Share

Bab 19 Pemuda menyebalkan

"Aku samain aja sama kamu, " ujar pemuda itu datar.

Aku yang melihat pemuda itu seketika menjadi kesal. Gara-gara dia aku hampir saja jatuh dari sepeda motor. Ya, pemuda itu adalah pemuda yang sama yang menyebrang jalan seenaknya sendiri. Bahkan saat membuat aku dan Amanda hampir jatuh, pemuda itu tak meminta maaf bahkan langsung pergi saja.

"Mbak, " panggil pemuda berambut ikal itu yang membuatku seketika tersadar dari pemikiranmu tentang pemuda yang dipanggil Ray itu.

"Oh, sudah, itu saja? " tanyaku mencoba bersikap biasa.

"Iya, Mbak, " jawab pemuda berisi.

"Baiklah, ditunggu sebentar ya, " ucapku menyunggingkan senyuman.

"Yang cepet. Jangan lama, " ujar datar pemuda menyebalkan itu sebelum aku berbalik badan.

Aku mencoba menanggapi dengan senyuman yang aku paksakan. Aku masih ingat kalau aku disini bekerja sebagai pelayan. Dan yah, dia adalah pelanggan kami yang harus dilayani dengan baik.

Kalau tak ingat aku bekerja disini, mungkin sudah ku tonjok dia. Ish, sungguh kesal s
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status