Share

Bab 122: Pak Menteri

Bab 122: Pak Menteri

**

Malam hari sebelum tidur, seperti biasa aku duduk di halaman belakang, di samping gazebo, tepat di tengah lapangan basket mini.

Aku mencoba mengeja kitab kuno warisan Aldo, alias Aldiansyah sang Sutan Mudo.

Ini tidak mudah bagiku, sebab kitab peninggalan perguruan Bungo Rampai yang telah hilang dari muka bumi ini menggunakan aksara Arab Melayu. Tambahan lagi, ternyata menggunakan bahasa Minangkabau yang bukan bahasa ibuku.

Tentu saja aku tidak perlu mengartikan semuanya, kata per kata, sebab yang terpenting adalah maksud inti dari susunan kalimatnya, di mana ini berisi penjelasan singkat dari gerakan-gerakan yang dicontohkan dalam gambar, yang hanya berupa coretan garis-garis seperti manusia lidi.

Beberapa saat kemudian, aku pun bangkit, lalu mencoba menirukan gerakan-gerakan pada kitab berisi rangkaian jurus Bumi Dipijak Langit Dijunjung ini.

Tidak terlalu sulit aku menghafalnya, sebab di dalam memoriku telah

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status