Share

Bab 50. Ngambul

“Eh, sudah selesai,” ucap Mas Farhan setelah menyadari aku yang sudah berdiri di dekatnya. Dia menyerahkan helm dan mulai bersiap menyalakan sepeda motor.

"Mas Farhan, kalau sering pergi sendirian apa pernah ada yang menggoda?" tanyaku setelah diam beberapa saat. Ucapan Nurul membuatku berpikir lebih, apalagi punggung kokoh suamiku ini terasa nyaman dengan harum parfum yang menguar ini. Siapa yang mampu menolak pesonanya?

"Tidak ada? Kenapa bertanya seperti itu?" ucapnya sembari menepuk punggung tanganku yang melingkar di pinggangnya. Aku merasakan laju sepeda motor ini mulai melambat, sepertinya Mas Farhan memberi kesempatan untuk berbincang.

"Berarti, Mas Farhan tidak keren, dong. Buktinya tidak ada yang melirik," ejekku dengan mendekatkan kepalaku ke punggungnya. Senyumku tercipta dengan sendirinya. Perasaan lega akan kecurigaan Nurul, ternyata terbukti. Ini berarti kondisinya aman. Tidak ada yang perlu dikawatirkan.

"Ya walaupun banyak, masak ya diladeni."

"Apa?! Berarti ada?! Sia
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status