Share

Galihlah Kuburmu Sendiri!

Kau hanya alat tukar keluargamu, jadi jangan melebihi batasanmu.

Kenapa kata-kata itu terus berputar di kepalanya tanpa dia minta?

Baiklah, hubungan mereka memang sangat buruk di masa lalu sampai jarang sekali berkomunkasi. Lalu sekarang, saat dia memutuskan untuk bicara dengan pria itu, setiap kata yang diucapkan Greg adalah duri di hatinya.

Setelah memikirkan ini, Lexie menggeleng dengan keras. Dia tidak bisa berpikir seperti itu karena mereka berdua hanya orang asing yang dipersatukan dengan keuntungan dan alasan tertentu.

Bagaimana dia bisa memaksa Greg untuk menerimanya di saat mereka baru bertemu?

Di masa lalu Greg memang suaminya, tapi di masa sekarang, dia hanya wanita asing bagi pria itu. dengan tempramen Greg, tidak menyuruh anak buahnya menendang dia dari lapangan golf tadi saja sudah merupakan kebaikan yang besar.

“Nona, sudah tiba.”

Lexie sedikit tersentak dengan pengingat ini. Karena terlalu memikirkan Greg, dia sampai tidak sadar kalau taxi yang dia naiki sudah tidak lagi bergerak. Buru-buru dia mengambil uang dari dalam dompetnya dan menyerahkan semua uang tunai yang tersisa.

“Ambil saja sisanya, Pak.”

“Nona, Anda sangat murah hati. Semoga kebaikan selalu menyertai Anda.”

Lexie mengangguk. Melihat kebahagiaan di wajah pria tua itu, dia tersenyum tanpa sadar. Ternyata rasanya semenyenangkan ini ketika sebuah pemberian di terima dengan baik.

Di masa lalu, kebodohannya telah membuat dia kehilangan banyak uang saku demi rasa belas kasihnya pada Nancy. Wanita itu, dia selalu merayunya dengan berbagai alasan untuk meminta jatah uang bulanan dari Ayah mereka.

Nancy selalu hidup glamor. Jika ada waktu luang, dia selalu pergi dengan teman-temannya dan berbelanja dengan gila seperti orang kerasukan. Kemudian saat jatah bulanannya habis, dia akan datang padanya dan menunjukkan wajah memelas.

Karena dulu setiap ucapan Nancy seperti perintah baginya, dia membuang otaknya ke dalam tong sampah dan memberi berapa pun yang Nancy butuhkan. Bahkan dia sendiri sampai tidak pernah menggunakan uang itu untuk kebutuhannya sendiri.

Sekarang, dia menghabiskan sisa uang tunai yang ada di dalam dompetnya pada pria tua yang mengemudikan taxi tadi. Rasanya jauh lebih menyenangkan. Kemarin adalah hari libur, dan Nancy pasti sudah menghabiskan semua uangnya. Jika tidak salah memperkirakan, dia akan datang padanya dan mengatakan kata-kata yang semanis madu.

Lexie menghela napas sekali lagi dan menata hatinya. Mulai hari dan seterusnya, dia tidak akan menunjukkan kemalangan apa pun di depan orang-orang yang sudah menyakitinya.

“Aku pulang ….” Suara Lexie terdengar menyenangkan dan menggema di semua ruangan. Ekspresinya jauh lebih cerah daripada langit di atas sana.

Tidak ada siapa pun, tapi dia melihat mobil mereka ada di garasi tadi. Artinya, Nancy pasti sudah di rumah.

Sesuai dugaan, saat Lexie baru melangkah beberapa jengkal, wanita yang dia cari muncul di anak tangga. Itu Nancy, dia berjalan dan menatapnya seolah kejadian tadi pagi terhapus dari sejarah. Jika tidak ada sesuatu yang diinginkan wanita itu, tidak mungkin Nancy menunjukkan sosok paling baiknya saat ini.

Meski sedikit malas meladeni Nancy, tapi di satu sisi dia juga menunggu saat Nancy mengemis padanya.

“Kau baru pulang, Lexie? Dari mana? Aku mencarimu di sekolah tadi, tapi kata teman-temanmu kau langsung pergi begitu jam berakhir.”

“Hem. Seperti apa yang kau dengar.” Lexie memutar arah, dia pergi ke ruang tengah, duduk dengan malas dan menyalakan televisi.

Nancy mendekat, duduk di sisinya, “Kau belum menjawab pertanyaanku, Lexie. Dari mana saja kau? Kau tidak mengenal kota ini dengan baik. Jika sesuatu terjadi padamu, aku akan merasa sangat bersalah pada orangtua kita.”

“Sekarang aku mengenalnya dengan baik.”

“Tapi dari mana kau?” Nancy hampir gila karena rasa penasarannya. Di matanya, Lexie hanya gadis udik yang tidak tahu mana kanan dan kiri. Sejak dia datang ke sini, dia hanya akan keluar untuk sekolah dan pulang setelahnya.

Bagaimana dia bisa memiliki tujuan tanpanya?

