Share

Bab 2. Kesal

Penulis: Nur hapidoh
last update Terakhir Diperbarui: 2023-10-29 21:19:17

Dani akhirnya memutuskan untuk pergi bersama dengan Marisa. Karena Marisa terus saja merajut dan tidak mau di tinggalkan olehnya.

Sepanjang kegiatan berbelanja, hati Dani amat kalut. Dia terus memikirkan kata-kata yang diucapkan oleh Diana sebelum meninggalkan tempat parkiran. 

Marisa tahu kalau Dani saat ini sedang memikirkan soal Diana, tetapi Marisa tidak peduli dengan itu semua baginya yang penting Dani saat ini bersamanya.

Marisa ingin Dani hanya menjadi miliknya saja. Tanpa sepengetahuan Diana, Dani dan Marisa ternyata sudah menikah siri dengan disaksikan oleh ibu mertuanya. Selepas masa iddahnya selesai beberapa waktu yang lalu.

"Mas, Kamu kenapa sih melamun terus dari tadi? Aku juga istri kamu, Mas! Andien itu juga anak kandungmu. Pantas kalau kamu mengutamakan dia. Andien itu anak pertama kamu, Mas! Jadi kamu tidak boleh berat sebelah begitu. Selama bertahun-tahun Raisa menerima semua cinta yang begitu besar darimu. Sementara Andien? Dia harus selalu menanggung kebencian dari Mahesa karena dia tahu kalau Andien bukan anak kandungnya. Mas, kamu harus tahu tahun-tahun yang kami lewati setelah kepergianmu dulu untuk melanjutkan kuliah S2 kamu. Saat itu aku sedang hamil anak kamu. Mahesa yang memang sejak dulu sudah mencintaiku. Dia merelakan diri untuk menikahiku. Tetapi, pada akhirnya dia menyerah setelah mengetahui bahwa anak itu milikmu. Mas, apa kau tahu, siapa yang sudah membunuh Mahesa?" tanya Marisa sambil menatap tajam ke arah Dani yang terkesiap mendengar pertanyaannya yang terdengar aneh sekali.

Dani memegang tangan Marisa yang ada di pangkuannya. "Apa maksud kamu kalau Mahesa kamu yang membunuh?" tanya Dani seakan tidak percaya dengan apa yang dikatakan oleh Marisa.

Marisa tersenyum sambil membingkai wajah Dani yang terlihat begitu khawatir dan bingung.

"Mas, kamu sudah kembali ke Indonesia. Aku sudah tidak sabar untuk menjadi istrimu. Jadi, Aku sengaja mengatur kecelakaan itu untuk membuat Mahesa segera menghadap Tuhan. Agar aku bisa menjadi istrimu tanpa hambatan!" Dani benar-benar tidak mengira kalau wanita yang telah membiusnya dalam cinta ternyata begitu keji dan kejam.

Dani meraup wajahnya dengan kasar karena sangat kecewa dengan apa yang dilakukan oleh Marisa terhadap adiknya satu-satunya.

"Kenapa kamu tega sekali melakukan kejahatan seperti itu? Bukankah selama ini kita juga masih bebas bertemu dan berhubungan tanpa ada yang mengganggu? Kenapa, Marisa?" tanya Dani yang sangat sedih sekali hatinya.

Marisa meletakkan wajahnya di dalam pelukan Dani. "Aku ingin menjadi istrimu, Mas! Aku tidak rela terus menjadi selingkuhanmu di belakang Mahesa maupun istrimu. Aku juga ingin agar Andien mengetahui bahwa kau adalah Ayah kandungnya." Dani benar-benar frustasi mendengar apa yang dikatakan oleh Marissa.

Bagaimanapun juga Dani mencintai Diana dan dia tidak ingin kehilangan wanita itu hanya untuk bisa merungkuh seorang Marisa yang dulu pernah menjadi masa lalunya.

"Aku mohon jangan melakukan hal yang lebih gila lagi hanya untuk kebahagiaanmu sendiri. Jangan pernah mengungkapkan fakta bahwa Andien adalah anak kandungku sendiri. Aku takut Mama akan jantungan kalau mengetahui semua itu." Dani sebenarnya hanya berdusta mengatakan tentang kesehatan ibunya.

