Share

Sebuah janji

Penulis: Aldra_12
last update Terakhir Diperbarui: 2022-11-23 08:13:24

Di kota tempat Alex tinggal. Alex terlihat duduk dengan gelas berisi minuman di tangan. Dia lantas memejamkan mata seolah sedang mengingat sesuatu.

“Cukup minumnya! Kamu sudah mabuk berat!”  Alex tampak mengambil paksa gelas kristal dari tangan seseorang.

“Lex! Biarkan sekali ini saja aku mabuk!” Suara pemuda yang kini bersama Alex terdengar begitu berat, kelopak matanya hampir tertutup, wajahnya memerah karena pengaruh dari alkohol yang masuk ke tubuh.

Alex menggelengkan kepala, meletakkan gelas yang dipegang ke meja, lantas bersiap memapah pemuda mabuk itu pergi dari sana.

“Kita pulang sekarang, aku akan mengantarmu,” ucap Alex merangkulkan satu tangan pemuda mabuk itu melingkar di lehernya.

Namun, pemuda itu menolak ajakan Alex. Dia kembali menarik tangan dari leher Alex dan duduk di tempatnya semula.

Alex terkejut dengan penolakan pemuda itu, menatap tajam dan mencoba mencari tahu apa yang sebenarnya diinginkan pemuda itu.

“Lex, tolong … biarkan … biarkan aku sekali saja menjadi pemuda nakal,” ucap pemuda itu sedikit terbata, bicara sambil menunjuk ke arah sembarangan.

Alex memilih duduk di sebelah pemuda itu, menatap wajah tampan dengan kulit bersih itu kini memerah karena alkohol yang dikonsumsi.

“Kamu sudah mabuk berat, lebih baik pulang sekarang,” balas Alex mengabaikan ucapan pemuda itu.

Pemuda itu menoleh Alex, memicingkan mata ke arah pria yang berumur dua tahun lebih tua darinya itu.

“Kenapa? Ini baru jam berapa? Aku bukan cinderella laki-laki, Lex! Ada kalanya aku ingin melakukan kenakalan, untuk sekedar memuaskan batinku,” racau pemuda itu yang sudah benar-benar terpengaruh alkohol.

Alex menghela napas kasar dengan senyum tipis di wajah, bagaimana bisa pemuda yang bisa dibilang sangat penurut serta sopan itu hendak melakukan kenakalan.

“Kamu tampaknya mabuk berat, bukankah biasanya kamu akan pulang pukul sembilan malam, menghindari minuman beralkohol, apalagi tempat seperti ini?” tanya Alex mencoba menyadarkan jika apa yang dilakukan pemuda itu sekarang bukanlah kebiasannya.

Pemuda itu terdiam, hingga kemudian memukul pelan dada dengan kepalan tangan.

“Entah, Lex. Entah kenapa malam ini aku ingin seperti ini. Ada sesuatu yang membuatku ingin melakukan apa yang tidak pernah aku lakukan.” Pemuda itu menjeda ucapannya, lantas kembali memukul dada sebanyak dua kali. “Aku merasa esok tak bisa melihat matahari, membuatku berpikir untuk bisa melakukan hal-hal yang membuatku penasaran selama ini,” imbuhnya kemudian.

Alex terperangah dengan ucapan pemuda itu, mencoba menelaanh maksud tidak bisa melihat matahari.

“Jangan mengada-ada!” sangkal Alex yang tak senang dengan pengakuan pemuda itu.

Pemuda itu tersenyum getir, lantas kembali berkata, “Kenapa hanya kamu yang bisa berbuat seenaknya? Bergonta-ganti wanita saat kamu mau. Jika kamu bisa berbuat nakal, kenapa aku tidak? Kenapa kamu selalu mencegahku berbuat seperti itu? Apakah kita beda? Sedangkan kita sudah bersama-sama sejak dulu sampai sekarang, melalui banyak hal bersama berdua.”

Alex tidak tahu apa yang bisa membuat pemuda itu meracau tak jelas hingga membandingkan mereka, hingga kemudian dia menepuk dan meremas pundak pemuda itu dengan lembut.

“Kamu memang berbeda, kamu berbakat serta cerdas. Kamu adalah kebanggaan semua orang, bagaimana bisa membandingkan denganku yang terkadang suka urak-urakan. Kamu adalah nomor satu, semua impian bertumpu padamu. Jadi, jangan pernah membandingkan dirimu denganku, karena jelas kita berbeda dan takkan pernah bisa sama. Aku juga takkan pernah bisa menjadi pria sepertimu, cerdas, berbakat, serta disukai banyak orang. Paham?”

Alex mencoba menyadarkan meski tahu jika hal itu mungkin takkan masuk ke kepala pemuda mabuk yang bersamanya.

