Share

96. Tiba-Tiba Pulang

Author: prasidafai
last update Huling Na-update: 2025-03-28 15:04:50

Sydney mendaratkan tubuhnya di kursi belakang mobil, diikuti oleh Morgan yang duduk di sebelahnya. Sementara si kembar ada di mobil yang lain.

Kedua mobil berjalan beriringan menuju mansion Ravenfell, dengan mobil yang ditumpangi Morgan berada paling depan.

Dalam perjalanan, Sydney mengirim pesan untuk Gloria, “Tante, aku tidak bisa mengantar Tante dan Om ke bandara besok. Morgan ada urusan, jadi kami harus pulang lebih cepat ke Ravenfell. Hati-hati di jalan, Tante.”

Morgan sedikit memiringkan tubuhnya ke arah Sydney dan menyipitkan mata saat ikut membaca pesan tersebut.

Setelah Sydney menurunkan tangannya yang memegang ponsel, Morgan segera menyandarkan kepala wanita itu ke bahunya.

Sydney tidak protes, bahu Morgan adalah tempat favoritnya yang baru. Namun belum lama Sydney bersandar, wanita itu kembali menegakkan punggung karena ada pesan balasan dari Gloria.

[Tidak apa-apa, Sydney. Senang bertemu denganmu. Kami sedang dalam perjalanan menuju kantor Monarch Legal Group untuk r
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Kaugnay na kabanata

  • Ibu Susu Bisu Bayi Kembar Tuan Penguasa   97. Saya Keluarganya!

    “Ulangi, lebih jelas!” perintah Morgan pada seseorang di telepon, rahangnya mengeras. Sementara itu, telepon dari Vienna diakhiri. Sydney masih membeku dan bergetar. Wanita itu menoleh perlahan pada Morgan dan menarik pelan lengan kemeja pria itu. Morgan menoleh dan mematikan panggilan. “Rumah sakit! Kumohon!” ucap Sydney, tangannya bergerak tidak beraturan, tetapi Morgan mengerti apa maksud wanita itu. Tanpa bertanya apa pun, Morgan mengangguk. Seakan kabar buruk yang baru Sydney ketahui juga sampai ke telinga Morgan. “Antar aku dan Sydney ke rumah sakit.” Morgan berkata pada sopir. Ronald yang duduk di sebelah sopir menoleh ke belakang. “Bagaimana dengan Tuan Jade dan Nona Jane?” tanya pengawal itu. Morgan mendesah dan memijat pelan pelipisnya. Dia tidak tahu apakah stok ASI di mansion akan cukup untuk anak-anaknya, tetapi si kembar tidak mungkin mengikuti ibu susu mereka ke rumah sakit dan terlihat oleh publik. Dan Morgan juga tidak mungkin melarang Sydney kali ini. “Biar

    Huling Na-update : 2025-03-28
  • Ibu Susu Bisu Bayi Kembar Tuan Penguasa   98. Highvale atau Sevashtone

    Morgan akhirnya memanggil dokter dan memintanya memeriksa Sydney. “Nona Sydney syok, Tuan. Kejadian kecelakaan mantan mertuanya pasti sangat mengguncang psikisnya,” jelas dokter sambil melepas stetoskopnya. “Apa hubungan mereka sangat baik?” Dokter yang kali ini adalah dokter senior. Jadi dia tahu bahwa perlakuan terhadap Morgan harus dispesialkan dan semua pertanyaan pria itu tidak boleh dijawab seadanya. Morgan mengernyitkan dahi, tetapi kemudian dia mengangguk. “Belakangan ini, Sydney sangat menyukai mantan mertuanya. Bahkan Sydney sampai memberitahu mereka tentang rahasia kami,” jawab Morgan, tatapannya tidak lepas dari Sydney walaupun dia sedang bicara dengan sang dokter. Yang Morgan maksud adalah si kembar, tetapi dokter tersebut menangkapnya lain. Dokter itu berpikir bahwa yang Morgan bicarakan adalah hubungan rahasia semacam skandal perselingkuhan atau one night stand. “Dia juga bicara dalam tidurnya. Apa itu mungkin?” tanya Morgan beberapa saat kemudian. “Karena Nona S

