Share

Bab 93 Pertama di Rumah Mertua

Aluna diam melihat rumah yang begitu megah dan mewah. Ini seperti bukan rumah lagi, melainkan istana yang sering dia lihat di kartun-kartun bertemakan kerajaan.

"Ini rumah Bapak?" tanya Aluna agak ragu, membuat Darren tersenyum miring.

"Bukan, ini rumah orang tuaku."

Aluna mendengkus kesal. "Ya, saya tahu, Pak. Maksudnya sama saja. Bapak tinggal jawab pertanyaan saya, apa susahnya, sih?"

Padahal, hari ini baru saja mengagumi kemewahan gedung di depannya, tapi pria ini malah membuyarkan semua itu.

"Ya, beda saja dong. Kalau aku membawamu ke sini, berarti ini tempat yang akan kamu tinggali. Bagaimana, sih? Katanya kamu cerdas," timpal Darren, membuat Aluna menahan napas.

Sepertinya dia tidak bisa lagi berbicara panjang lebar dengan pria di sampingnya ini, tidak akan pernah berubah. Pria itu selalu saja memperpanjang masalah dan mempermasalahkan apa pun perihal kecil.

"Baiklah, Pak. Kalau begitu, daripada kita berdebat, bagaimana kalau kita ke dalam saja? Masalahnya saya kepanasan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status