Dani hanya takut kalau sampai Diana meninggalkannya dan dia kehilangan Raisa yang juga dia sayangi seperti dia sayang pada Andien. Anak yang terlahir karena nafsu di masa mudanya dahulu.

"Tidak mau! Aku tetap akan memberi tahu Mba Diana soal Andien. Dia harus tahu semuanya. Supaya dia tidak terus-terusan cemburu ketika kamu lebih mengutamakan Andien daripada Raisa. Dia juga harus mengetahui tentang pernikahan kita." Dani menatap tajam kepada Marisa yang selalu saja melakukan segala sesuatu seenaknya tanpa izin darinya.

Dani sekarang menepikan mobil di pinggir jalan yang sepi. Selama beberapa menit Dani hanya diam dan tidak mengatakan apapun. 

"Kalau kamu menghargaiku sebagai suamimu dan menghargai masa lalu maupun masa depan di antara kita, aku mohon dengan sangat. Kamu tetap rahasiakan tentang Andien dan juga status pernikahan kita dari Diana. Aku belum siap untuk kehilangan Diana maupun Raisa dalam hidupku!" Dani akhirnya mengatakan apa yang ingin dia katakan kepada Marisa yang langsung mendengus kesal.

Marissa hanya melirik sekilas kepada Dani yang sejak tadi memohon kepadanya untuk mengikuti apa yang dia katakan.

"Mengertilah posisiku. Nanti ada masanya aku akan mengatakan kepada Diana tentang posisimu sebagai istri keduaku. Tapi bukan sekarang. Aku mohon, mengertilah!" Dani benar-benar sudah putus asa untuk meyakinkan Marisa yang selalu keras kepala.

"Kalau kamu tetap melakukan apa yang mau kau katakan, jangan salahkan aku kalau aku lebih memilih Diana dan Raisa, lalu aku juga akan menceraikanmu. Aku pasti akan meninggalkan Andien juga." Marisa tentu saja terkejut mendengar apa yang dikatakan oleh Dani yang lebih seperti ancaman baginya.

Marisa terdiam. 'Tampaknya aku tidak bisa memaksakan apapun yang kuinginkan saat ini kepada Mas Dani. Baiklah, aku mundur bukan karena kalah. Mba Diana, Kamu mungkin berpikir bahwa kamu akan menang untuk melawanku. Tapi, aku akan memastikan bahwa Mas Dani akan menjadi milikku seutuhnya!' batin Marisa sambil tersenyum licik.

Dani masih menatap ke luar jendela. "Baiklah, sayangku. Aku janji padamu, aku tidak akan membocorkan hubungan kita berdua kepada mbak Diana. Tapi, Mas harus janji kalau besok akan merayakan ulang tahun Andien. Gimana?" tanya Marisa yang mulai menabur racun di hati Dani yang sontak terkejut mendengar permintaan Marisa yang lagi-lagi selalu egois.

Dani meraup wajahnya dengan kasar. Dia benar-benar tidak pernah menyangka kalau Marissa memang sangat perhitungan dalam segala hal. Dia mati kutu di buatnya.

'Baiklah untuk yang terakhir aku akan melakukan ini, dari pada Marisa menghancurkan rumah tanggaku bersama Diana dengan mengakui hubungan kami berdua. Baiklah, Dani! Bertahanlah sedikit lagi.  Semua ini akan berakhir setelah Marissa berhasil aku pindahkan tugas ke luar kota. Kami akan berpisah dan kehidupanku akan kembali normal seperti dulu. Aku bisa mengajukan pindah ke luar negeri bersama dengan Diana dan Raisa setelah itu.' batin Dani.

Dani tidak mengetahui kalau Marisa adalah seorang wanita yang sangat licik dan mempunyai banyak rencana jahat untuk menghancurkan rumah tangganya bersama  Diana. Marisa tidak pernah rela berbagi Dani bersama wanita yang sejak dulu selalu membuat dia jengkel dan kesal.

Sejak SMA, Marisa selalu menganggap Diana sebagai saingannya. Padahal Diana saja tidak ingat tentang Marisa di masa lalu yang pernah menjadi teman satu kelasnya. 

