Share

Chapter 7

Penulis: Vanella_17
last update Terakhir Diperbarui: 2024-02-12 13:00:42

"Jadi, hari ini aku akan menikah?" Kaylee kembali mengulang pertanyaannya.

"Iya Nona! Memangnya Nona tidak ingat?"

Tiba-tiba saja Madam Marina terkekeh sendiri membuat Kaylee semakin heran dibuatnya.

"Biasa, kalau mau pengantin baru memang begitu, Nona! Mungkin yang dipikirkan adalah malam pertama, sampai lupa dengan hal lainnya!"

"Malam pertama!"

Ingatan Kaylee kembali pada perjanjiannya dengan Kenzo. Di mana ia akan menikah dengan Kenzo dan menjalani perjanjian yang sudah di sepakati.

Madam Marina menghentikan tawa kecilnya dan kembali dengan wajah serius, "Maafkan saya, Nona! Mari kita mulai jangan sampai Tuan Kenzo marah karena terlalu lama menunggu!"

Madam Marina menyuruh Kaylee membersihkan diri di kamar mandi dan setelah itu memakai gaun yang sudah ia bawa.

Kaylee menatap pantulan dirinya di depan cermin. Tubuhnya yang ramping berbalut gaun putih nan mewah terlihat sangat sempurna. Namun, wajahnya tidak memancarkan kebahagiaan karena bukan pernikahan ini yang dia inginkan.

Andai ia menikah dengan Axel, pria yang ia cintai, Kaylee pasti akan sangat bahagia. Tetapi, kebahagiaan itu pupus begitu saja saat sadar jika memang bukan dengan Axel ia menikah, melainkan dengan Kenzo, pria yang merupakan pelanggan club di tempatnya bekerja.

"Oh My God, Nona cantik sekali!"

Madam Marina terpesona saat Kaylee membalikan tubuhnya, hingga wanita berambut merah itu tak bisa menutup mulutnya dan matanya berbinar-binar.

"Belum di make-up saja, Nona sudah sangat cantik. Kecantikan ini benar-benar alami. Apalagi dengan sedikit sentuhan make-up, pasti Tuan Kenzo tidak akan mengenali Nona karena terlalu cantik!" puji wanita itu tak henti-hentinya berdecak kagum.

Kaylee hanya mampu tersenyum tipis mendengar pujian dari Madam Marina. Secantik apapun ia, tak berarti apa-apa jika bukan Axel yang melihatnya. Haruskah ia bahagia? Atau pura-pura bahagia? Sungguh ia tidak bisa menutupi kesedihannya.

Sedari kecil hidupnya tak pernah beruntung. Ia bahkan tidak tahu siapa orang tuanya. Hanya Axel yang ia miliki. Jadi, apapun yang terjadi, Kaylee rela berkorban untuknya, untuk pria yang sangat ia cintai.

"Nona, Nona!"

Kaylee terkejut ketika Madam Marina memanggilnya. Ia gelagapan menghapus air matanya dengan kasar dan tersenyum.

"Maaf! Maafkan aku!" ucap Kaylee merasa bersalah karena ia sudah membuat semuanya menjadi lama.

"Tidak apa-apa Nona! Maaf, tapi Nona harus segera di make-up, Tuan Kenzo sudah menunggu!"

Kaylee menganggukkan kepalanya dan duduk di depan meja rias. Ia menarik napasnya dalam-dalam guna mengurangi sesak di dadanya.

Madam Marina mulai melakukan pekerjaannya dengan penuh keseriusan. Pertama merapikan alis dan mengaplikasikan foundation dengan lembut. Kaylee hanya mampu menatap lurus ke depan dengan pandangan kosong.

Memangnya apa yang bisa ia lakukan selain pasrah? Ingin sekali ia berteriak guna mengeluarkan segala sesak di dadanya. Tetapi, apalah daya, Kaylee harus sadar diri, jika yang terjadi padanya saat ini adalah konsekuensi atas tindakan yang sudah ia ambil.

"Warna ini pasti cocok untuk anda, Nona!" ucap Madam Marina tersenyum. Ia tidak tahu kalau Kaylee tidak mendengar perkataannya karena sibuk melamun.