“Apa aku memiliki kewajiban mengatakan segala sesuatu termasuk ke mana aku pergi padamu?” Lexie meliriknya, sebelah alisnya naik ke dahi dengan ekspresi merendahkan.

Nancy hampir mengumpati Lexie karena ini. Mulutnya terbuka lebar, tapi saat dia ingat tujuan dia menemui wanita itu, pada akhirnya tidak ada kata-kata yang dia ucapkan. Nancy menekan bibirnya menjadi garis tipis, menarik napas dan mencoba bicara dengan lembut.

“Lexie, apa kau masih marah padaku atas tadi pagi? Aku sudah meminta maaf padamu. Tapi jika kau belum memaafkanku, aku akan melakukannya lagi.”

Wanita ini benar-benar sangat berbakat. Mungkin dia bisa menyarankan Nancy untuk pergi mengambil akting di layar lebar.

“Kejadian tadi pagi? Oh, aku hampir melupakannya. Hari ini aku mengalami hari yang menyenangkan. Semua pria di sekolah mengerumuniku seperti semut yang memperebutkan sebutir gula. Jadi satu kejadian tidak menyenangkan tadi langsung hilang dari kepalaku.”

Wanita terkutuk! Bagaimana dia bisa begitu sombong menghadapinya?

Nancy meremat tangannya sendiri menahan kekesalannya. Kalau tidak dia yang membutuhkan sesuatu dari wanita ini, tidak mungkin dia merendahkan diri sampai seperti ini. Jika dia meminta pada Ibunya, pasti dia bisa mendapatkan tambahan dengan mudah. Tapi dia tidak bisa membuat orangtua mereka memikirkan sesuatu yang buruk sedikit pun padanya.

“Lexie, sebenarnya … sebenarnya aku sedang dalam masalah saat ini. Aku menemuimu karena―”

Ucapan Nancy hanya terdengar awalnya saja, karena pada saat ini secara tidak sengaja dia merubah chanel ke saluran berita di mana wajah seorang pria muncul di layar. Dia tidak mengenal pria itu, tapi dia tahu wajahnya.

Itu adalah pria yang sama yang keluar dari lapangan golf dengan wajah babak belur. Rupanya dia adalah Branch Manager dari perusahaan GG Industry. Perusahaan itu merupakan perusahaan global, sehingga berta apa pun mengenai perusahaan itu pasti akan mendapat sorotan.

Repoter itu berkata bahwa pria yang sedang menjadi topik mereka telah mati bunuh diri dari lantai 4 rumah sakit. Diduga penyebabnya karena dia tidak bisa menanggung kejahatan setelah terbukti melakukan tindak korupsi pada perusahaan hingga menyebabkan kerugian sampai ratusan juta dolar.

Lexie menelan ludahnya kasar. Bahkan orang yang melakukan kesalahan dan telah mendapat hukuman mengerikan dari Greg pun masih memilih untuk bunuh diri dengan meloncat dari ketinggian.

Pria itu benar-benar tidak bisa diprovokasi sedikit pun! Jika dia melangkah lebih berani lagi untuk merayunya, apakah pria itu akan membunuhnya juga?

“Lexie, apa kau mendengarku?”

Lexie seperti tertarik kembali ke kesadarannya lagi. Kepalanya bergulir ke sisi menatap Nancy dengan bingung, “Apa kau mengatakan sesuatu?”

Nancy menggertakkan giginya. Dia sudah tidak memiliki kesabaran lagi menghadapi wanita ini. “Lexie, aku sudah mengatakan banyak hal padamu, tapi kau mengabaikanku?”

“Kau bisa mengulangnya lagi jika mau. Tapi jika tidak, itu juga tidak apa-apa, karena aku tidak tertarik dengan apa yang ingin kau sampaikan.” Lexie mengedikkan bahunya dengan acuh tak acuh.

Nancy benar-benar memiliki keinginan untuk mencekik wanita di depannya ini, tapi dia juga sangat membutuhkannya, “Baiklah, aku berkata kalau aku sedang membutuhkan uang. Kau bisa menolongku, kan? Jika tidak, aku akan benar-benar kesulitan.”

“Lalu, apakah aku harus peduli pada kesulitanmu saat aku juga mengalami hal yang sama?”

“Apa maksudmu, Lexie? Kau jelas-jelas tidak pernah mengeluarkan uangmu. Bagaimana kau bisa mengatakan kau sedang kesulitan?”

“Tapi aku baru saja mengeluarkan semua uangku tadi. Aku memberikannya pada pria tua yang mengantarku dengan taxinya tadi. Aku bahkan menguras semua isi dompetku karena aku merasa kasihan padanya. Sedangkan sisa di rekeningku sudah habis, minggu kemarin kau memintanya. Aku berencana menemui Ibu untuk meminta tambahan. Mungkin juga akan meminta untuk dilebihkan, aku akan mengatakan kalau aku mencadangkan itu untukmu karena kau selalu meminta padaku setiap minggunya sampai aku tidak bisa menggunakannya sama sekali. Apa aku harus mengatakan atas namamu juga?”