    Huling Na-update : 2025-03-29
  • Ibu Susu Bisu Bayi Kembar Tuan Penguasa   99. Mantan Kakak Ipar

    Morgan pergi ke luar rumah sakit dan bersandar pada dinding yang menghadap jalan raya. Dia mengeluarkan sebatang rokok dari saku jas, kemudian menyalakannya. Saat kepalanya masih berputar memikirkan Sydney, Ronald datang. “Tuan memanggil saya. Ada apa, Tuan?” tanya Ronald setelah membungkukkaan badan. “Ada rekaman suara telepon dari Vienna di ponsel ini. Salin dan simpan di tempat yang lebih aman, kirimkan juga ke surelku,” jawab Morgan sambil menyerahkan ponsel Sydney. Morgan yakin suatu saat rekaman itu akan berguna. Dia tidak ingin Sydney langsung melaporkan hal ini pada pihak berwajib. Vienna juga akan bisa bebas dengan cepat jika persiapan mereka kurang matang seperti kasus Ghina. Lebih baik terus mengumpulkan kartu AS lawan sambil menunggu waktu yang tepat untuk memainkan itu. Tanpa banyak bertanya, Ronald menerima ponsel itu. “Baik, Tuan.” “Dapatkan juga identifikasi kerusakan mobil yang ditumpangi Gloria dan Terry saat kecelakaan. Kita bisa melacak apakah itu kecelakaan

    Huling Na-update : 2025-03-29
  • Ibu Susu Bisu Bayi Kembar Tuan Penguasa   100. Hamil Muda

    Morgan baru saja tiba di dalam pesawat. Dia dan Sydney berangkat terpisah pagi ini. Pria itu menatap tajam Chester dan Sydney bergantian. Dia juga mengecek nomor tempat duduk mereka dan mencocokkannya dengan tiket yang pria itu pegang. Sementara Chester menatap pria asing di depannya dengan heran. Ronald yang juga ikut dalam penerbangan dan ada di belakang Morgan segera menunjuk kursi di seberang Sydney sebelah kiri. “Kursi Tuan di sebelah sini,” ujar Ronald tidak berani menatap Morgan. Morgan mengernyitkan dahi dan menyipitkan mata pada Ronald. “Mengapa kursiku di sini?!” tanya Morgan dingin. “Tiket dibeli secara mendadak, dan dua tempat duduk yang kosong seperti ini, Tuan. Saya akan duduk di kelas ekonomi,” jawab Ronald, akhirnya memberanikan diri menatap Morgan. Morgan mendesah frustasi lalu kembali menghadap Sydney dan Chester dengan tatapan tidak terima. “Ada apa?” Chester akhirnya bertanya, tidak tahan dengan sikap aneh pria itu. Alih-alih menjawab Chester, Mo

    Huling Na-update : 2025-03-30
  • Ibu Susu Bisu Bayi Kembar Tuan Penguasa   101. Cerita Vienna

    “Apa maksudmu?!” tanya Lucas sambil mengepalkan tangan dan menatap tajam Sydney. Alih-alih menjawab, Sydney menekan layar ponselnya kemudian memutar ulang rekaman telepon dari Vienna. Dia mengarahkan bagian pengeras suara pada ponselnya ke arah Lucas supaya pria itu bisa mendengarnya. “Sudah terima hadiah dariku, Sydney? Aku harap kau menyukainya. Mereka mati karena kamu!” Suara Vienna terdengar menusuk. Awalnya Lucas membulatkan mata dan raut wajah kesedihan terlihat jelas, tetapi kemudian wajahnya memerah. Tatapan pria itu semakin tajam, tertuju langsung ke manik Sydney. BRAK! Tiba-tiba Lucas merebut dan membanting ponsel Sydney hingga hancur ke lantai. Wanita itu memejamkan mata terkejut dan mundur beberapa langkah untuk menghindari pecahan. “Kamu keterlaluan, Sydney! Sampai kapan kamu berhenti memfitnah Vienna?!” Lucas berteriak sambil mengguncang bahu Sydney dengan kasar. Sydney spontan membuka mata dan mengernyit heran. Daripada iba melihat wajah Lucas yang babak belur,

