Share

4. Terngiang-ngiang

last update Last Updated: 2025-03-05 13:28:31

“Sedang apa kamu di sini?” Suara dingin Kai menyentak Kira. Entah sejak kapan pria itu berdiri di dekat pintu.

Kira berusaha untuk tidak tergagap-gagap saat menjawab, “Aku baru selesai memerah ASI untuk... anak kalian.” Ia merasakan hatinya berdenyut nyeri kala mengucapkan kata ‘anak kalian’. “Lalu aku lewat sini dan nggak sengaja melihat kamu.”

“Kenapa?” Kai menjejalkan kedua tangannya ke saku celana. “Kamu ingin aku berterima kasih padamu karena sudah memberikan ASI untuk anakku?”

Kata-kata Kai yang tidak berperasaan itu membuat Kira kembali mengepalkan tangan. “Tidak!” sergahnya tegas. “Aku nggak butuh ucapan terima kasih dari kamu ataupun dari wanitamu itu.”

Kai mengedikkan bahunya acuh tak acuh. Lalu ia mengedikkan dagu seolah tengah mengusir Kira pergi. “Tunggu apa lagi? Mau sampai kapan kamu diam di sini?”

Kira tahu Kai sedang mengusirnya. Ia juga tidak ingin berlama-lama berada di dekat Kai. Satu ruangan dengan lelaki itu membuat dadanya terasa sesak dan nyeri, seperti terhimpit batu besar tak kasat mata.

Kira akan pergi, tapi sesuatu sangat mengganggu pikirannya. Ia menghentikan langkah dan menatap Kai yang masih berdiri di ambang pintu. Kira menatap pria itu dengan tatapan penuh luka.

“Dia lahir tanpa tangisan,” ucap Kira dengan bibir bergetar, yang membuat Kai seketika membeku. “Jenis kelaminnya laki-laki, dan dia mirip seperti kamu, kalau-kalau kamu penasaran tentang anakku yang sudah kamu abaikan.”

Setelah mengatakan kalimat tersebut dengan mata menggenang, Kira kemudian pergi meninggalkan Kai yang tetap bergeming di tempatnya.

Air mata Kira terjatuh seiringan dengan langkahnya yang gontai. Ingatannya kembali melayang ke masa lalu, ke malam yang membuat kehidupan Kira seketika berubah kelam.

Kira merupakan anak seorang pembantu di rumah orang tua Kaisar. Hari itu Kira sedang menggantikan tugas ibunya yang sedang sakit. Namun siapa sangka, hari pertama Kira bekerja ternyata menjadi hari yang mengerikan dan mengubah dunia Kira. Dalam keadaan rumah yang sepi, Kai pulang dengan kondisi mabuk berat. Kai yang dikuasai alkohol itu memaksa Kira dan membawanya ke atas ranjangnya. Kira yang sudah berusaha memberontak tidak bisa melawan karena tenaganya kalah besar oleh Kai. Hingga terjadilah malam kelam yang tak pernah Kira inginkan.

Satu bulan kemudian Kira mendapati dirinya hamil, ia meminta pertanggungjawaban Kai, akan tetapi Kai menolak bertanggungjawab karena pria itu akan menikahi Violet.

Namun, sang kakek yang mengetahui kehamilan Kira, memaksa Kai untuk menikahi Kira. Hingga pernikahan itupun terjadi. Dan selama mereka menikah, Kai tidak pernah memperlakukan Kira dengan baik. Kai bahkan selalu menatapnya dengan penuh kebencian. Kira tahu bahwa Kai menjalin hubungan rahasia dengan Violet. Namun, yang Kira tidak tahu adalah hubungan mereka yang sudah sejauh itu hingga memiliki seorang anak bernama Luna.

Lamunan Kira buyar ketika ia mendengar bunyi notifikasi dari ponselnya, yang menandakan bahwa taksi online yang Kira pesan sudah tiba di depan lobi rumah sakit. Kira menumpangi tersebut dan hanya memandangi pemandangan kota dengan tatapan menerawang sepanjang perjalanan pulang.

Setibanya di rumah, Kira meringkuk di atas kasur sambil memeluk pakaian milik Aksa yang belum sempat digunakan. Air matanya kembali mengalir. Ruangan kamar yang sunyi itu dipenuhi isak tangis Kira yang merindukan putranya.

Sementara itu di sisi lain, Violet menatap Kai yang sejak tadi lebih banyak diam. Pria tampan itu sedang duduk di sofa sambil melupat tangan di dada dan pandangan menerawang.

“Honey, ada apa?” tanya Violet dengan suara lembut. “Apa yang Kira katakan ke kamu tadi sampai kamu berubah jadi pendiam begini?”

Pertanyaan Violet mengeluarkan Kai dari lamunan. Pria itu tersenyum hangat, senyuman yang membuat rasa kesal Violet karena diabaikan seketika hilang dalam sekejap.

“Dia nggak bicara apa-apa,” dusta Kai, “dan aku juga nggak kenapa-napa, cuma sedang memikirkan pekerjaan.”