“Tidak, aku bisa mengatasinya sendiri.” Nancy membuat keputusan dengan cepat. Jika wanita sialan ini sampai mengatakan seperti itu pada Ibu mereka, maka dia pasti benar-benar akan mendapat peringatan. “Aku ingat jika saat ini perusahaan keluarga kita sedang dalam masalah sulit. Jadi Lexie, bukankah sebaiknya kita tidak merepotkan Ibu?”

“Tapi aku benar-benar tidak memiliki sepser pun. Lihat ini!” Lexie mengeluarkan dompetnya dan menunjukkan itu pada Nancy. “Kau hampir mengambil semua bagianku.”

“Kalau begitu aku akan mengembalikan uang yang kupinjam darimu. Kau tidak perlu memintanya pada Ibu.”

“Bukankah kau mengatakan kau tidak memiliki uang sama sekali?”

“Aku masih memilikinya di tangan temanku. Jangan khawatir, aku akan mentransfer itu segera, tidak perlu merepotkan orangtua kita, oke?”

“Jika kau bisa mengirim dalam jumlah yang sama sesuai jatah bulanan kita, itu oke. Kalau tidak tidak apa-apa, aku akan meminta kekurangannya pada Ibu.”

“Lexie, kenapa aku merasa kau seperti memerasku? Bukankah bulan depan Ibu akan memberi kita lagi? Seharusnya pinjaman yang aku minta padamu sudah sangat mencukupi kebutuhanmu sampai akhir bulan.”

“Bagaimana kau tahu itu akan cukup atau tidak? Aku memiliki banyak kebutuhan pribadi saat ini. Aku juga tidak memaksamu. Bagaimana kau bisa mengatakan aku memerasmu? Aku bilang, aku bisa meminta kekurangannya pada Ibu.”

“Baik, aku akan mengirim sesuai jatah bulanan kita.” Seluruh tubuhnya terbakar kemarahan. Wanita sampah ini benar-benar tahu cara menggertak seseorang!

Lexie tertawa puas dalam hati. Sangat puas sekali, sampai dia ingin terbahak-bahak sekarang. Dia bukan hanya ingin memerasnya, tapi dia akan menendangnya keluar dari rumah ini tanpa sehelai kain apa pun kecuali yang melekat di tubuh waita itu nanti.

Setelah Nancy naik, tidak lama setelah itu dia menerima pesan kalau saldo rekeningnya bertambah.

Lexie menyeringai puas, meletakkan ponselnya kembali dengan bangga.

Pada saat itu, seorang pelayan mendatanginya dengan membawa nampan dan segelas jus di atasnya. “Nona, saya membuat minuman dingin untuk Anda. Silakan!”

Mata Lexie terpaku pada wajah pelayan yang tidak asing ini. Di masa lalu, pelayan ini adalah pelayan yang perhatian padanya. Dia selalu menyambut dia dengan minuman dingin dan membawakannya susu hangat saat malam.

Kemudian, di akhir kehidupannya, Nancy mengatakan bahwa dia telah memasukkan obat hormonal ke dalam minumannya hingga berat tubuhnya naik pesat. Nancy tidak pernah menyeduh minuman secara pribadi untuknya. Apa itu berarti … pelayan ini?

Selain dari pelayan ini, tidak ada yang sebaik dia, mengantar minuman dingin dan susu hangat setiap hari.

“Nona, kenapa Anda melihat saya seperti itu?”

“Tidak ada. Aku hanya sangat senang padamu karena kau selalu memperhatikanku.”

“Itu adalah tugas saya, Nona. Silakan Anda menikmatinya.”

“Hem, aku akan membawanya ke atas.”

Lexie bangkit untuk membawa nampan beserta jus itu ke atas. Namun, dia tidak benar-benar masuk ke kamarnya. Kakinya berbelok untuk mengetuk kamar Nancy.

“Nancy, apa aku bisa masuk?”

Nancy masih sangat kesal hingga dia berulangkali memukul bantal sebagai pelampiasan. Mendengar suara Lexie, dia menyahut dengan terpaksa, “Masuklah!”

Nancy menampilkan senyum cemerlang di permukaan. Dalam hati, dia ingin mendorong wanita ini dari jendelanya. Dia telah membuatnya berhutang dan kehilangan harga diri di depan temna-temannya.

“Nancy, aku membuat jus ini untukmu. Atas apa yang terjadi pada kita hari ini, aku merasa jika aku memang terlalu berlebihan padamu. Bukankah seharusnya aku tidak bersikap kasar? Kau sudah banyak membantuku selama ini.”

Tawa kepuasan meledak dalam hati Nancy. Akhirnya ‘Tempat Sampah’ ini tahu batasannya!

“Tidak masalah, aku pikir kau mungkin sedang dalam tekanan karena kau akan menikahi pria dengan gangguan kejiwaan. Aku akan memaklumimu, dan kita bisa berhubungan baik lagi.”

Tanpa keraguan sama sekali, Nancy mengambil jus itu dan meneguknya. Meneguknya sampai habis!

Mari kita lihat apa yang terjadi selanjutnya, Nancy! Kau telah menggali kuburku, maka sekarang galihlah kuburmu sendiri!

***

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status