    Huling Na-update : 2025-03-30
  • Ibu Susu Bisu Bayi Kembar Tuan Penguasa   102. Membuka Hati

    ‘Jalang murahan! Janda tidak bermartabat!’ umpat Lucas dalam hati ketika panas di hatinya sudah sampai ke ubun-ubun. Lucas tidak habis pikir dengan apa yang Morgan lihat pada mantan istrinya. Pria berkuasa itu bisa mendapat yang lebih dari Sydney, bahkan gadis perawan. Rasanya Lucas ingin sekali pergi, tetapi dia tahu Morgan tidak akan membiarkannya. Nyawa dan perusahaannya bergantung pada pria dengan tubuh bertato itu. ‘Apa mereka sudah tidur bersama?!’ batin Lucas bertanya-tanya. Lucas membuang wajah, terlalu jijik memikirkan bahwa Sydney rela mengangkang demi menjual diri pada Morgan. Setelah bercerai dengannya, ternyata Sydney tidak lebih dari seorang pelacur. Morgan menatap Lucas dan menyeringai tajam. “Pergilah!” usir Morgan, melihat gelagat Lucas yang terlihat sangat ingin meninjunya. Namun tentu saja Lucas tidak akan melakukan itu. Lawannya adalah Morgan, pria paling ditakuti di negara ini. Sekali lagi, Lucas membungkuk. Lalu dia segera melangkah pergi sebelum Morgan b

    Huling Na-update : 2025-03-31
  • Ibu Susu Bisu Bayi Kembar Tuan Penguasa   103. Aku Akan Menceramahimu

    Sydney menatap jam yang menunjukkan pukul 10 malam. Lalu kembali menatap si kembar yang sudah tertidur di ranjangnya. Perut kedua bayi yang baru selesai menyusui itu terlihat penuh dan menggemaskan. Senyum terukir di bibir Sydney. Biasanya setelah menyusui, dia akan membuat si kembar bersendawa sebelum ditidurkan. Dan akhir-akhir ini sendawa si kembar sangat lancar. Wajah Jade dan Jane juga semakin terlihat mirip dengan Morgan. Hanya saja ada campuran wajah lain yang terlihat lebih lembut. ‘Sebenarnya siapa ibu kalian?’ tanya Sydney sambil mengelus lutut Jane yang agak terbangun. Bayi itu terlelap lagi beberapa saat kemudian. Bicara tentang Morgan, Sydney jadi mengingat permintaan pria itu yang dia tolak. Sydney mendesah dan akhirnya bangkit melangkah keluar kamar. ‘Sepertinya aku bisa mengabulkan permintaan Morgan sekarang,’ batin Sydney, langkah kakinya berjalan menuju kamar Morgan. Namun perhatian Sydney teralih ke arah ruang kerja Morgan. Lampu di ruangan itu masih menyala

    Huling Na-update : 2025-04-01
  • Ibu Susu Bisu Bayi Kembar Tuan Penguasa   104. Seperti Gadis

