pandangan Bella mengabur dan napasnya tercekat.

Di hadapannya, tubuh Olive terbujur kaku di lantai kafe. Darah mengalir dari dada wanita itu, membentuk genangan yang perlahan meluas.

Yang membuat Bella ketakutan, mata Olive masih terbuka dan menatapnya penuh amarah.

Sunyi mendadak mengurung ruangan.

“P-Pembunuh! Dia membunuhnya!” teriak seseorang di sudut ruangan.

Teriakan itu membangunkan semua orang dari keterpakuan mereka. Beberapa pengunjung memekik, sebagian lainnya merunduk ketakutan.

Bella menoleh cepat dengan wajah yang memucat. Bola matanya bergerak liar, seperti rusa yang terjebak dalam jerat.

Wanita itu berbalik. Dengan sorot mata penuh amarah, Bella menatap tajam kedua pengawalnya yang berdiri di belakangnya tanpa melakukan apa-apa.

“B
prasidafai

Sudah lihat visual tokoh di ige aku? cek ya di @prasidafai Boleh difolo juga biar gak ketinggalan info soal karyaku Selamat lanjut membaca, semoga terhibur :)

| 57
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Ibu Susu Bisu Bayi Kembar Tuan Penguasa   474. Membicarakan Istri Morgan

    Morgan memang menyediakan rumah dan mobil yang sederhana untuk keluarganya selama tinggal di Suri. Hal itu Morgan lakukan supaya keberadaan keluarganya tidak terdeteksi. Namun bukan berarti, isi rekening Sydney dan tabungan anak-anak juga sederhana. Bahkan jika Sydney tidak bekerja, jumlah uang di rekeningnya mampu membiayai kehidupan serta pendidikan cicit-cicit dari keempat anaknya kelak. “Ibu Sydney ….” Brigita kehabisan kata-kata saat membaca dokumen itu. “Ya?” sahut Sydney dingin. Brigita mendongak dan menatap Sydney. “Saya tidak bisa langsung memecat Miss Anastasya. Kami harus mendapatkan guru pengganti lebih dulu, kelas tidak mungkin kosong selama kami menunggu guru baru,” ucap Brigita sopan. “Aku paham, seharusnya prosedurnya seperti itu. Tapi jika Miss Anastasya masih di sini, beliau masih bisa mendekati Jade dan Jane. Hari ini Jane jatuh karena Miss Anastasya. Apa Miss Brigita bersedia bertanggung jawab jika terjadi sesuatu yang lebih parah karena mempertahankan Miss

  • Ibu Susu Bisu Bayi Kembar Tuan Penguasa   473. Sydney Terlambat

    Brigita menoleh heran pada Anya. “Di mana Ibu Sydney?” bisik Brigita pada Anya. Ini adalah sesuatu yang seharusnya dibicarakan oleh orang dewasa. Apalagi Jade dan Jane masih di bawah umur. Seorang anak kecil bicara soal pemecatan, itu tidak lazim bagi Brigita. Jade bicara seperti seorang pria dewasa di umurnya yang belum genap lima tahun. “Masih di jalan, Miss,” jawab Anya sambil memeriksa ponselnya. Sementara itu, Jane tersenyum bangga atas keberanian saudara kembarnya. “Aku setuju dengan Jade,” timpal bocah perempuan itu. Anastasya mengepalkan tangan. “Anak-anak kurang ajar!” makinya seraya memelototi Jade dan Jane. Namun keduanya tidak gentar. Jane bahkan berani menjulurkan lidahnya. Dia baru ber

  • Ibu Susu Bisu Bayi Kembar Tuan Penguasa   472. Nomor Telepon Sydney

    Tatapan Anya pada Anastasya menajam. “Saya tidak bisa memberikan data pribadi wali murid pada pihak yang punya kepentingan pribadi, Miss,” tolak Anya dengan tegas. Walaupun sudah ditolak oleh Anya, Anastasya tidak patah semangat. Saat jam istirahat tiba, Anastasya sengaja menghampiri Jade dan Jane yang sedang makan. “Jade dan Jane,” sapa Anastasya seraya tersenyum ramah. Kedua anak kembar itu mengangkat kepalanya. Mata cokelat jernih mereka penuh tanya saat membalas tatapan Anastasya. Namun Jane mendengkus lebih dulu dan memutuskan tatapan itu. “Miss Anastasya lagi … Miss Anastasya lagi!” desah Jane lelah. “Ada apa, Miss?” Bertolak belakang dengan Jane, Jade bertanya dengan sopan. Anastasya memang tidak mengajar kelas mereka secara langsung. Namun Anya bilang, mereka berdua harus menghormati semua guru di sini. Walaupun sebenarnya Jade tahu bahwa Anastasya seperti punya maksud tertentu setiap mendekati mereka. Anastasya masih tersenyum ramah saat menarik kursi