Marisa ternyata anak penjaga sekolah tempat Diana menimba ilmu. Dahulu, Marisa selalu menjadi bahan bully dan olok-olokkan teman-temannya karena merupakan anak beasiswa karena sang ayah yang bekerja di sekolah itu.

Biasanya Diana yang selalu menolong Marisa dari teman-teman kayanya yang hobi menghina Marisa yang di anggap miskin. Tetapi Marisa tidak pernah merasa berterima kasih dengan apa yang dilakukan oleh Diana kepada dirinya.

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Yati Syahira
licik kejam jahat mantu kebanggaan ,enak sdh lakor bujuh tapi othor sayang sekaki nhgak dpt balasan
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Iklaskah aku di madu?   Bab 40. Ending

    Dengan segala kekecewaan akhirnya Dani kembali ke Indonesia dengan tangan hampa. Dani bahkan tidak bisa bertemu dengan Raisa karena James yang menghalangi mereka untuk bertemu."Kurang ajar! Dasar tetangga tidak ada akhlak! Bisa-bisanya dia merampas istriku! Aku akan melakukan segala cara untuk merebut Diana dan Raisa dari tangan dia!" geram Dani saat dia memasuki rumahnya.Dani dikejutkan dengan kehadiran Marissa dan Andien yang menyambut kedatangannya."Apa yang kalian lakukan di sini?" tanya Dani yang merasa tidak senang dengan kehadiran mereka berdua di rumahnya."Mereka berdua akan tinggal bersama kita!" ucap sang ibu yang tiba-tiba saja sudah berada di antara mereka."Mama tidak usah ikut campur urusanku lagi! Gara-gara mama Aku kehilangan segalanya dan sekarang menjadi pecundang! Mereka bukan tanggung jawabku karena aku sudah menceraikan Dia! Lagipula, Andien bukanlah darah dagingku dan aku tidak akan pernah mau menghabiskan hidupku untuk mengurus dia!" tegas Dani yang menolak

  • Iklaskah aku di madu?   Bab 39

    "Baiklah, aku akan mencapai tuntutanku tapi dengan suatu syarat," pinta James pada akhirnya. Diana tentu saja merasa senang mendengarnya dan antusias untuk segera mengetahui syarat yang James maksud."Apa?""Aku berharap kamu tidak menemui dia lagi. Sayang, aku benar-benar merasa sangat cemburu dan takut kamu akan kembali tergerak hatinya dengan laki-laki itu. Kamu bisa mengerti perasaan aku kan?" tanya James sambil menatap Intens mata Diana.Diana terdiam beberapa saat lamanya. "Kami memiliki anak bersama, James. Bagaimana mungkin tidak akan bertemu dia selama sia hidup ini?" tanya Diana yang merasa Dilema dengan syarat itu.James memeluk Diana. "Aku akan selalu mendampingimu ketika kalian bertemu. Sayang, tolong pahami aku ya? Aku hanya tidak ingin kehilangan kamu!" pinta Jane dengan lembut dan membuai Diana dalam cinta.Diana menatap Dani yang masih menunggu keputusan mereka. " Lalu bagaimana dengan Jasmine? Bukankah kalian bertunangan?"Deg!!James terkejut karena karena Diana ter

  • Iklaskah aku di madu?   Bab 38

    "Gara-gara kamu menerima lamaran James, dia menolak untuk dijodohkan denganku. Dasar perempuan sundal!" pekik gadis itu dengan penuh amarah kepada Diana.Deg!Dani membeku di tempat mendengar hal itu. "Diana menerima lamaran dari James? Tunggu dulu! Kenapa rasanya aku kenal dengan nama itu?" monolog Dani sambil kembali mengingat-ingat nama James di memorynya."Sialan! Bukankah James itu adalah tetangga kami ketika tinggal di luar negeri? Gimana dia bisa melamar Diana?? Bagaimana nasib istrinya? Oh, tidak!! Apakah Diana mau dijadikan istri kedua oleh bajingan itu!" pekik Dani merasa tidak senang dengan apa yang ada dalam pikiran nya.Saat Dani hendak mendekat ke arah Diana, dia melihat seorang lelaki bule yang begitu familiar dimatanya mendekati kedua wanita yang sedang ribut itu. Diana memilih diam dan tidak meladeni gadis itu yang seperti menggila melihat Diana begitu acuh dan tenang dalam menghadapinya yang sudah seperti kesetanan."Stop it, Jasmine!" sentak James yang menarik tanga

