Share

520. Isaac dan Satu Anak Lain

Penulis: prasidafai
last update Terakhir Diperbarui: 2025-09-29 16:21:42
Sunyi sesaat.

Hanya suara detak jam dinding yang terdengar penuh ritme, menyamakan irama degup hati Morgan yang tengah kacau.

Saat memutuskan berpisah sementara dengan Sydney demi keamanan wanita itu, Morgan tidak pernah berpikir sedikit pun bahwa pertemuan mereka akan seperti ini.

Sydney terbaring lemah di rumah sakit, tengah mengandung anak mereka, dan salah satu janin dalam kandungannya meninggal dunia.

Morgan masih ingat betapa porak-porandanya mental Sydney saat kehilangan Isaac.

Butuh waktu tahunan hingga Sydney pulih dari semua traumanya.

Dan Morgan tidak bisa membayangkan jika Sydney harus melalui hal seperti itu lagi.

Pria itu tidak pernah takut pada apa pun, kecuali kehilangan istrinya.

“Berapa lama … kau akan tinggal kali ini?” Pertanyaan Sydney mengalir lirih, tetapi terdengar tajam dan menyayat hati Morgan.

Morgan tercekat. Dia tahu luka yang ditinggalkannya dulu tidak akan sembuh hanya dengan satu pelukan atau janji manis.

“Aku tidak akan pergi lagi,”
prasidafai

Siap dengar jawaban Morgan, manteman? Tunggu bab selanjutnya yaa ;)

| 11
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Ibu Susu Bisu Bayi Kembar Tuan Penguasa   531. Mami Kapan Pulang?

    Saat pagi tiba, Morgan sengaja menyempatkan diri untuk mengantar Jade dan Jane sekolah.“Papi, Mami kapan pulang?” Pertanyaan itu meluncur dari mulut Jane begitu mobil hitam Morgan melaju keluar gerbang rumah.Morgan melirik ke kaca spion, menatap wajah mungil anak perempuannya yang duduk di kursi belakang.Mata Jane berbinar penuh harap.“Kami lindu Mami,” sambung Jade dengan suara lebih pelan, tetapi matanya sama-sama berkilat. “Apalagi adik bayi. Apakah dia baik-baik saja, Papi?”Morgan tidak langsung menjawab.Kedua tangannya menegang di setir, sementara napasnya terdengar berat.Suara anak-anak itu menusuk hatinya, membuat rasa bersalah yang sudah menumpuk semakin menggerogoti.“Mami sedang beristirahat,” sahut Morgan akhirnya. “Adik bayi juga baik. Dokter menjaganya dengan sangat hati-hati.”Morgan sengaja tidak menjawab dengan detail tentang situasi Sydney dan salah satu janin dalam kandungannya yang gagal diselamatkan.“Kalau begitu, kapan kita boleh beltemu Mami?” Jane kembal

  • Ibu Susu Bisu Bayi Kembar Tuan Penguasa   530. Pesona Pria dengan Empat Anak

    Arena es dalam ruangan itu terasa dingin, cahaya lampu putih memantul pada permukaan yang licin.Udara sejuk menusuk kulit, tetapi kehangatan terpancar dari tawa riang yang sudah terdengar sejak pintu masuk dibuka.Morgan berdiri tegak dengan mantel panjangnya.Tangan pria itu bersedekap saat mengawasi keempat anaknya yang baru pertama kali melihat gelanggang ice skating.Mata anak-anak itu membelalak penuh takjub.“Waaah … ini luas sekali!” Jane melompat-lompat antusias.“Sepelti danau beku saat musim salju,” komentar Jade, yang berusaha tampak lebih tenang, meski sebenarnya sama penasarannya.Si kembar kedua langsung berpegangan tangan, berjingkat-jingkat di sepatu bot kecil mereka sambil berteriak, “Es! Es! Kita akan jalan di atas es!”Morgan menurunkan pandangannya ke arah mereka.Bibir pria itu melengkung dalam senyum tipis.Ada sesuatu di dalam hatinya yang nyaris meledak. Rasa rindu, bersalah, sekaligus syukur bercampur jadi satu.Momen ini terasa seperti hadiah luar biasa untu

