Share

Bab 18: SMS

Bab 18: SMS

Pagi yang cerah. Walaupun aku tidak bisa bangun subuh, tapi aku tidak kesiangan. Kuawali hari ini dengan sebuah semangat baru. Semangat yang mekar dari berita yang dibawa Bondan dan Wisnu ke marin.

Sebenarnya bukan pagi yang cerah, tapi pagi yang putih. Tak ada hujan. Artinya, asap hasil kebakaran hutan ada di mana-mana, semakin merajalela.

Setelah semalaman kehilangan panas dan mendapatkan kembali bobotnya, pagi seperti ini asap menggantung di pucuk-pucuk daun, atap rumah, bahkan rerumputan.

Penampakannya seperti kabut yang mencengkeram seluruh penjuru kota. Alangkah menderitanya orang-orang yang menderita ISPA karena asap. Dan mungkin, mengingat batuknya sejak hampir sebulan lalu salah satunya adalah Pak Latif.

Ah, kasihan lelaki pemulung itu, batinku.

Ketika aku berjalan menyusuri gang, belum tampak kegiatan rutin pagi hari yang biasa kulihat dari Pak Latif, yaitu menyiapkan gerobaknya. Pintu gubuknya se

Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status