Share

18 - Mencuri Kesempatan

"Ish, Paman mulai lagi." Feli merengek sembari menunduk dan menggeliatkan tubuh, juga memberi dorongan pada permukaan dada bidang Nathen, kembali mencoba berusaha melepaskan diri.

Tentu, Nathen tetaplah Nathen. Tidak perduli Feli sudah menunjukan seberapa enggannya wanita cantik itu memberi apa yang ia pinta, ia tetap saja tidak mau melepaskan.

Malah, pergerakan Feli yang merupakan bentuk dari sebuah rontaan dan penolakan itu, membuat Nathen mempererat lagi dekapan, alih-alih memberi pelepasan.

"Paman anehnya jadi kambuh lagi seperti ini, kenapa sih?" Feli bertanya sembari menatap tajam pada manik jelaga indah Nathen yang sedari tadi pandangannya tak sedetikpun teralihkan darinya.

Wajah wanita cantik itu sudah merengut, menunjukan raut masam. Hatinya dongkol sekali, menghadapi sikap menyebalkan Nathen yang kembali kambuh, padahal satu minggu terakhir ini, suami tampannya itu baik sekali, mematuhi apa yang sudah dijanjikan.

Nathen terkekeh kecil, meremehkan. Memiringkan kepala sekilas,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status