  • Iklaskah aku di madu?   Bab 37

    Marissa kembali ke Indonesia dengan perasaan berkecamuk. Ada ribuan dendam yang semakin membuat hidupnya tak tenang jika memikirkan tentang Diana yang merupakan saingan baginya sejak lama. Marissa mengepalkan kedua tangan saat melihat semua barangnya sudah berada di luar dan apartemen itu telah berganti kepemilikan."Sial! Hidupku berubah dalam semalam gegara perempuan kurang ajar itu! Entah apa yang dia lakukan padaku sehingga selalu memberikan kesialan padaku tiap kali bertemu dengan dia!" kesal Marissa yang akhirnya mau tidak mau meninggalkan apartemen itu juga.Pantang bagi Marissa untuk mengemis pada Darma yang sudah membuangnya layaknya kotoran yang tak berharga. Dengan terseok Marissa kembali ke rumah kontrakan yang di tempati oleh Andien dan pengasuhnya."Mama?? Mama akhirnya pulang juga!" teriak Andien dengan penuh kebahagiaan.Marissa yang sedang kesal mendadak baik mood nya saat melihat Andien yang menyambutnya dengan penuh kebahagiaan. Tetapi saat ini dia sedang lelah seka

  • Iklaskah aku di madu?   Bab 36

    James sudah membawa koper miliknya dan bersiap berangkat ke bandara. Dia melirik sejenak ke arah apartemen milik Diana. Dia berharap bisa melihat wanita yang dia cintai untuk terakhir kalinya. Tapi nihil! Disana hanya ada kesunyian karena tampaknya Diana masih sibuk dengan aktivitasnya di pagi hari untuk menyiapkan sarapan buat Raisa dan mempersiapkan diri berangkat bekerja.Dengan langkah gontai James masuk ke dalam mobilnya. Dia sudah merasakan putus asa untuk dapat menyentuh relung hati Diana. Hati wanita jika sudah terluka memang sangat sulit untuk kembali disembuhkan. Butuh waktu dan kesabaran ekstra untuk bisa melakukan itu. James sadar kalau dia sedang melakukan sesuatu yang amat mustahil.Ketika James hendak masuk ke dalam mobilnya tiba-tiba saja sebuah suara mengagetkannya dan sukses membuat James membeku seketika itu juga. "James, apakah kamu berencana pergi untuk tidak berpamitan padaku secara langsung?" tanya Diana dengan suara bergetar."Diana? Kamu sedang apa disitu?" ta

  • Iklaskah aku di madu?   Bab 35

    Diana menatap ponselnya dan membaca pesan yang ditinggalkan James untuknya. "Selamat malam Diana. Maafkan aku yang sudah mengganggu waktumu. Aku hanya ingin menyampaikan padamu bahwa besok aku akan kembali ke Kanada. Maafkan aku jika sudah membuat merasa tidak nyaman Sejak pertemuan kita kembali. Aku harap kamu akan bisa berdamai dengan masa lalumu dan menemukan kebahagian hidup di masa depan."Diana meletakkan kembali ponselnya di atas nakas dia tidak berniat sama sekali untuk menjawab pesan tersebut. Entah kenapa Diana merasakan ada sesuatu yang hilang dalam dirinya. "Selamat jalan, James. Aku mendoakan kebahagiaanmu dari sini. Maafkan aku yang terpaksa harus bersikap ketus kepadamu untuk mengikis jarak yang sedang kau upayakan kembali terjalin seperti dulu. Tapi saat ini hatiku sedang tidak ingin memeluk cinta lagi. Maafkan aku!" sesal Diana sambil menghapus air mata yang mengalir begitu saja di pipinya.Diana kembali melihat ke arah ponselnya yang kembali berbunyi. Tanda ada pesan

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status