“Beneran?” tanya Violet dengan manja.

Kai mengangguk. “Aku serius, Sayang. lagi pula kenapa aku harus mikirin wanita itu?”

“Ya bisa saja kamu merasa bersalah sudah mengabaikan anaknya yang sudah meninggal itu, Honey.”

Kali ini Kai menggeleng. “Untuk apa aku merasa bersalah?”

Violet tersenyum lega mendengarnya. Wanita berambut blonde itu menepuk space kosong di sebelahnya. “Kalau gitu temani aku tidur. Aku nggak bisa tidur sendirian,” rengeknya manja.

Kai beranjak dari tempat duduknya, lalu naik ke ranjang pasien dan merebahkan tubuhnya di samping Violet. Menarik wanita itu ke dalam pelukan. Menjadikan tangan kekarnya sebagai bantal kepala sang kekasih.

Tangan Kai yang terbebas menepuk-nepuk punggung Violet untuk membuatnya tertidur.

‘Dia lahir tanpa tangisan. Jenis kelaminnya laki-laki, dan dia mirip seperti kamu.’

Kata-kata Kira kembali terngiang-ngiang di telinga Kai, membuat Kai kembali terdiam dan berhenti menepuk punggung Violet.

Violet mendongak, dan ia mengembuskan napas berat ketika lagi-lagi Kai terdiam seperti tadi.

“Honey,” panggil Violet sambil memeluk pinggang Kaisar, membuat pria itu keluar dari lamunannya. “Jadi, kapan kamu akan menceraikan Kira?”

***

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (7)
goodnovel comment avatar
Siti Nur janah
dih dasar si ulet bulu...pengen banget tak tampol itu mulut SE muka mukanya...biar bonyok sekalian
goodnovel comment avatar
Suci Wulantica
CERAAAAAI TITIK AKU GAK RESTU THOR APAPUN ALASANNYA
goodnovel comment avatar
Inah Ariffin
Huwaaa... nyesekk Bangettt nasib kira, beneran biadab kai ...... nggak ikhlas kalo mau dan simpanannya bahagia!!
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Ibu Susu untuk Madu Suamiku   Last Chapter.

    Suasana rumah keluarga kecil Kaisar setiap pagi selalu penuh dengan keramaian. Namun pagi ini, ada satu hal yang berbeda, Kai tampak mondar-mandir di ruang makan sambil memegang iPad, membaca sesuatu dengan dahi berkerut. “Mas, kamu kenapa sih dari tadi kayak guru BK yang habis baca nilai anak-anak?” tanya Kira sambil menuangkan teh ke cangkirnya. Kai menoleh cepat ke arah sang istri yang kecantikannya tak lekang oleh waktu. “Baby, kamu tahu nggak siapa cowok bernama Nuel dari kelas 10 IPA 2?” Kira mengangkat alis. “Lho? Itu teman sekelas Chloe, kan? Kenapa?” Kai meletakkan iPad di meja dengan wajah tegang. “Dia nge-DM Chloe semalam! Isinya ‘Kalau kamu bunga, aku rela jadi potnya.’” Kai menirukan dengan nada dramatis. “BAYANGIN ITU, BABY! POT!” Kira nyaris menyemburkan tehnya yang baru saja ia teguk. “Mas, itu cuma gombalan anak SMA!” “Tetap saja! Aku sudah bilang ke Chloe jangan balas cowok mana pun yang ngomong aneh-aneh!” Kai mulai gelisah lagi. “Aku harus ambil cuti, ak

  • Ibu Susu untuk Madu Suamiku   Extra Chapter 12.

    Satu minggu kemudian, seperti yang sudah direncanakan jauh-jauh hari, keluarga kecil itu berangkat untuk liburan singkat yaitu glamping di daerah pegunungan.Lokasinya sejuk, dikelilingi hutan pinus, dengan fasilitas mewah yang tetap mempertahankan nuansa alam.Tenda besar berbentuk kubah sudah berdiri lengkap dengan tempat tidur empuk, lampu gantung aesthetic, dan bahkan bathtub kayu yang menghadap ke hutan.“Waaahh, tenda Mommy sama Daddy kayak di kartun!” seru Alice sambil melompat-lompat.Chloe langsung mengambil alih, menunjuk tempat tidur besar. “Aku tidur di sini, ya! Dekat Mommy!”“Nggak bisa! Aku yang di sebelah Mommy!” Devano langsung protes keras, bibirnya mengerucut.Kai menghela napas panjang. “Dan perjuangan seorang ayah pun dimulai,” gumamnya dramatis.Kira hanya tertawa geli melihat anak-anaknya mulai heboh berebut tempat tidur.“Sayang, kita glamping itu buat santai, bukan untuk rebutan posisi,” celetuk Kira sambil membuka tas dan mengeluarkan jaket-jaket hangat.Tiba

  • Ibu Susu untuk Madu Suamiku   Extra Chapter 11.

