Share

Chapter 5

Limousine berwarna hitam itu sudah menunggu di depan club malam. Satu orang bodyguard membukakan pintu dan Kenzo masuk ke dalamnya. Sedangkan, Kaylee masih terpaku di tempat karena bingung harus melakukan apa!

"Kenapa masih berdiri, masuklah!" titah Kenzo menoleh pada Kaylee.

"Kita mau kemana, Tuan!" tanyanya ragu dan ketakutan.

"Nanti kamu akan tahu. Sekarang masuk dan jangan membuang-buang waktuku!" geramnya dengan kesal.

"Silakan, Nona!" ucap salah satu Bodyguard yang masih membuka pintu Limousine.

Karena tidak mau membuat Kenzo marah, akhirnya kaylee masuk dan pintu di tutup. Limousine itu meluncur dengan cepat di jalanan yang lengang.

Sepanjang perjalanan, Kenzo hanya diam tanpa menoleh sedikitpun. Sedangkan, Kaylee menatap keluar jendela dengan pikiran yang tak menentu.

Ia pasrah, jika kehormatannya harus ia serahkan pada Kenzo. Yang jelas, ia harus mendapatkan uang malam ini juga, tak mau keadaan Axel bertambah parah karena terlalu lama menunggu.

******

Setelah menempuh perjalanan cukup lama, Limousine hitam itu tiba di sebuah mansion mewah bergaya Eropa.

Gerbangnya dirancang secara khusus, terbuka sendiri dengan gemerincing elegan saat limousine itu memasuki halaman yang dipenuhi keindahan arsitektur klasik dan taman yang megah.

Kenzo keluar setelah bodyguard-nya membuka pintu limousine. Ia melangkah elegan seolah menyatu dengan gemerlapnya malam.

"Silakan, Nona!" ucap salah satu Bodyguard membukakan pintu limousine di bagian sebelah kanan.

Kaylee turun, memperhatikan keindahan mansion. Matanya memancarkan kekaguman ketika kemegahan mengelilingi dirinya.

"Apa kamu akan tetap berdiri di sana?"

Suara maskulin itu kembali membuatnya terlonjak. Sudah berapa kali Kaylee merasa terkejut ketika Kenzo berbicara padanya. Pria tampan itu sudah berdiri di teras mansion, bergegas Kaylee menghampirinya.

Kenzo melangkahkan kakinya ke depan pintu megah itu. Tanpa menunggu waktu lama, pintu terbuka lebar, dan beberapa wanita berseragam pelayan, serentak membungkukkan tubuh dengan hormat menyambut kedatangannya.

"Selamat malam, Tuan!"

Kenzo masuk tanpa menjawab sapaan dari para pelayannya. Kaylee dan dua bodyguardnya mengekor di belakang.

Kenzo duduk di sofa dengan santai. Lagi-lagi Kaylee hanya berdiri karena Kenzo tidak mempersilahkan dirinya.

"Duduklah!"

Ketika Kenzo sudah memerintah, Kaylee duduk dengan gugup.

"Kamu pasti tahu kenapa aku membawamu ke sini?"

Dengan tatapan tajam dan senyuman misterius, pria tampan itu menatap Kaylee lekat. Udara seakan berhenti sejenak saat keberadaannya menghipnotis pandangan Kaylee saat ini.

"Un-untuk apa, Tuan?" jawab Kaylee terbata berharap apa yang ia pikirkan tidak menjadi kenyataan.

"Aku sudah menolongmu dua kali, dan aku mau kamu menerima tawaranku. Bukankah tadi kamu juga menawarkan dirimu padaku, jadi aku pikir kali ini kita sama!" ucapnya santai menaikan satu kakinya dengan angkuh.

"Ba-baiklah Tuan, aku mau. Tapi, aku punya dua syarat!" jawab Kaylee dan Kenzo hanya mendengarkan.

"Apa itu?"

"Aku mau menerima tawaran itu asal Tuan mau memberikan uang 500 juta malam ini juga!"

Kenzo terkekeh mendengar perkataan Kaylee. Ia mencondongkan tubuhnya ke depan dengan tatapan yang sulit di artikan.

"Kamu tau, 500 juta hanya seharga pakaianku! Aku berani membayarmu sepuluh kali lipat!"

Jawaban Kenzo membuat Kaylee terperangah. Iya tahu jika Kenzo sangat berkuasa dan kaya. Tetapi, Kaylee melakukan semua ini hanya demi Axel.