    Pipi Morgan spontan ikut memerah, tetapi dia menutupinya dengan mengukir seringai penuh misteri. “Jangan mengada-ada saat kau hampir mati, Darling,” ucap Morgan sambil menatap lekat mata Sydney. “Aku hampir mati karena kau menekanku untuk belajar bicara. Sepertinya aku memang tidak akan bisa bicara lagi. Dan aku memang butuh pijat di bagian payudara, pijat laktasi. Kau pernah mendengarnya?” Sydney tiba-tiba mendapatkan tenaga untuk marah pada pria di hadapannya. “Apa itu?” tanya Morgan penasaran. Dia duduk di tepi ranjang Sydney. “Aku lemas. Cari tahu sendiri saja di internet,” jawab Sydney sambil meringis kesakitan. Morgan menahan diri untuk tidak berdecak saat melihat Sydney abai karena wanita itu tengah kesakitan. Dia akhirnya menuruti permintaan Sydney dan mencari tahu sendiri tentang pijat laktasi di situs-situs daring. Sepanjang membaca informasi tentang pijat laktasi, mata Morgan membulat sempurna. Dia baru tahu jika ibu menyusui perlu melakukan pijat seperti ini saa

    Huling Na-update : 2025-04-02

Pinakabagong kabanata

  • Ibu Susu Bisu Bayi Kembar Tuan Penguasa   207. Kau Membelanya?

    “Kami sudah bebas!” Vienna menatap seluruh ruangan dengan rahang mengeras dan tangan mengepal di atas meja rapat. Beberapa orang saling melirik dan berbisik-bisik. Namun Sydney hanya memutar bola matanya dan mengembuskan napas pendek, jelas merasa jengah. “Pak Dean bilang memiliki catatan kriminal, bukan seorang narapidana,” ucap Sydney membenarkan. “Kami semua tahu kalian sudah bebas dan dinyatakan tidak bersalah, Vienna. Jangan terlalu defensif, kita sedang bicara soal perusahaan, bukan memainkan sebuah drama keluarga.” Beberapa eksekutif tertawa kecil menahan geli, meskipun cepat-cepat menunduk agar tidak terlihat tidak sopan. Lalu Sydney menoleh ke arah pemimpin rapat. Wajahnya kembali serius. “Tolong, kondisikan, dan jangan mengulur waktu terlalu lama. Kita harus menghargai waktu Bapak dan Ibu di ruangan ini,” pinta Sydney dengan tegas. Vienna mendesis pelan, tetapi sebelum dia bisa membal

  • Ibu Susu Bisu Bayi Kembar Tuan Penguasa   206. Pura-pura Peduli

    “Vienna, aku bersama Morgan. Kenapa aku harus merayu Lucas?” tanya Sydney tenang sambil menghela napas. “Aku hanya membersihkan noda di jas suamimu. Kau sedang sakit, jadi aku bisa maklum kalau Lucas agak tidak terurus.”Sydney bicara dengan santai, tetapi ucapannya sarat dengan sindiran yang menusuk tajam.Vienna menggertakkan rahang. Sorot mata wanita hamil itu menyala seperti ingin menerkam.“Hati-hati bicaranya, Sydney. Kandungan Vienna sedang lemah.” Lucas langsung melangkah maju untuk melerai.“Oh?” Vienna memutar badan menghadap Lucas sambil menatapnya tajam dan tanpa ampun. “Jangan pura-pura peduli padaku!”Lucas tampak kaget, tetapi dia tidak menjawab. Masalah akan lebih panjang jika saat ini dia bicara. Memang benar, bayi dalam kandungan Vienna melemahkannya.Lalu, Vienna kembali menatap Sydney dengan tatapan menantang.“Lalu mengapa kalian bisa pergi ke sini bersama?” tanyanya sambil mengangkat dagu.

  • Ibu Susu Bisu Bayi Kembar Tuan Penguasa   205. Pas Sekali

    “Aku ingin mengambil hati Lucas.” Kalimat itu terus berputar dalam kepala Sydney saat mobil melaju di parkiran basement Zahlee Entertainment. Kalimat yang dulu Sydney bisikkan ke telinga Morgan dengan penuh amarah, luka, dan tekad. Bukan karena Sydney masih mencintai Lucas, perasaannya pada pria itu sudah mati. Sudah dikubur bersama peti kecil putih bertuliskan nama Isaac Ryder hampir dua tahun lalu. Yang tersisa di hati Sydney untuk Lucas kini hanya dendam. ‘Kalau aku bisa membuat Vienna merasakan apa yang pernah aku rasakan dulu,’ batin Sydney, ‘mungkin luka ini sedikit sembuh.’ Mendapat pengkhianatan saat berjuang mengobati anak yang sakit, apalagi Vienna juga mengompori Lucas untuk membenci Isaac. Sydney melirik ke arah Lucas yang tengah menempelkan kartu parkir ke mesin otomatis. Suara bip terdengar. Lalu palang parkir pun terangkat. ‘Seand