Setelah memberikan sentuhan akhir dengan warna nude di bibir Kaylee. Madam Marina menata rambut wanita itu dengan telaten. Rambut Kaylee diatur dengan indah, menciptakan tampilan pengantin yang natural namun tetap elegan.

Sementara itu diluar, Kenzo yang sudah terlihat tampan dengan balutan tuxedo rancangan desainer terkenal, masih menunggu Kaylee di sofa dengan santai.

Tak lama kemudian Madam Marina turun dan menghampirinya. "Permisi Tuan, Nona Kaylee sudah selesai dirias!" ucapnya melapor.

Kenzo terpaku ketika sebuah kaki jenjang dengan high heels mewah itu berjalan ke arahnya. Perlahan, matanya terangkat dan kini ia kembali tak bisa berkata-kata saat Kaylee sudah berdiri di depannya.

Wajahnya yang memesona memancarkan cahaya kecantikan yang memikat, dan setiap gerakan tubuhnya memancarkan keanggunan yang memukau. Kenzo merasa seakan-akan dirinya tersapu oleh pesona yang tak terlukiskan oleh kata-kata, hanya bisa terpaku dalam keheningan.

"Tuan Kenzo, karena tugas saya sudah selesai, saya permisi!" ucap Madam Marina membungkukkan tubuhnya.

Kenzo masih diam tak menjawab Madam Marina. Ia terhipnotis dengan kecantikan Kaylee. Gaun pengantin itu tampak sederhana tapi terlihat elegan. Apalagi, bahu Kaylee yang putih dan mulus membuat Kenzo tak sanggup berkata-kata. Sungguh Kaylee seperti putri yang ada di Negeri dongeng.

"Baik, kita berangkat sekarang!" ucapnya beranjak dan melangkah lebih dulu.

Seorang Kenzo Alexander Amosu, pria dingin tampan dan mapan terlalu gengsi untuk mengatakan jika Kaylee sangat cantik. Dibalik sikapnya yang acuh, ia menyimpan sejuta misteri.

Kaylee berjalan mengikuti Kenzo dari belakang. Perasaannya sungguh tak menentu ketika Limousine itu sudah menunggunya.

Saat keduanya sudah masuk, Limousine itu pun meluncur menuju gereja yang akan menjadi tempat dan saksi ikatan sakral antara Kaylee dan Kenzo untuk menjadi sepasang suami istri.

******

Kini, limousine itu sudah sampai di depan gereja katedral kota Adenville. Kenzo turun lebih dulu dan berjalan memutar untuk menyambut Kaylee.

Ketika pintu terbuka, Kaylee terkejut saat tangan pria itu terulur padanya. Mau tak mau, ia menyambutnya dan langsung keluar dengan di gandeng Kenzo masuk ke dalam gereja.

Keduanya berjalan anggun menuju altar. Tidak banyak yang hadir. Hanya beberapa anak buah Kenzo dan saksi.

Sempat berpikir kenapa tidak ada orang tua Kenzo yang datang? Namun, pikiran itu Kaylee hapus jauh-jauh ketika sadar dirinya dinikahi hanya untuk membayar uang yang sudah diberikan Kenzo. Jadi, untuk apa Kenzo menyuruh orang tuanya hadir! Pikir Kaylee

Kini, Kenzo dan Kaylee sudah berada di atas altar. Dan di depan mereka ada pendeta yang siap mengikat janji suci keduanya.

"Kaylee Aletha Edmont, apakah engkau bersedia menerima Kenzo sebagai suamimu, untuk mencintai, menghormati, dan setia kepadanya dalam suka dan duka?"

Kaylee menangis. Ia bungkam tanpa menjawab pertanyaan pendeta itu. Kenzo yang berada di sebelahnya nampak geram. Kenapa wanita itu hanya diam? Membuang-buang waktu baginya.

"Kaylee Aletha Edmont, apa anda bersedia menerima Kenzo dalam suka maupun duka?"

Wanita itu terperanjat dan baru sadar jika jawabnya sudah ditunggu. Ia menoleh pada Kenzo, dan tatapan tajam pria itu membuatnya ketakutan.

"Sa-saya bersedia," jawabnya terbata dan berusaha menahan air matanya yang terus keluar dari pelupuk matanya.