  • Ibu Susu Bisu Bayi Kembar Tuan Penguasa   529. Sulit Dikabulkan

    “Aku ingin pulang ke Highvale bersamamu.” Kalimat itu meluncur begitu saja dari bibir Sydney, seakan hati wanita itu sudah lama menyimpannya. Morgan menatap istrinya lekat-lekat. Sepasang mata kelam itu seolah menimbang ribuan kemungkinan atas permintaan Sydney. Bibir Morgan sempat terbuka, tetapi tidak ada kata keluar. “Darling,” panggil Morgan pelan. “Kau tahu kondisimu sekarang tidak memungkinkan. Perjalanan panjang bisa membahayakanmu.” Sydney memejamkan mata sebentar, lalu menghela napas. Wajah wanita itu tetap terlihat lembut, tetapi sorot matanya menyimpan tekad yang sulit dibantah. “Aku tidak peduli seberapa sulitnya. Aku hanya ingin dirawat di mansion. Aku ingin tidur denganmu di sampingku, mendengar anak-anak berlarian di halaman, dan tahu bahwa kita semua berada di tempat yang sama. Itu akan membuatku jauh lebih tenang,” sahut Sydney memberi alasan. Morgan terdiam lagi. Ruangan seketika hening, hanya suara detak jarum jam yang terdengar. “Aku tidak meminta hal lain

  • Ibu Susu Bisu Bayi Kembar Tuan Penguasa   528. Tidak Berniat Berbagi

    Cahaya pagi menembus tirai rumah sakit, membuat ruangan terasa hangat. “Morgan?” panggil Sydney terdengar lirih begitu kelopak matanya terbuka. Sydney mengedarkan pandangan ke sekeliling kamar inap. Tempat tidur tambahan kosong. Kursi di sudut ruangan juga tidak berpenghuni. Jantung Sydney berdegup lebih cepat. ‘Jangan-jangan semua yang terjadi kemarin hanya mimpi?!’ Sebuah pikiran buruk menyelinap di kepala wanita itu. Namun tepat ketika rasa cemas menelan dirinya, pintu kamar mandi terbuka. Sosok Morgan muncul, masih basah dengan handuk putih melilit di pinggang. Rambut cokelat Morgan meneteskan air ke dada bidangnya yang penuh bekas luka. Sydney membelalak. Pipi pucatnya langsung merona. “Aku di sini, Darling,” sahut Morgan dengan tenang dan penuh perhatian. “Kau butuh sesuatu?” Morgan bahkan belum selesai mandi, tetapi pria itu buru-buru keluar begitu mendengar Sydney memanggil namanya. Raut wajah Morgan terlihat cemas, seolah takut Sydney membutuhkan bantu

  • Ibu Susu Bisu Bayi Kembar Tuan Penguasa   527. Pertemuan Morgan dan Tristan

    Morgan teringat kejadian beberapa hari lalu, saat dia masih berada di Sevhastone.Tangan Morgan terikat kasar dengan borgol baja.Wajah pria itu tampak lebam dan ada darah mengering di pelipisnya.Dua pria bertubuh kekar menyeret Morgan melewati koridor gelap yang hanya diterangi lampu kuning temaram.Bau besi berkarat dan debu memenuhi udara, membuat suasana semakin menyesakkan.Sebuah pintu besi berderit ketika didorong terbuka.Di dalamnya, berdiri Tristan Caldwell yang tampil rapi dalam setelan jas hitam.Bertolak belakang dengan Morgan yang tengah membiarkan dirinya terlihat tidak berdaya, wajah Tristan justru dipenuhi kesombongan.Belasan anak buah bersenjata mengitari pria bertubuh tinggi itu.Begitu Morgan diseret masuk dan dijatuhkan ke lantai, Tristan menoleh perlahan.Tristan tersenyum tipis sambil menatap Morgan tajam, penuh rasa puas.“Jadi, ini dia legenda yang katanya tidak terkalahkan?” tanya Tristan terdengar penuh ejekan, menggema di dalam ruangan kosong yang remang-

  • Ibu Susu Bisu Bayi Kembar Tuan Penguasa   526. Mengejar Ketertinggalan

    Awalnya Morgan hanya merasa bersalah saat mendengar cerita Sydney.Bayangan istrinya hamil dan sendirian sudah cukup membuat dada Morgan sesak.Namun begitu Sydney menyebut malam kelam itu, saat dia hampir diperkosa, tubuhnya lemah karena pendarahan, lalu ditolong Tristan, rasa bersalah itu berubah jadi bara api yang membakar.Rahang Morgan mengeras, urat di pelipisnya menegang.Morgan bisa membayangkan ketakutan Sydney, wajah pucat dan tubuh rapuhnya yang dipaksa menanggung sesuatu di luar batas.Dan kenyataan bahwa orang lain yang menolong, bukan dirinya, menusuk hati Morgan lebih dalam.Amarah yang menguasai, membuat Morgan ingin menghancurkan siapa pun yang berani menyentuh istrinya.Bahkan jika harus melawan seluruh dunia, Morgan tidak akan membiarkan kejadian itu terulang.“Aku ingin tidur, Honey. Besok kau masih di sini, kan?” tanya Sydney lirih, matanya setengah terpejam, menyisakan lelah setelah meluapkan cerita panjang.“Tentu, Darling. Aku masih di sini. Tidurlah dengan ten

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status