  • Ibu Susu Bisu Bayi Kembar Tuan Penguasa   471. Dokumen Penting

    “Secepatnya, Darling,” jawab Morgan lesu. Pria itu seperti tidak yakin dengan jawabannya sendiri. Sydney bisa menangkap itu. Namun wanita itu tidak mempermasalahkannya. Sydney percaya perasaannya dengan Morgan sama. Mereka sama-sama ingin berkumpul bersama lagi. Cepat atau lambat, Morgan akan mengusahakan itu terjadi. “Kalau belum bisa dipastikan, jangan menggodaku, Tuan Morgan,” pinta Sydney meledek, menghibur Morgan. “Jemput kami, bawa kami pulang, baru setelah itu kau bisa menggodaku sepuasnya,” lanjut Sydney dengan nada manja. Morgan tertawa terbahak-bahak. Malam itu, Sydney banyak mengobrol dengan Morgan hingga pagi buta. Namun Morgan menolak saat Sydney meminta panggilan suara diubah menjadi video. Panggilan video lebih mudah dilacak. Tidak hanya lokasi Morgan, tetapi juga lokasi Sydney dan anak-anak. Banyak hal yang Sydney ceritakan. Dan Morgan mendengarkan itu hingga kantuk menyerang mereka. Ponsel Sydney mati saat wanita itu terbangun pagi harinya. Dia segera men

  • Ibu Susu Bisu Bayi Kembar Tuan Penguasa   470. Pengalihan Perhatian

    Sydney yakin Morgan yang menyuruh Kepala Polisi Highvale untuk membebaskannya. Namun sampai hari berganti, Morgan tidak menelepon Sydney untuk sekadar menanyakan kabar. Wanita itu tahu suaminya sibuk. Hanya saja, setelah mendapat telepon pertama setelah menjalin hubungan jarak jauh, Sydney jadi banyak berharap Morgan akan sering meneleponnya. “Saya sudah dapat tempat yang cocok untuk membangun kantor Poseidon Exports cabang Negara Suri, Nyonya,” lapor Primus setelah mereka menurunkan si kembar pertama di sekolah. “Bawa aku ke sana. Aku ingin melihat langsung,” sahut Sydney datar. Setidaknya Morgan sudah memberikan Sydney pengalihan perhatian supaya wanita itu sibuk memikirkan bisnis. Primus mengangguk dan langsung melajukan mobil. Hari-hari berikutnya, Sydney bahkan tidak memiliki waktu istirahat yang cukup karena mengurus pembukaan cabang Poseidon Exports. Anak-anak tetap menjadi prioritas Sydney. Dia tidak mungkin menyerahkan semuanya hanya pada Layla. Namun setelah itu, S

  • Ibu Susu Bisu Bayi Kembar Tuan Penguasa   469. Menyerahkan Diri

    Seharusnya polisi itu tidak perlu sampai datang ke rumah. Padahal ini adalah surat pemanggilan Sydney yang pertama. Namun polisi memperlakukan Sydney seolah dia tahanan kelas berat yang harus diseret paksa ke kantor mereka. “Sydney Zahlee,” ucap Sydney saat polisi menanyakan identitasnya. “Ada pemanggilan atas namaku dari Anastasya.” Polisi muda itu langsung mempersilakan Sydney masuk ke ruang pemeriksaan. Seorang detektif bergabung dengan Sydney beberapa menit kemudian. Pria berkumis tipis itu menanyakan beberapa hal dasar pada Sydney. Saat berada di ruangan yang tidak begitu luas ini, Sydney tidak gentar sedikit pun. Punggung wanita itu tetap tegak dan matanya tidak memancarkan aura takut sedikit pun. “Walaupun sedang membela anak-anak, Ibu Sydney tidak boleh melakukan penganiayaan pada orang lain,” tukas detektif itu dengan tegas. “Ibu tahu tidak

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status