"Kenzo Alexander Amosu, apakah engkau bersedia menerima Kaylee sebagai istrimu, untuk mencintai, menghormati, dan setia kepadanya dalam suka dan duka?"

"Saya bersedia," jawab Kenzo tegas tanpa hambatan.

"Maka, dengan kehendak Tuhan dan di hadapan kami semua, saya mengikatkan janji suci ini. Apa yang telah Tuhan satukan, tidak ada yang dapat memisahkan. Kaylee dan Kenzo, kalian sekarang suami dan istri. Yang Kenzo Tuhan satukan, tidak ada yang bisa memisahkan."

"Selamat berbahagia!" ucap pendeta itu mengakhirinya.

Tangis Kaylee pecah. Tubuhnya bergetar ketika ia sudah resmi menjadi istri dari seorang Kenzo Alexander Amosu.

Bagaimanapun ia tidak bisa menjaga dirinya. Walaupun pernikahan itu tidak seperti yang kebanyakan orang pikirkan, namun untuk kehormatannya sudah pasti akan menjadi milik Kenzo.

"Axel, maafkan aku! Maafkan aku yang tidak bisa menepati janji untuk menikah denganmu. Aku sudah tidak pantas untukmu!" batin Kaylee menangis.

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Istri 500 Juta   Chapter 76

    Kaylee merasa semakin terpuruk. Dia memilih Axel daripada Kenzo, suaminya yang ia cintai. Setelah seminggu tinggal di rumah Axel, mereka bahkan tak lagi berkomunikasi semenjak kejadian malam itu.Ia merasa terlalu lemah untuk keluar dari kamar. Dia duduk di tepi tempat tidur, menangis sendirian, terjebak dalam rasa sesal dan kebingungan. Tetapi kecemburuan itu membuatnya tidak memilih Kenzo.Tiba-tiba, pintu terbuka dan Axel masuk membawa nampan berisi makanan dan minuman."Kapan kamu akan berhenti menangis seperti ini? Apa kamu menyesal telah memilihku?" ucap Axel dengan nada sinis.Kaylee terkejut melihat perubahan sikap Axel. Dia merasa tak mengerti apa kesalahannya, tapi akhir-akhir ini Axel sering menyudutkannya dengan kata-kata kasar."Tidak perlu membahas itu. Aku sudah membuat keputusan," jawab Kaylee sambil menghapus air matanya."Aku tahu kamu masih mencintai suamimu. Kamu pasti menyesal telah memilihku!" jawabnya lagi

  • Istri 500 Juta   Chapter 75

    BUGH!"ARGH!"Kenzo terhuyung ketika Axel memukulnya. Sontak saja, pria itu tidak bisa menerima perlakuannya dan hendak membalas. Namun, Kayla berdiri di tengah mereka, menghalangi Kenzo dengan tegas, membuat pria itu terkejut sekaligus kecewa."Kamu membelanya? Kamu masih mencintainya?" tanya Kenzo dengan mata memerah, dadanya terasa sesak. Baru saja ia hendak menjalin hubungan baik lagi dengan sang istri, tetapi kejadian itu membuat hatinya kembali kesal."Cukup! Aku tidak membela siapapun. Berhentilah, aku mohon!" jawab Kaylee sambil menangis, mencoba meredakan ketegangan di antara mereka."Dia pantas dipukul, dia sudah menyakitimu!" sentak Axel, masih menatap tajam Kenzo yang sudah mengepalkan tangannya, siap untuk melawan."Tidak, cukup! Berhenti!" seru Kaylee dengan lantang, berusaha menghentikan pertengkaran mereka.Keduanya saling diam ketika Kaylee terus berteriak. Hanya emosi dan suasana tegang yang ada disekit

