Share

Tidak Mampu, Bilang!

Penulis: Azalea
last update Terakhir Diperbarui: 2023-02-17 15:07:58

Bab 5

“Sebentar, Ma.”

Suara kusenyapkan sebelum membuka pintu agar Mama tidak mendengar pembicaraan kami nanti, headset masih menyumpal telinga dan ponsel masih dalam genggaman.

“Ada apa?” tanyaku pada Elena.

Pandangan Elena langsung mengarah ke ponselku.

“Dari mana Mbak punya ponsel mahal seperti itu?” Nada suaranya begitu merendahkan, ingin rasanya kutonjok mulut lancangnya itu.

Sabar, Zendaya!

Aku menghela nafas panjang. “Ini kw, kenapa? Mau belikan yang asli?”

Elena mencibir. “Kalau tidak mampu jangan membeli barang tiruan, beli saja ponsel biasa. Pengen terlihat kaya tapi menipu.”

“Cepat katakan, apa maumu? Aku sibuk.”

“Kenapa Mbak tidak mencuci bajuku?”

Tawaku langsung pecah. “Mencuci bajumu? Kau pikir kau siapa? Kenapa aku harus mencucikan bajumu. Dengar ya, aku mencucikan baju ibu karena itu tanda baktiku pada ibu dari suamiku. Bukan berarti kau bisa seenaknya menyuruhku. Kau 'kan anak orang kaya, sewa pembantu atau bawa semua bajumu itu ke laundry. Rika saja mencuci bajunya sendiri.”

Elena terlihat menganga mendengar aku bicara panjang lebar. Sepertinya ia tidak menyangka aku bisa seberani itu, aku bukan tidak berani hanya saja masih menahan kesabaran.

“Awas ya, Mbak. Akan kulaporkan pada ibu.”

Aku mencebik. “Laporkan saja. Ke polisi sekalian, aku tidak peduli. Jangan ganggu aku, waktuku keluar dari kamar saat makan siang nanti. Bye!”

Brak!

Sengaja kututup pintu dengan keras. Biar ia tahu aku tidak akan bisa ditindas olehnya, kalau ibu yang seperti itu masih bisa kuterima karena ibu itu orang tua. Tapi ia? Anak bau kencur saja songongnya minta ampun.

“Kenapa wajahmu merah begitu?” tanya Mama saat aku melanjutkan obrolan tadi.

“Ada penggangu, Ma.”

Sorot mata Mama terlihat sendu. “Kamu bahagia di sana, sayang?”

“Tentu saja, Ma. Meski aku juga sering merindukan kalian dan ingin tinggal berdekatan dengan kalian.”

Ponsel bergeser, kini wajah Papa yang terlihat.

“Sering-sering kunjungi kami, Nak. Kalau tidak kami yang akan kesana.”

Menggelengkan kepala tanda tidak setuju. “Jangan, biar nanti aku dan Mas Fadil yang kesana. Aku belum siap menceritakan semuanya. Mama juga jangan menyuruh om-om itu datang ke sini, ibu mertuaku malah berpikir aku berhutang pada rentenir."

Terdengar tawa mereka dari sebrang telepon. “Mama terlalu khawatir, sayang.”

“Aku baik-baik saja, Ma. Kalau ada kesempatan aku pasti datang meski tanpa Mas Fadil.”

“Pa, coba lihat. Wajah anak kita sepertinya kusam, kamu di sana berjemur setiap hari?” Mama menatap Papa sekilas sebelum kembali menghadap ke layar ponsel.

“Tidak, Ma. Aku malas memakai skincare,” ungkapku jujur. Bukan benar-benar malas tapi pekerjaan rumah yang menumpuk membuatku akhirnya malas untuk merawat diri padahal itu sangat penting, aku tahu itu.

“Besok temui Mama di salon ya. Mama tidak mau tahu, apa perlu Mama yang bicara pada Fadil. Apa kata orang nani, Mamanya pemilik brand skincare tapi anaknya lecek begitu.” Beginilah Mama jika tidak ditururti.

“Mama, memangnya aku baju apa dibilang lecek. Iya, Ma. Besok aku akan kesan, a-”

“AYA!”

Dengan cepat aku memutuskan panggilan telepon dan mengirimkan pesan jika aku akan menghungi lagi nantii. Menyembunyikan ponsel itu di balik bantal, untung saja kotak hitamku tidak dikeluarkan dari lemari. Jika tidak aku kelimpungan seperti kemarin.

“Sebentar, Bu.”

Si tukang nagdu itu benar-benar!

Baru saja membuka pintu, wajah marah ibu mertua langsung tampak.

“Ada apa, Bu?” tanyaku pura-pura tidak tahu.

Ibu mertua berkacak pinggang. “Ada apa … ada apa. Kenapa kamu tidak mau mencucikan baju Elena?”

“Kenapa aku harus mencucikan bajunya?” Aku balik melayangkan pertanyaan pada ibu mertua.