Pemuda itu terdiam sejenak, sebelum kemudian kembali bicara. “Lex, jika terjadi sesuatu padaku, atau aku mati mendahuluimu, apakah kamu bisa mengabulkan satu keinginanku? Bisakah kamu menjaga Selena, aku sangat menyayanginya. Kamu tahu jika dia tidak bisa lepas bermanja dariku.”

Alex terperangah mendengar ucapan pemuda itu yang lagi-lagi membahas soal kematian.

“Aku tidak akan mengabulkannya!” tolak Alex mentah-mentah. “Jika kamu menyayanginya, maka kamu sendiri yang harus menjaganya! Lagipula, aku saja tak bisa menjaga diriku sendiri dan terus bergantung padamu, bagaimana bisa kamu memintaku menjaga gadis manja itu. Tidak bisa!”

Pemuda itu tertawa mendengar penolakan Alex, hingga kemudian menjatuhkan diri ke belakang hingga punggung membentur sandaran sofa.

“Lex, aku serius. Jika terjadi sesuatu padaku, tolong jaga Selena dengan baik.”

**

Alex memejamkan mata setelah selesai mengingat sekelebat kenangan akan kebersamaannya dengan seseorang. Malam itu menjadi yang terakhir bagi Alex melihat senyum serta mendengar ocehan pemuda itu, kini ada sebuah penyesalan yang tak mampu diungkapkannya pada siapapun.

“Aku sudah menjaganya sesuai permintaanmu, apa kamu puas, hm?” tanya Alex pada foto yang berbingkai terpajang di meja minibar kamarnya.

Di sana ada foto dirinya dan pemuda yang baru saja melintas di pikirannya. Baru di sebelahnya bingkai foto di mana ada dirinya, Selena, pemuda itu, juga Archie.

“Tapi aku pun tidak tahu sampai kapan bisa menjaganya.”

Alex menundukkan kepala, menatap gelas kristal berisi cairan berwarna cokelat bening dan es di dalamnya. Dia lantas menenggak semua isi di dalam gelas itu, berharap alkohol bisa sedikit melupakan penyesalan di hati, meringankan beban yang ditanggung selama dua tahun ini.

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Istri Baru Untuk Suamiku    Suami istri

    Lima tahun kemudian.“Alex.” Suara itu terdengar begitu berat karena napas yang tersengal.Selena memeluk erat tubuh pria yang sangat dicintai dan menikahinya sejak lima tahun lalu itu. Napasnya terengah saat tubuhnya terus dipacu dan membuat gairahnya semakin memuncak untuk menuntuk dibebaskan.Alex tengah memacu tubuh sang istri yang berada di bawah kungkungannya, peluh bermanik di wajah dan seluruh tubuh, napasnya memburu hingga dada naik turun tak beraturan.Suara desahan terdengar begitu merdu mengiringi kegiatan mereka, Selena yang selalu bersikap aktif saat bercinta, mampu membuat Alex bergairah dan mencapai klimaksnya.Sentakkan itu terasa penuh di rongga yang sudah basah akan cairan, membuat sang empu pemilik rongga mendongak karena penuh dan sesak yang terasa.Lima belas menit berlalu mereka melakukan penyatuan, hingga gelombang besar datang dan menggulung mereka, meluapkan hasrat yang menggunung dan membebaskan mereka dari cengkraman gairah.Selena menatap wajah lelah suami

  • Istri Baru Untuk Suamiku    Kematian Carly

    Carly terlihat baru saja keluar dari sebuah hotel setelah menghadiri sebuah pesta, ketika baru saja masuk mobil yang terparkir, mata pistol langsung menempel di pelipisnya.Carly tampak terkejut, lantas melirik ke samping di mana ada seseorang yang ternyata duduk di sana dan mengarahkan pistol ke keningnya.“Sudah kuduga itu kamu,” ucap Carly dengan senyum tipis di wajah.“Terkejut aku masih hidup?” Alex bersiap menarik pelatuk.“Tidak, untuk apa aku terkejut.” Carly terlihat begitu santai meski kini ada pistol yang siap memuntahkan timah panas ke kepalanya.Alex menyeringai, tidak menyangka jika Carly bisa terlihat begitu tenang setelah semua perbuatan yang dilakukannya. Alex sudah mendapatkan informasi jika orang-orang yang menyerangnya adalah anak buah Carly, membuatnya juga murka karena anak buah Carly juga telah menyerang Sheena.“Setelah semua yang kamu perbuat, tampaknya aku tidak bisa berdiam

