Share

Reap What You Sow

Dara mengusap air matanya yang masih mengalir di pipinya. Air mata itu mengalir dengan deras tanpa disadarinya, tidak dapat dia bendung. Baru kali ini, Mas Nur membuatnya sedih dan menangis. Dara masih belum percaya bahwa Mas Nur tega berkata-kata kasar dan menyakiti hatinya. Dara menangis tanpa suara.

Dara masih duduk di kursi meja makan. Badannya pun masih bersandar di kursi. Kepalanya masih mengadah menatap langit-langit rumahnya. Dadanya masih sesak. Berkali-kali Dara mengambil tisu dan membuang ingus dari dalam hidungnya.

Dara ingin bercerita tentang kesedihannya. Tapi dia tidak bisa menemukan siapa orang yang bisa dia ajak bicara. Dia tidak mau berbagi permasalahan dan aib suaminya kepada sembarang orang. Dila? Tidak, Dila pasti sudah tidur sekarang. Apalagi dia baru melahirkan anak kedua, pasti dia sedang repot-repotnya.

“Apa ini buktinya firasat Papa benar?” bisik hati kecil Dara.

Namun, cepat-cepat dia singkirkan pikiran jelek tersebu

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status