Share

20. Ditinggal Pengantin

Bima sedang berhitung bagaimana caranya cepat sampai ke Batam, naik helikopterkah? Mana mau instansi repot-repot menurunkan heli untuk agen gadungan macam dia. Bima menghela napas, sekarang dia kembali berpikir bagaimana kalau di tunda saja pekerjaan ini? lebih baik dia kembali ke gedung mumpung masih di Jakarta, selesaikan akad dulu, baru berangkat ke Batam. Lagi-lagi menghela napas, rasanya tidak mungkin juga Ajeng akan memakluminya. Dia pasti menahan Bima untuk tidak pergi ke mana-mana.

Sedari tadi Bima memandangi jendela pesawat yang belum terbang juga. Raut bimbang itu membuat Siti menyadari kalau Bima memang tengah memikirkan kekasihnya.

“Kamu mikirin Ajeng?”

“Ya.” Jawab Bima.

“Kamu berencana pergi? Serahkan saja pekerjaan ini pada Mena.”

“Andai saja semudah itu.”

“Kamu tahu, kalau seorang perempuan sungguh-sungguh mencintai lelaki, dia akan melakukan apa pun termasuk bersabar menunggu. Percayalah, kalau dia memang ditakdirkan untukmu dia akan menerimamu dengan lapang dada. Kita
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Diena Rasyid
aq juga klu jdi ajeng bakalan muak juga sama kelakuannya Bima memang dikira pernikahan itu mainan apa...,.... kesel deh lihat Bima.... .........
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status