Share

269. Di Tangan Vienna

Penulis: prasidafai
last update Terakhir Diperbarui: 2025-06-02 15:01:28

Sementara itu, di Pengadilan Keluarga Highvale.

“Menyebalkan sekali!” seru Vienna sambil merapikan anak rambutnya yang beterbangan karena AC ruang sidang.

Lucas diam. Pria itu duduk tegap di sisi kanan ruang sidang yang mulai lengang.

Di belakang Lucas, Chester duduk dengan wajah kaku, seolah siap bangkit kapan pun dibutuhkan.

Sementara di seberang ruangan, Vienna duduk dengan kaki bersilang dan pandangan menusuk.

Riasan di wajah wanita itu tampak luntur oleh air mata yang berulang kali jatuh sejak pagi.

Tiga bulan sudah mereka menjalani proses persidangan dengan diam dan serangan pasif-agresif yang menguras emosi.

Dan hari ini, akhirnya semuanya selesai.

Duk! Duk! Duk!

Palu hakim menghantam meja sidang dengan dentuman yang seakan menggema sampai ke rongga hati Vienna.

Hakim menatap keduanya dengan pandangan datar.

“Dengan ini, Pengadilan Keluarga Highvale menyatakan bahwa Lucas Ryder
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Ibu Susu Bisu Bayi Kembar Tuan Penguasa   274. Tidak Tahu Apa-Apa

    Tidak sampai setengah jam kemudian, Morgan turun dari mobil hitam yang berhenti di depan rumah bercat abu kusam dengan pagar besi yang mulai berkarat.Beberapa anak buahnya sudah berjaga di sekitar pekarangan rumah itu.Tidak ada yang menegur mereka, karena gerbang itu tidak lagi berpenghuni satpam.Begitu melihat Morgan, mereka serempak menunduk memberikan hormat.Morgan menyapu pandangan ke seluruh area rumah Fred dan Ghina—yang sekarang ditinggali Vienna sejak perceraiannya dengan Lucas.Rumput liar tumbuh liar tanpa kontrol. Pekarangan itu lebih mirip ladang semak ketimbang halaman rumah.Morgan mendongak sedikit, menatap rumah bobrok itu dengan dagu terangkat. Mata pria itu mengisyaratkan pada salah satu anak buahnya.Pria berpakaian serba hitam itu mengangguk cepat dan berbalik memberi perintah pada yang lain, “Masuk, ikat target ke kursi!”“Baik!” jawab yang lain hampir bersamaan.Mereka kembali membungkuk sopan kepada Morgan, lalu menerobos masuk lebih dulu ke dalam rumah.Mor

  • Ibu Susu Bisu Bayi Kembar Tuan Penguasa   273. Toko Kue Pandan Favorit

    “Sebenarnya, selain beberapa pelayan di mansion ini,” ucap Sydney pelan, “hanya Keluarga Zahlee yang tahu secara spesifik tentang toko kue pandan favoritku, Honey.” Morgan spontan mengernyitkan dahi. Pria itu agak menunduk dan mencoba menangkap sorot mata istrinya. “Maksudmu, kau memintaku untuk mengerucutkan pencarian ke Keluarga Zahlee?” tanya Morgan memastikan kode tersirat yang Sydney berikan. Sydney menahan napas sejenak sebelum mengangguk pelan. Dia mendongakan kepala sehingga tatapan mereka bertemu. “Aku akan menyerahkan pencarian itu padamu,” ujar Sydney dengan tegas dan mantap. “Siapa pun orangnya, beri dia hukuman dengan versimu, Morgan.” Morgan tidak segera menjawab. Mata pria itu menyapu wajah Sydney yang pucat, tetapi tidak gentar. Wanita itu sedang membawa dua nyawa di dalam tubuhnya, tetapi hal itu justru membuat Sydney semakin berani. Sydney menggenggam tangan Morgan erat. “Aku tidak bisa membiarkan darah dagingku celaka di kemudian hari, baik saat merek