  • Ibu Susu Bisu Bayi Kembar Tuan Penguasa   204. Aku Mual

    “Apa yang kau katakan, Jalang?” bentak Lucas lantang dengan napas memburu. Sydney menunduk untuk menyembunyikan wajahnya. ‘Sial! Aku mual!’ batin Sydney. Bahkan udara di kamar ini terasa menyesakkan. Sydney kembali mengangkat wajah dan mengukir senyum. Bersikap seolah umpatan Lucas bukanlah apa-apa, padahal hati Sydney sedang meraung-raung karena pria itu mengatainya jalang berulang kali. “Ah, maaf!” jawab Sydney pura-pura merasa bersalah. “Karena melihat kamar ini dan sadar bahwa tidak banyak yang berubah, aku jadi mengenang masa lalu.” Lucas menyipitkan mata dan menatap Sydney dengan curiga seakan wanita itu sedang melakukan hal yang tidak masuk akal di depan wajahnya. Sydney mengangkat bahu pelan sambil tetap tersenyum. “Apalagi aku juga baru melihat kamar Isaac,” lanjut Sydney setelah menghela napas. “Aku pasti sudah gila karena mendadak merinduk

  • Ibu Susu Bisu Bayi Kembar Tuan Penguasa   203. Berhenti, Sydney!

    Mata wanita itu melebar saat melihat ke arah pintu yang sedikit terbuka, entah karena dorongan angin atau Lucas yang lupa menutupnya rapat. Sydney tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan. Tanpa pikir panjang, wanita itu melesat ke arah pintu dengan langkah cepat. Rasa sakit di bahu dan sikunya tidak lagi Sydney rasakan, tertutup oleh adrenalin yang membanjiri seluruh tubuh wanita itu. “Berhenti, Sydney!” teriak Lucas dari belakang. Sydney tidak menoleh. Napas wanita itu memburu dan jantungnya berdetak kencang seperti genderang perang. Dia mengintai pintu utama. Namun langkah Sydney mendadak terhenti. Ben tiba-tiba muncul dari arah tujuan Sydney. Pria itu menatap Sydney dengan tajam. “Oh, sial!” maki Sydney. Sydney menoleh ke belakang. Lucas semakin dekat. Pria itu berlari cepat seperti banteng lepas kendali. Spontan, Sydney berbelok ke kiri dan menabrak pintu pertama yang bisa dia raih. Dia hanya bisa mempercayai instingnya untuk melindungi diri. Jika tetap berada di sana, satu

  • Ibu Susu Bisu Bayi Kembar Tuan Penguasa   202. Seperti Kekasihmu

    “Maaf, Nona. Saya hanya menjalankan perintah dari Tuan Lucas.” Pelayan itu menjawab dengan suara bergetar. “Sialan! Panggil pria brengsek itu ke sini sekarang juga!” Sydney menggedor keras pintu kayu itu dengan kedua tangannya. Tidak ada jawaban. Suara langkah kaki pelayan itu terdengar menjauh, membiarkan Sydney sendirian dengan amarah yang sudah mendidih. “Sial! Pantas saja Ben bersikap aneh dari tadi!” teriak Sydney seraya menghantam pintu sekali lagi, kali ini dengan bahunya. Satpam itu bersikap seolah tidak menerima dirinya, tetapi tetap membukakan gerbang. Gelagatnya pun mencurigakan. Sydney mengatupkan rahang, menahan gejolak yang terus naik hingga ke ubun-ubun. Napas wanita itu memburu. Dia memejamkan mata sebentar, berusaha mengatur napas sambil menyapu pandangan ke sekeliling kamar Isaac. Lucas sengaja menggunakan sesuatu yang berhubungan dengan Isaac untuk memerangkap

