Share

67. Dia Ayah Kita Bersama

Setelah itu, perlahan Sulis berdiri dari duduknya. Memandangku lagi dengan daerah sekitar mata yang kali ini benar-benar basah, lalu mengeratkan pegangannya pada tasnya. Bersiap untuk pergi.

“Sulis, tunggu!” cegahku akhirnya. Tak mungkin aku membiarkan gadis yang tak bersalah itu benar-benar pergi dengan hati terluka, tanpa sepatah kata pun penjelasan dariku. “Maafkan aku, Lis. Aku nggak tahu harus memohon maaf padamu dengan cara apa. Semua ini terjadi di luar kehendakku. Aku nggak pernah tahu kalau selama ini Fajrin memilihku untuk menemani hidupmu.”

Kudengar Sulis menghela napas, dan tersenyum menatapku saat mengembuskannya pelan.

“Ya. Sulis mengerti itu, Mas.” Katanya. “Mas Bram nggak perlu minta maaf, bukankah semua ini terjadi karena niat Bapak? Hmm, seharusnya dulu Mas Bram bilang saja terus terang sama Bapak, bahwa Mas Bram nggak bisa menerima keinginan Mas Fajrin. Ah, tapi sudahlah, Sulis mengerti kok kebingungan

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status