  • Ibu Susu Bisu Bayi Kembar Tuan Penguasa   272. Chip Cookies Vs Kue Pandan

    Waktu tidur siang bagi si kembar sudah tiba.“Jade, jangan tarik kancingnya, Sayang. Ini bukan mainan,” ucap Sydney sambil mengangkat tangan kecil anak laki-lakinya dari kancing baju tidur yang baru saja dia pakaikan.Di sisi lain, Jane sudah merebahkan tubuh mungilnya ke atas bantal berbentuk kelinci dengan napas kecil yang mulai melambat.Sydney baru saja selesai mengganti pakaian mereka dengan bahan yang lebih lembut dan nyaman. Mengingat, sebentar lagi masuk waktu tidur siang untuk Jade dan Jane.Suasana kamar si kembar terasa hangat, aroma bedak bayi bercampur lembut dengan semilir AC ruangan.Namun, ketenangan itu segera terusik saat pintu kamar diketuk pelan dan terbuka beberapa detik kemudian.Tok! Tok! Tok!“Nyonya, permisi,” sapa Celia ceria sambil masuk bersama Miran, keduanya masing-masing membawa dua kotak makanan.“Ada apa, Celia?” Sydney menoleh dengan alis terangkat.Celia tersenyum leba

  • Ibu Susu Bisu Bayi Kembar Tuan Penguasa   271. Bayaran untuk Perceraian

    Sorotan angka digital di lampu lift yang turun dari lantai 20 menuju lobi Zahlee Entertainment berbinar terang.“Kenapa lama sekali liftnya?” desis Vienna sambil mengetukkan ujung heels-nya ke lantai lift.Gerakan itu dilakukan terus menerus. Wanita itu tidak bisa menyembunyikan kegelisahan yang dia rasakan.Vienna jug meremas ujung blazer krem mahalnya sambil menggigit bibir bawahnya.‘Bagaimana cara menghancurkan Sydney dengan cepat?’ batin Vienna penuh amarah. ‘Wanita itu tidak bisa terus dibiarkan hidup bahagia setelah membuatku dipermalukan seperti ini!’Datang ke mansion Ravenfell tanpa undangan dan menyerang Sydney secara langsung sama saja dengan bunuh diri.Apalagi jika Morgan sedang berada di sana. Bisa saja kali ini bukan hanya tangan Vienna yang patah, tetapi juga lehernya.Vienna menggeleng, menolak keras ide untuk datang ke mansion terkutuk itu.Ting!Denting lift berbunyi. Pintu terbuka s

  • Ibu Susu Bisu Bayi Kembar Tuan Penguasa   270. Wajah Sydney

    “Aku akan pesan duluan, ya. Kau mau minum apa?” tanya Vienna datar saat mereka tiba di rooftop lantai 20.Kafe gedung Zahlee Entertainment yang menghadap langsung ke pemandangan Highvale ada di sana.Angin pagi berembus pelan. Langit berwarna biru cerah, kontras dengan atmosfer panas yang mulai menyelimuti meja kecil di pojok rooftop itu.Vienna duduk dengan anggun, menyilangkan kaki dan membuka dompetnya. Wanita itu sengaja membiarkan isi dompetnya terlihat.Beberapa lembar uang dengan nominal besar yang masih kaku dan berbau khas uang baru tersusun rapi di dalamnya.“Tenang saja, biar aku yang traktir. Aku punya cukup uang, kok,” tambah Vienna sambil tersenyum sinis.Vienna menatap Zya seperti predator yang sedang menilai mangsanya.Zya menahan napas. Aroma uang baru dari dompet Vienna menyeruak dan menyusup ke udara di antara mereka.Namun bagi Zya, tidak ada yang bisa dipamerkan dari dompet itu.Syd

  • Ibu Susu Bisu Bayi Kembar Tuan Penguasa   269. Di Tangan Vienna

    Sementara itu, di Pengadilan Keluarga Highvale.“Menyebalkan sekali!” seru Vienna sambil merapikan anak rambutnya yang beterbangan karena AC ruang sidang.Lucas diam. Pria itu duduk tegap di sisi kanan ruang sidang yang mulai lengang.Di belakang Lucas, Chester duduk dengan wajah kaku, seolah siap bangkit kapan pun dibutuhkan.Sementara di seberang ruangan, Vienna duduk dengan kaki bersilang dan pandangan menusuk.Riasan di wajah wanita itu tampak luntur oleh air mata yang berulang kali jatuh sejak pagi.Tiga bulan sudah mereka menjalani proses persidangan dengan diam dan serangan pasif-agresif yang menguras emosi.Dan hari ini, akhirnya semuanya selesai.Duk! Duk! Duk!Palu hakim menghantam meja sidang dengan dentuman yang seakan menggema sampai ke rongga hati Vienna.Hakim menatap keduanya dengan pandangan datar.“Dengan ini, Pengadilan Keluarga Highvale menyatakan bahwa Lucas Ryder

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status