Share

040. Akhir Seorang Tami Shakila.

Semua orang tertidur dengan lelap dan tahu-tahu saat bangun, matahari telah bersinar terik. Rasanya sejak tiba di pulau, ini pertama kalinya mereka bisa tertidur pulas. Benar-benar pulas, tanpa mimpi, tanpa kegelisahan. Tertidur begitu saja sampai hari baru menyapa.

Rania tertidur di sofa ruang depan. Ia kebagian tugas menjaga Tami lebih dulu. Harusnya ada pertukaran jaga, tapi sampai lebih 12 jam berlalu, sama sekali tidak ada yang turun untuk membangunkannya.

Ketika Rania bangun, lehernya terasa sakit. Ia menggunakan sandaran tangan pada sofa yang agak tinggi sebagai bantal. Padahal rencananya ia hanya memejamkan mata sebentar, tidak tahunya jatuh tertidur dan sama sekali tidak kembali terjaga.

"Sudah bangun?" Suara Mika terdengar dari arah dapur.

Rania menurunkan kakinya dan melihat ada dua potong Sandwich dan segelas susu putih. Begitu melihat ada makanan di depannya, wajah Rania cerah seketika. Semalam ia tidak sempat makan karena
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status