  • Istri 500 Juta   Chapter 74

    Kaylee menghampiri Axel yang sedang duduk di sofa dengan ragu. Dia terus meremas jemarinya, bingung apakah dia seharusnya pergi bersama Axel. Meskipun dia membutuhkan hiburan, dia merasa itu bukan keputusan yang baik."Kamu sudah siap?" tanya Axel, melirik Kaylee yang hanya diam dan berdiri di depannya. Pandangan wanita itu kosong."Kaylee!" panggil Axel lagi, mencoba mendapatkan perhatiannya."Ah, iya, ayo kita berangkat!" jawab Kaylee dengan paksa, mencoba tersenyum.Mereka berdua pergi menggunakan mobil. Sepanjang perjalanan, Axel terus berceloteh, tetapi Kaylee tetap diam dan sibuk dengan pikirannya sendiri. Kesedihan masih melanda hatinya, membuatnya sulit untuk fokus."Kaylee!" panggil Axel berharap wanita itu mau membuka mulutnya.Kaylee menoleh ketika Axel memanggilnya. "Ya!" jawabnya singkat, mencoba menyembunyikan keraguan dalam suaranya."Aku mau, kita bersama seperti dulu. Maafkan aku yang sudah membuatmu menderita dan membuatmu harus menghadapi semuanya sendirian!" ujar A

  • Istri 500 Juta   Chapter 73

    Kenzo melangkah dengan berat menuju mansion miliknya setelah mencari Istrinya tanpa hasil. Wajahnya mencerminkan kelelahan dan kecemasan yang mendalam.Begitu memasuki ruang kerjanya, dia melemparkan jasnya secara sembrono dan melonggarkan dasinya yang terasa sesak di lehernya."Aku yakin ada sesuatu yang terjadi padanya! Aku tidak bisa terus seperti ini!" gumam Kenzo dalam keputusasaan, mencoba meredakan kegelisahan yang melanda pikirannya.Tangannya merogoh ponsel di saku celananya, menekan tombol panggil pada nama kontak Marko, salah satu bodyguardnya."Halo Marko, cepat cari di mana istriku berada, dan aku tidak mau mendengar alasan apapun. Kalian harus segera menemukannya!" perintah Kenzo dengan suara tegas seolah perkataannya itu tidak pernah bisa dibantah.Setelah memberi perintah, Kenzo menutup sambungan teleponnya dan berjalan menuju lemari minumannya. Dia mengambil botol Vodka dan gelas kecil, menuangkan minuman itu dengan gerak

  • Istri 500 Juta   Chapter 72

    Kenzo berjalan tergesa-gesa di lobi apartemen. Setelah berada di depan ia segera mengakses kartu apartemennya dan langsung masuk begitu saja tanpa menunggu dibukakan pintu."Kaylee!" Ia berteriak memanggil istrinya, membuka pintu kamar, kamar mandi dan di dapur pun wanita yang sedang ia cari itu tak kunjung ia temukan. "Kemana dia? Bukankah aku menyuruhnya untuk tetap tinggal di sini?" gumam Kenzo mulai merasa kesal. Saat sedang berpikir tiba-tiba matanya menangkap sebuah foto yang tergeletak di atas meja. Sontak saja pria itu langsung menyambarnya. Mendadak rahangnya mengeras dan tangannya mengepal dengan emosi yang menggebu-gebu. "Brengsek! Siapa yang sudah memberikan ini padanya?" Rasa khawatirnya pun terbukti jika seseorang yang tadi memotret dirinya di perusahaan ternyata memang berniat buruk. Buktinya sekarang foto itu sudah berada di apartemennya. "Jangan-jangan dia sudah melihat ini semua!"Merasa

  • Istri 500 Juta   Chapter 71

    Chapter 71Kaylee membaringkan tubuhnya di atas tempat tidur dengan perasaan kesal yang memenuhi hatinya. Ingatannya tentang apa yang baru saja dilihatnya di apartemen membuatnya merasa hancur. Dalam kebingungannya, ia bergumam pada dirinya sendiri, "Kenapa kamu bisa melakukan hal itu. Kenapa tidak memberiku kesempatan untuk memutuskan perasaan ini sampai kamu harus berselingkuh dengan wanita lain!" lirih Kaylee merenung.Beberapa saat kemudian, pintu kamar terbuka, dan Axel masuk membawa segelas susu dan semangkuk bubur."Kenapa kamu tidak istirahat?" tanyanya menatap wanita yang masih duduk di atas tempat tidur. "Ah, tidak! Aku belum ngantuk!" jawab Kaylee merasa canggung. Karena ia sudah menjadi istri Kenzo, hubungannya dengan Axel tidak lagi sehangat dulu."Ya sudah kalau begitu minumlah susu dan bubur ini. Ingat di dalam perutmu ada kehidupan lain, jangan biarkan dirimu kelaparan karena bukan hanya kamu yang menderita, tet