Jika ada pilihan lain, iya pasti tidak akan melakukan hal bodoh dengan cara menjual diri demi mendapatkan uang.

"Terima kasih Tuan, tapi aku hanya membutuhkan 500 juta dan aku mau hari ini juga!"

Kenzo mengernyit heran ketika Kaylee menolak tawarannya. Ia lebih memilih mengambil uang yang ia butuhkan. padahal Kenzo sudah memberinya tawaran sepuluh kali lipat.

"Baiklah. Apa syarat yang kedua?"

Kaylee menarik nafasnya dalam-dalam berharap untuk syarat yang kedua ini Kenzo tidak mempermasalahkannya. Karena semua yang ia lakukan telah ia pikirkan dulu, dan ia tidak mau menambah dosa, walaupun ia sudah berdosa.

"Untuk syarat yang kedua ini, mungkin anda akan menolaknya. Jika itu terjadi tolong berikan aku pekerjaan lain, karena aku benar-benar membutuhkan uang ini!"

Kaylee menarik napasnya dalam-dalam, "Aku hanya bisa menyerahkan diriku pada pria yang berstatus suamiku! Jadi aku ...."

"Aku setuju! Apa ada syarat lain?" tanyanya masih menatap Kaylee yang sedari tadi terus meremas jemarinya.

"Hanya itu saja, Tuan!" jawabnya menganggukan kepalanya.

"Baiklah, kita akan menikah besok!"

Tentu saja jawaban Kenzo membuat mata Kaylee terbelalak. Ia pikir, Kenzo akan menolaknya, tapi ternyata pria itu menyetujuinya.

"Sekarang aku yang akan mengajukan syarat!"

Kaylee mendongakkan kepalanya menatap Kenzo yang kini dengan wajah serius mulai mengatakan apa syarat yang dia ajukan.

"Kamu akan mendapatkan uang 500 juta mu, bahkan aku akan tetap memberikan sisanya sesuai perjanjian. Tapi, satu syarat yang harus kamu patuhi!"

Seketika suasana tegang tercipta di ruangan itu. Jantung Kaylee berdegup kencang takut jika syarat yang Kenzo katakan akan memberatkan dirinya.

Lagi-lagi, ia hanya bisa pasrah karena ada seseorang yang saat ini sedang membutuhkan biaya untuk bertahan hidup.

"Jika aku berkata tidak, kamu harus menerima dan tidak boleh membantah. Kontrak berjalan tiga bulan. Dan bisa berubah sewaktu-waktu jika aku menginginkannya!"

Sebenarnya Kaylee merasa ragu dengan syarat yang Kenzo ajukan. Jika seperti itu sudah dipastikan ia hanya akan menjadi boneka dan harus mematuhi setiap perkataan pria di depannya.

Ketika jam dinding sudah menunjukkan pukul 23.00 malam, ingatannya beralih pada Axel yang kini sedang menunggunya. Tanpa banyak berpikir lagi Kaylee menganggukan kepalanya.

"Baik Tuan, aku setuju! Tapi, tolong berikan uang itu malam ini juga dan izinkan aku pergi sebentar, aku berjanji akan segera kembali!"

Kenzo memberikan kode pada bodyguard-nya. Dan kedua Bodyguard itu langsung mendekat ke arah Kaylee hingga membuat wanita itu terkejut.

"Kedua Bodyguard ku akan mengantarmu, karena aku tidak mau kamu membohongiku. Masalah uang, aku akan segera mentransfernya. Tinggal kirim saja berapa nomor rekeningmu!"

Helaan nafas lega untuk sesaat keluar dari bibir wanita itu. Ia beranjak dari duduknya.

"Kalau begitu aku akan pergi sekarang!"

"Yah, pergilah! Tapi ingat, kamu harus kembali sebelum jam 12 malam!"

Jika jam 00.00 ia harus kembali, itu berarti Kaylee hanya mempunyai waktu satu jam. Dan sudah dipastikan ia tidak bisa menunggu Axel yang akan menjalani operasi.

"Tapi, Tuan!"

"Sudah kubilang tidak boleh membantah. Pergi dan segera selesaikan semua urusanmu. Setelah itu segeralah kembali. Aku tidak suka menunggu lama!!"

Mau tidak mau akhirnya Kaylee menganggukkan kepalanya dan berlalu diikuti kedua Bodyguard Kenzo di belakangnya.

Kenzo mengukir senyum smirk di bibirnya, menatap Kaylee yang kini sudah menghilang dari pandangannya.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status