Share

Part 22 Minta Izin

Ini uangku, Mas

Part 22 (minta izin ke orang tuaku)

"Okeh, aku akan bilang Mas Aga agar kamu segera diceraikan, Uh!" ucap Ima lantang, lalu kue bawang yang dibawanya itu langsung diambil lagi. Tentu sayang jika ditinggal. Ima tak akan mau rugi, seperti itulah yang kutahu.

"Hey! Kamu ngapain di rumahku?" Ibu melangkah masuk.

"Tenang aja, aku juga akan pergi," jawab Ima melangkah ke pintu.

"Jangan pernah ke sini lagi, bilang Ibumu juga!" teriak ibuku melihat Ima berlalu.

"Anak dan Ibu sama pelitnya!"

"Hus hus, sana pergi." Ibu juga tak tinggal diam.

Kini Ima telah pergi. Sepertinya ia tak mau meladeni ibuku. Lalu ibu menatapku tapi aku tak kuasa membalas. Nyaliku langsung menciut. Pasti aku diomelin.

"Nah gitu dong, pintar dikit menjawab, jangan takut, kalau kamu takut ujung-ujungnya diinjak, makanya diperlakukan seperti babu di rumah mertua. Ambil sikap tegas, jangan mewek." Lalu ibu berlalu dari hadapanku.

Aku terpana mendengar ucapan ibu. Tumben ibu mendukungku. Mendadak kesalku berk
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Partinah Partinah
bujug busyet...tain 2022 masih berak di kali, berasa hidup di taon 80an .........
goodnovel comment avatar
Dian Rahmat
emang sih, novel ini fiksi... tapi ya gak lebay jugalah. masak iya bab di sungai... ? agak realistislah bikin ceritanya.
goodnovel comment avatar
Wiryosentono Wiryosentono
hahaha emang masih ada ya di jamn sekarang orang BAB di sungai ? meski saya orang kampung pun kamar mandi sudah di dalam rumah kaliiii ...... jadi gemes saya dngn penulis novelnya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status