  • Ibu Susu Bisu Bayi Kembar Tuan Penguasa   201. Kamar Isaac

    “Apa ini tidak bisa ditunda, Nona?” tanya Zya khawatir, matanya melirik ke arah gerbang rumah besar yang menjulang di hadapan mereka. Sydney tidak langsung menjawab. Wanita itu menatap bangunan yang pernah dia sebut rumah dengan tatapan tajam dan hati yang bergejolak. Udara di sekitar Sydney terasa lebih dingin dari biasanya, padahal matahari pagi bersinar cerah. “Aku harus menyelamatkan barang-barang mendiang putraku,” jawab Sydney pelan, lalu menoleh pada Zya. “Dan kau yang akan mewakiliku di rapat. Jika aku terlambat datang, sampaikan presentasiku seperti yang kita latih tadi pagi. Jangan beri ruang pada Lucas untuk bermain kotor.” “Nona, ini rapat penting, jika Nona terlambat–” “Tolong, Zya?” potong Sydney sambil tersenyum. Tanpa Zya menjelaskan, Sydney sudah tahu konsekuensi apa yang dia hadapi jika terlambat datang. Jabatan CEO yang sempat ditawarkan padanya

  • Ibu Susu Bisu Bayi Kembar Tuan Penguasa   200. Pelayan Lucas

    Hari di mana Rapat Umum Pemegang Saham dilaksanakan akhirnya tiba. Sydney masuk ke dalam mobil bersama seorang sopir dan pengawal yang duduk di kursi depan. Sementara di kursi belakang, Sydney bersebelahan dengan Zya, asisten pribadinya. “Kita langsung ke kantor saja,” pinta Sydney dengan lugas begitu pintu mobil tertutup. “Baik, Nyonya,” sahut sopir tanpa menoleh. Sydney melirik Zya di sebelahnya. Wajah gadis muda itu terlihat tenang meski baru kurang dari satu hari menjalani pelatihan intensif. “Zya, ingat. Jika di luar mansion, panggil aku Nona.” Sydney mengingatkan. Dia tidak perlu mengingatkan sopir dan pengawal. Selain karena mereka pekerja lama, kedua pria itu juga tidak akan berhubungan langsung dengan orang-orang di Zahlee Entertainment. Zya mengangguk cepat. “Baik, Nyonya.” Sebelum mobil sempat melaju, suara nyaring dua bocah kecil terdengar dari luar jendela. “Mami! Dadah!” Sydney langsung menoleh. Jade dan Jane yang tengah digendong oleh pengasuhnya me

  • Ibu Susu Bisu Bayi Kembar Tuan Penguasa   199. Gelang Kaki Baru

    Sydney menoleh dan tersenyum tipis, lalu menjawab, “Siang ini aku harus bertemu dengan calon asisten pribadiku. Kalau memang cocok, dia bisa langsung menyiapkan keperluan untuk rapat besok.” Morgan menghela napas, tidak puas dengan jawaban itu. Namun sebelum dia sempat menimpali, Sydney menambahkan dengan sedikit cemas, “Dan si kembar ... mereka butuh ASI-ku. Stoknya menipis.” Kata-kata itu membuat dada Morgan mencelos. Dia tahu, tidak ada yang lebih penting bagi Sydney saat ini selain anak-anak mereka. “Hati-hati dan jangan terlalu lelah. Aku akan minta beberapa orang untuk menjagamu.” Morgan mengusap pipi istrinya dengan punggung tangan. Sydney hanya mengangguk dengan tetap menatap wajah suaminya. Lalu, Morgan sedikit membungkuk dan merapatkan bibirnya ke telinga Sydney. “Aku sudah menyiapkan gelang kaki baru di ruang kerjamu. Gunakan itu. Di dalamnya ada GPS yang lebih bagus d

Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status