“Karena itu tugasmu.”

“Aku hanya akan mencucikan baju ibu karena ibu sudah tua-”

Wanita paruh baya itu malah melotot. “Kurang aj*r berani mengatai ibu tua.”

“Bohong kalau aku bilang ibu masih muda,” gumamku pelan.

“Apa kamu bilang?” bentak ibu mertua.

“Tidak ada.”

“Lalu kenapa masih berdiri di situ? Cepat cucikan baju Elena!”

Kuhela nafas panjang. “Menantu ibu itu kaya 'kan?”

“Tentu saja, beda denganmu yang kere,” sewot ibu mertua.

“Nah, kalau memang kaya kenapa sewa pembantu saja tidak mampu? Apa kayanya cuman katanya doang?” sindirku.

Wajah Elena langsung merah padam, ia terlihat tidak terima dengan ucapanku. “Bilang saja kalau Mbak itu iri padaku! Jangan pakai bilang-bilang kalau aku ini menipu!” sungutnya.

“Santai kali, kalau memang benar kaya ya sudah. Sewa saja pembantu biar ada yang cucikan baju, masak dan juga beres-beres rumah.”

Elena terlihat menyeringai. “Tidak sudi, enak di Mbak tidak enak di aku. Mbak nantinya enak-enakan karena ada pembantu.”

“Sudah, kalau tidak mampu bilang saja. Jangan jadikan aku sebagai alasan.”

Bersambung ….

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Gino Gino
ternyata semua berbayar! ada nggak bonus?
goodnovel comment avatar
Molek Manismate
baru sedikit terbuka bab nya udh berbayar.
goodnovel comment avatar
Ripka Sembiring Milala
bagus banget
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Istri Dekil Yang Selalu Dihina Ternyata Anak Mafia   SAH

    “Aku tidak akan lagi menghubungi atau menerima telepon darinya.” Yuda mengeluarkan ponsel dan menyodorkannya pada Rika.“Kamu yang blokir kontaknya dia.”Rika mengernyit, “kenapa aku?”“Aku mau kamu percaya, aku nggak ada niatan apapun apalagi sampai menduakan kamu. Kisahku dan Tiara hanya ada di masa lalu, sekarang hanya ada kisah kita.”“Mas ingin aku percaya?”“Iya. Aku akan melakukan apapun untuk membuatmu percaya.”“Kalau begitu nikahi aku sekarang juga, tidak perlu ada resepsi, akad saja dulu setelah itu baru adakan resepsi.”“Kalau begitu aku akan menghubungi Papa sekarang, kebetulan Papa memang baru kembali.”Rika sebenarnya tidak berniat sejauh ini tapi baginya ini lebih baik, bukannya meragukan Yuda tapi ia tahu jika Tiara tidak akan mundur begitu saja. Tadi saja ia berani meminta Yuda secara terang-terangan dan Rika tidak akan membiarkan itu, hubungannya dan Yuda sudah serius, tidak mungkin berakhir hanya karena orang dari masa lalu.Semua keluarga kaget saat mendengar hal i

  • Istri Dekil Yang Selalu Dihina Ternyata Anak Mafia   Kecewa

    Tubuh Rika membeku mendengar itu dan ia mulai sadar ada yang aneh.“Yuda pasti mengatakan jika aku temannya 'kan? Aku bukan temannya tapi mantan kekasihnya.”Di saat seperti ini sempat-semptnya Tiara membicarakan hal pribadi seolah tidak peduli pada putrinya sendiri,Rika mencoba tenang meskipun agak kecewa saat Yuda membohonginya tapi ia yakin Yuda memiliki alasan melakukan hal ini. Ia masih percaya pada Yuda.“Hanya mantan 'kan?” Aku calon istrinya.” Rika mempertegas, ia tidak mau kalah dari Tiara.Yuda miliknya dan tidak akan ia biarkan wanita manapun merebut Yuda darinya.Baru saja Tiara akan kembali bicara pintu ruangan diketuk, Yuda masuk membawa minuman yang baru saja dibelinya. Satu diberikannya pada Tiara dan satu lagi untuk Rika. Meskipun Rika tidak meminta tapi Yuda berinisiatif untuk membelikannya.“Bagaimana kondisi anakmu?” tanya Yuda, ia menggeser tubuhnya mendekat pada Rika dengan tangannya yang bertengger manis di pinggang wanita itu. Rika tersentak dengan sentuhan ti