    Kira berusaha meloloskan dirinya dari belitan tangan Kai yang melingkari pinggangnya. Namun, pelukan itu terlalu erat hingga Kira sedikit menggunakan tenaga untuk menyingkirkan lengan itu. Dan pergerakan Kira berhasil membuat Kai terbangun.“Jangan meninggalkan aku, Baby,” bisik Kai hingga Kira bisa merasakan napas hangat pria itu menerpa tengkuknya. Kira bergidik pelan. “Aku masih pengen.”Kira merotasi matanya dengan malas kala mendengar suara serak Kai yang penuh arti itu. Perlahan Kira menggeser posisi tubuhnya, yang semula memunggungi Kai kini saling berhadapan. Kira mengangkat satu tangan dan mengusapkannya pada pipi Kai.“Sudah malam, Mas. Anak-anak pasti sudah nunggu kita,” komentar Kira dengan lembut. “Kita sudah terlalu lama ninggalin mereka.”Kai meraih tangan Kira dari pipinya, lantas mengecup ujung jari jemarinya satu persatu. Semenjak anak kedua, ketiga dan keempat hadir di tengah-tengah mereka, Kai dan Kira jadi memiliki sedikit waktu untuk berduaan. Seperti hari ini, u

  • Ibu Susu untuk Madu Suamiku   Extra Chapter 10. (Julian & Bella)

    “Kamu cantik, Bel,” puji Julian blak-blakan, tanpa tahu efek dari pujiannya itu mampu membuat jantung Bella berdebar-debar tak beraturan. Bella berdehem dan memalingkan wajahnya ke arah lain untuk menyembunyikan pipinya yang menghangat. Julian tersenyum melihat sikap Bella yang salah tingkah. “Aku beruntung banget ya punya pacar kayak kamu. Udah cantik, baik, independent lagi.” Sontak Bella menatap Julian dengan mata disipitkan. “Pacar?” ulangnya dengan tatapan tak percaya. “Maaf, Pak Julian. Kontrak kita sudah berakhir. Kita sudah bukan pacar lagi.” Tangan Julian terulur, menarik pinggang Bella hingga jarak di antara mereka terkikis. Mata Bella seketika terbelalak tapi seluruh tubuhnya seolah-olah membeku. “Bukannya sudah aku bilang, ya? Aku ngajak kamu ke acara ini sebagai kekasih sungguhan, bukan kekasih kontrak,” bisik Julian di dekat telinga Bella. “Itu artinya… malam ini kamu adalah kekasihku, Bella. Lagi pula kamu nggak nolak, ‘kan?” Detak jantung Bella semakin berta

  • Ibu Susu untuk Madu Suamiku   Extra Chapter 9. (Julian & Bella)

    Bella masih duduk terpaku di kursinya, seluruh tubuhnya terasa hangat seperti habis disiram gelombang panas. Bibirnya masih bisa merasakan jejak lembut dari ciuman Julian yang datang tiba-tiba. Ciumannya singkat, tapi cukup untuk membuat seluruh sistem tubuh Bella kacau balau. Julian hanya tersenyum kecil. Tatapannya terlihat tenang, seolah tak ada yang luar biasa yang baru saja terjadi. Padahal, bagi Bella, itu lebih dari luar biasa. Itu pertama kalinya Julian menciumnya. Masih dengan pipi merona, Bella berdiri dan membawa piring kosong ke wastafel. Ia tak tahu harus berkata apa. Bagaimana mungkin seseorang yang dulunya hanya pura-pura, kini bisa membuat jantungnya serasa mau meledak hanya karena satu ciuman? Julian bangkit dari tempat duduk, mengambil jaket tipis dari dalam kamar. Lantas menatap Bella dari balik meja dapur. “Kamu masih mau ikut belanja, kan?” Bella hanya mengangguk, tak sanggup berkata-kata. Dalam hati ia menegur dirinya sendiri karena tak berhenti memutar ul

  • Ibu Susu untuk Madu Suamiku   Extra Chapter 8. (Julian & Bella)

    Cahaya mentari pagi menembus lembut melalui celah-celah gorden kamar, menyapa wajah Bella yang masih tertidur.Ia mengerjap perlahan, mencoba menyesuaikan mata dengan cahaya yang mulai menerangi ruangan. Tapi alih-alih merasa familiar dengan suasana di sekitarnya, Bella malah terdiam.Plafon putih polos dengan sudut lampu kecil di tiap sisi itu… bukan plafon kamarnya.Tubuh Bella langsung kaku. Matanya membulat saat menyadari bahwa dirinya kini berada di atas tempat tidur Julian.Tempat tidur Julian?!Ia perlahan duduk, tubuhnya masih terbalut selimut berwarna abu-abu yang aromanya sangat khas, aroma parfum maskulin Julian yang lembut, menyusup masuk begitu saja ke dalam indera penciumannya.“Aku… tidur di sini?” gumamnya, nyaris tak percaya.Ia mencoba mengingat kejadian semalam. Ingatannya masih jelas, ia tertidur di sofa, bersandar dalam posisi duduk. Lalu… kenapa sekarang ia bangun di ranjang?Apa aku pindah sendiri? Tapi aku nggak mungkin setengah sadar bawa diri ke kasur, kan?P

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status