  • Istri Baru Untuk Suamiku    Kebakaran

    Selena terus menatap wajah Alex, sungguh tidak menyangka dirinya masih diberi kesempatan melihat pria itu lagi.Mereka kini berada di kamar berdua karena Alex ingin istirahat, Archie dan kedua orangtua Alex pun membiarkan Selena masih di sana bersama Alex.“Kamu tahu betapa cemasnya aku saat tahu kamu hilang.” Selena menggenggam telapak tangan Alex erat seolah tidak ingin melepasnya.“Maaf, karena semuanya terjadi begitu cepat,” ucap Alex yang merasa bersalah karena semua orang mencemaskan dirinya.Selena tersenyum hangat, tatapannya tertuju ke genggaman tangan Alex.Alex sendiri tidak pernah melihat senyum sehangat dan setenang itu dari Selena, terakhir kali adalah sebelum Nathan meninggal.“Lex, apa kamu benar-benar akan menikahiku? Aku tahu ini bukan waktu yang pas, tapi aku hanya ingin memastikan,” ucap Selena sambil memandang Alex.Alex terlihat gusar, di satu sisi dirinya sudah berjanji ke orangtua Selena dan orangtuanya jika akan menikahi Selena, tapi di sisi lain dirinya juga

  • Istri Baru Untuk Suamiku    Dipaksa melayani

    Pria itu menarik Sheena dari bawah ranjang meski Sheena terus memberontak.“Tutup pintunya!” perintah pria itu kepada temannya yang berjaga di pintu.Pintu itu tertutup, hingga pria yang ternyata adalah pemburu Alex yang menginginkan Sheena, kini tersenyum melihat wajah ketakutan Sheena.Pria itu melempar tubuh Sheena di ranjang, sebelum kemudian mengukung tubuh wanita itu dengan kedua tangan Sheena yang ditahan di atas kepala.“Lepas!” Sheena terus memberontak tapi semua sia-sia.Pria itu menyeringai, puas saat melihat wajah ketakutan Sheena serta pemberontakan gadis itu.“Kamu tidak mau aku ajak baik-baik, jadi jangan salahkan aku jika memaksamu,” ucap pria itu masih dengan seringai jahatnya.“Dasar bajingan! Lepaskan aku!” umpat Sheena terus memberontak.“Lepas? Boleh, tapi setelah aku terpuaskan,” ujar pria itu lantas menarik paksa pakaian bagian atas milik Sheena.Sheena sangat terkejut, kini tubuh bagian atasnya terbuka dan memperlihatkan kulit mulusnya, serta ada bekas merah ke

  • Istri Baru Untuk Suamiku    Ancaman untuk Sheena

    Selena berdiri dengan wajah gusar dan tatapan penuh kecemasan. Ditatapnya landasan pacu di hadapannya itu dengan hati penuh kegelisahan. Menanti seseorang yang sangat dicintainya, menunggu rasa rindu dan kekhawatiran itu dilepas ke sang pemilik hati.Hingga pesawat pribadi terlihat mulai turun di landasan pacu bandaran itu. Selena menegakkan badan, begitu juga dengan Archie dan yang lainnya. Mereka menunggu kedatangan Alex.Saat pesawat itu mendarat, serta tangga mulai dipasang dan pintu terbuka. Selena menatap cemas serta berharap jika keinginannya untuk bertemu Alex terkabul. Ketika sosok yang ingin dilihatnya tampak keluar dari pesawat dan kini menuruni anak tangga.Archie juga kedua orangtuanya terlihat begitu lega melihat Alex yang akhirnya kembali, mereka tersenyum penuh rasa haru karena masih diberi kesempatan melihat pria itu.Selena ingin menangis tapi juga merasa bahagia, hingga gadis itu berlari dengan kencang, menghampiri Alex yang baru saja menginjakkan kaki di aspal.Sel

  • Istri Baru Untuk Suamiku    Pulang

    Selena masih termangu di kamarnya, waktu menunjukkan tengah malam tapi dia tidak bisa tidur karena terus memikirkan Alex. Buliran kristal bening terus luruh, Selena benar-benar tidak akan bisa hidup tanpa Alex. Dia menyesal karena tidak melihat wajah pria itu sebelum Alex menghilang.“Alex, jangan sampai terjadi sesuatu denganmu.” Selena mengusap pipi yang basah dengan air mata.Saat kekalutan melanda, ponsel Selena berdering dan terpampang nama Archie di sana. Gadis itu buru-buru menjawab karena berharap ada berita baik tentang Alex.“Archie, apa kamu menemukan Alex?” tanya Selena begitu menjawab panggilan itu.“Ya, Alex selamat. Sekarang dia dalam penjemputan dan setelah itu akan langsung pulang untuk berkumpul dengan kita,” jawab Archie dari seberang panggilan.Darah Selena mendesir mendengar kabar itu, air mata semakin tumpah karena rasa bahagia akan kelegaan yang sedang dirasakan. Doanya sepanjang malam tidak sia-sia karena akhirnya Alex ditemukan dalam kondisi selamat.“Kapan di

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status