  • Istri Dekil Yang Selalu Dihina Ternyata Anak Mafia   Berbagi Lelaki

    “Tidak, aku tidak akan mendekati Mas Yuda kalau begitu.” Tiara tidak mau dianggap mengincar harta mantan kekasihnya.Ia kembali pada Yuda memang karena benar-benar mencintai lelaki itu.“Jadi sebelumnya kamu niat kembali pada Yuda?”Tiara diam tak menjawab perkataan ayahnya. Ia tidak habis pikir kenapa sang ayah tidak mencari pekerjaan saja malah mengandalkan uang pemberian dari menantunya dan sekarang mendesak Tiara. Padahal jika saja ada yang menjaga anaknya maka aiara juga mau bekerja agar tidak didesak untuk rujuk dengan mantan suaminya atau mencari lelaki kaya yang lain.“Kenapa diam? Iya kamu berniat mendekati Yuda? Bagus kalau begitu, lanjutkan. Bapak tunggu kabar baiknya.”Setelah ayahnya itu pergi Tiara menghela nafas panjang. Selama berhubungan dengan Yuda ia sama sekali tidak tahu jika lelaki itu dari kalangan atas karena Yuda sama sekali tidak menunjukkan itu dan Tiara juga tidak peduli seperti apa Yuda karena di matanya Yuda adalah sosok lelaki baik yang bertanggung jawab

  • Istri Dekil Yang Selalu Dihina Ternyata Anak Mafia   Bukan Karena Harta

    “Tiara-”“Tidak perlu menjawab sekarang, Mas. Pikirkan dulu baik-baik, aku disini menunggumu. Aku tidak masalah jika kamu tetap bersama kekasihmu tapi aku memang ingin menikah denganmu.”Yuda menghela nafas panjang, mengusap wajahnya dengan kasar. Ia tidak suka situasi seperti ini, di saat dirinya baru memulai lembaran baru dengan orang baru, Tiara sang wanita dari masa lalu mahal datang begitu saja. Mungkin jika mereka bertemu sebelum Yuda bersama Rika maka lelaki itu tidak akan berpikir dua kali untuk menerima Tiara yang memang masih dicintainya, tidak akan mempermasalahkan soal status Tiara yang sudah menjadi janda dan memiliki anak.Namun semuanya berbeda sekarang ada hati lain yang harus Yuda jaga tapi ia juga tidak tega melihat Tiara seperti ini. Dulu perpisahan mereka bahkan bukan keinginan keduanya tapi paksaan dari keluarga Tiara. Dari tubuh wanita itu yang terlihat kurus, Yuda bisa menebak jika memang Tiara tidak bahagia dengan pernikahannya.“Aku harus pulang.”Tiara mengan

  • Istri Dekil Yang Selalu Dihina Ternyata Anak Mafia   Logika Menolak Hati Berontak

    Yogas yang awalnya tidak peduli kini malah memusatkan perhatiannya pada Yuda dan Tiara apalagi saat melihat Tiara menangis. Entah apa yang mereka bicarakan dan itu membuat Yogas sangat penasaran.Suara klakson yang bersahutan di belakang mobilnya mau tak mau membuat Yogas melanjutkan kendaraannya itu dan ia harus rela kehilangan Yuda dan Tiara yang kini sudah tidak nampak saat Yogas putar balik.“Kenapa juga aku harus peduli? Ini urusan mereka.” Yogas malah merutuki dirinya sendiri yang malah akan terlibat dengan malah orang lain. Ia memilih untuk mengelilingi kota tanpa tujuan yang jelas. Saat ini ia tidak akan fokus untuk melakukan apapun apalagi harus bekerja dan mengurus masalah kantor, bukannya selesai mungkin yang ada malah akan menambah masalah baru.Berbeda dengan Yogas yang kini melakukan sesuatu yang bisa mengalihkan pikirannya yang semrawut. Rika yang berada di cafe semakin dibuat tidak enak pada Yogas padahal jelas-jelas itu bukan salah Rika. Ia bahkan tidak bisa menentang

  • Istri Dekil Yang Selalu Dihina Ternyata Anak Mafia   Ketahuan Selingkuh?

    “Jadi, Yogas benar-benar mencintaimu?”Rika menggeleng, “aku tidak tahu benar tidaknya tapi dia mengatakan menyukaiku. Ini membuatku jadi tidak nyaman.”Yuda pikir Yogas tidak akan sejauh itu karena memang dari awal niatnya hanya ingin memperalat Rika, itu yang membuat Yuda berpikir agar cepat-cepat menjadikan Rika miliknya. Sekarang ia juga ikut merasa tidak nyaman jika Yogas memiliki rasa pada Rika yang akan menjadi kakak ipar lelaki itu nantinya.“Jangan merasa tidak nyaman begitu. Ya, mungkin awalnya sulit menghilangkannya tapi lama kelamaan pasti terbiasa. Kita juga tidak memaksa Yogas untuk tidak menyukaimu, kita tidak bisa apa-apa. Bicara pun tidak akan bisa mengubah rasanya,”“Lalu, bagaimana?”“Semuanya akan baik-baik saja.” Yuda menggenggam tangan Rika untuk meyakinkan.Setelah ini akan terjadi kecanggungan antara Rika dan juga Yogas. Rika langsung diantar pulang tapi ia sama sekali tidak menceritakan hal ini pada ibunya karena memang termasuk masalah pribadi yang Bu Diah ju

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status