Share

PART 41

Datang dengan niat ingin menenangkan pikiran, Tanisha lantas memutuskan untuk membaca buku tentang sejarah Islam, sekadar menemani kejenuhannya karena terus berdiam di kursi. Kue pie rasa blueberry serta jus mangga masih tersedia di hadapannya. Perempuan itu begitu asyik hingga lupa bahwa dirinya sudah di sini sejak 2 jam yang lalu.

Buku yang tebalnya sekitar 300 halaman lebih itu sudah Tanisha baca setengahnya. Mata hitamnya terus bergerak seolah tak lelah membaca rangkaian kata yang jumlahnya pasti sampai puluhan ribu kata. Hujan deras di luar kafe pun membuat perempuan itu enggan untuk beranjak dari tempat tersebut.

"Perang khandaq," ucap perempuan itu pelan. Sudah bisa kautebak apa yang sedang Tanisha baca.

Tak lama kemudian, Tanisha menutup bukunya sejenak dan menyuapkan satu sendok kue pie yang masih tersisa. Pandangannya ia arahkan ke luar jendela, menatap ribuan air yang turun membasahi bumi. Tak ia pedulikan lalu-lalang orang-orang yang berlari ke sana kemari, karena ia beg
Kato Yuuki

Hai, teman-teman! Maaf baru bisa menyapa kalian semua. Terima kasih udah mau mampir ke sini dan udah mau menyaksikan kisah Aqlan dan Tanisha hingga part ini. Jangan lupa vote dan komen ya! Masukkin ke favorite juga, hihi ....

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status