  • Istri 500 Juta   Chapter 70

    "Axel!" lirih Kaylee terkejut saat melihat pria itu yang ada di dalam mobil."Kaylee, kenapa kamu ada di sini?"Namun, Kaylee hanya diam membisu, pandangannya masih terpaku pada jalan di depan tanpa memberikan jawaban apapun. Pikirannya masih terombang-ambing di tengah-tengah kekacauan emosional yang baru saja dia alami di apartemennya."Kaylee!"Axel memanggilnya lagi, kali ini dengan sedikit keras, membuat Kayla terlonjak kaget dari lamunannya. "Kaylee, apa yang terjadi? Kenapa kamu diam saja?"Kaylee menggelengkan kepalanya perlahan, bibirnya bergetar tetapi tidak mampu mengeluarkan sepatah kata pun. Dia merasa kebingungan dan putus asa, tidak tahu harus bagaimana mengatasi semua masalah yang menghantui pikirannya."Baiklah, kalau begitu," kata Axel dengan suara lembut, mencoba menenangkan Kaylee. Tanpa menunggu jawaban lebih lanjut, Axel membuka pintu mobilnya, "Masuklah, kita bicara di tempat lain!""Hmm, tapi ...."Kaylee merasa ragu sejenak, tetapi setelah mempertimbangkan situ

  • Istri 500 Juta   Chapter 69

    Tiba-tiba seorang wanita yang tidak dikenal memakai topi berdiri di depan pintu membuat Kaylee terkejut."Maaf, Anda siapa?" tanya Kaylee, merasa tidak mengenal wanita yang masih berdiri sambil tersenyum itu."Maaf, Nyonya. Saya hanya ingin memberikan paket ini," jawab wanita itu sambil menyodorkan sebuah bingkisan kecil yang dibungkus rapi."Dari siapa ini?" tanya Kaylee penasaran Karena ia merasa tidak memesan sebuah paket apapun bahkan di tinggal du apartemen saja imbaru satu hari."Saya hanya ditugaskan untuk mengantar, Nyonya. Selebihnya, saya tidak tahu. Kalau begitu, saya permisi!" ucap wanita itu sebelum pergi tanpa memberi kesempatan bagi Kaylee untuk bertanya lebih lanjut.Kaylee, yang awalnya hendak pergi, memutuskan untuk kembali ke dalam apartemen. Dia menutup pintu rapat dan membolak-balikkan bingkisan yang ada di tangannya."Apa Kenzo yang mengirimnya?" gumamnya, mencoba menebak-nebak. Dalam hati, dia berharap bahwa suaminya ingin berbaikan dengannya, dan dia bersiap un

  • Istri 500 Juta   Chapter 68

    Kenzo memegang kemudi mobilnya dengan gemetar, mata membelalak, hatinya berdegup kencang. Dia masih tidak percaya dengan apa yang baru saja terjadi"Brengsek, tidak akan kubiarkan kamu lolos begitu saja!"Berkali-kali ia memukul kemudi meluapkan segala emosi yang ada di dalam hatinya. Sebisanya ada seseorang yang hendak memanfaatkan situasi di saat hatinya sedang tidak baik-baik saja. Seseorang itu pasti tidak tahu bagaimana seorang Kenzo Alexander omosu saat marah! Nyawa bisa menjadi taruhannya."Damn it!" pekik Kenzo, menekan pedal gas dengan keras. Mobilnya meluncur di jalanan kota yang ramai, mengejar mobil hitam yang yang dikendarai oleh seorang penguntit. Pikirannya dipenuhi dengan kemarahan yang meledak-ledak."Shit! Kamu pikir, kamu bisa melakukan sesuatu padaku," gumam Kenzo kepada dirinya sendiri, tatapan tajamnya menatap mobil yang menjadi targetnya. "Aku yakin kamu berniat buruk!"Mobil Kenzo mempercepat, melewati lampu merah dan menabrak tanpa ampun setiap tikungan jala

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status