Home / Romansa / Istri Figuran Presdir Arogan / Bab 145 - Rayuan Pagi Hari

Share

Bab 145 - Rayuan Pagi Hari

Author: Ute Glider
last update Last Updated: 2025-05-15 16:47:00
Aroma butter panas dan roti panggang mulai memenuhi udara. Namun, bukan itu yang menghentikan langkah seorang wanita saat hendak masuk ke area dapur luas di mansion.

“Kenapa kalian ada di sini?”

Emma menatap ada lima pelayan yang seharusnya di dalam untuk membantunya membuat sarapan pagi ini, sekarang justru semua berdiri di depan pintu dapur.

“Tuan Damian ada di dalam dan tidak mengizinkan siapa pun membantu. Katanya, beliau ingin memasak sendiri untuk Nyonya Rosetta,” ucap salah seorang pelayan.

Alis Emma terangkat. Sudut bibirnya menekuk membentuk senyum nakal. “Oh, jadi Tuan Besar mau mengambil alih dapur pagi ini,” gumamnya, lalu melangkah masuk tanpa permisi.

Begitu melihat Damian sedang ada di depan kompor, memunggungi pintu, senyuman Emma makin lebar. Wanita itu mendekat pelan-pelan, lalu memeluk Damian dari belakang.

“Kau sedang berusaha memasak sarapan untukku, ya?” bisiknya manja.

Damian langsung mengangkat bahu, berusaha melepaskan pelukan itu. “Jangan terlalu percaya diri,
Ute Glider

Emma, semoga kamu ada dipihak Luciano saat situasi final nanti. Eh, sebentar, kalian paham gak maksud perintah Luciano ke Emma tuh apa??? FYI : yang nunggu scene luciano Karissa, siap siap yaaa..

| 44
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (23)
goodnovel comment avatar
Casmuroh Casmuroh
Semoga selalu berada dipihak Luciano dan Karissa ya Emma jangan membelot.
goodnovel comment avatar
Kenzi Kenzo
luciano karisa ...
goodnovel comment avatar
Netty Tya
Emma di suruh jadi Mata Luciano di saat bersama Damian Yaa meyelam sambiL minum air Merayuu tapi menusuk pada akhirNya
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Istri Figuran Presdir Arogan   Bab 229 - Bertanggungjawab

    “Sudah lebih baik?”Suara itu tidak membuat Luciano berpaling dari figura besar yang terpasang di tengah ruang kerja lantai satu.Sampai sepasang tangan dengan jemari lentik merangkulnya dari belakang, barulah Luciano menoleh tipis.“Aku ingin bicara,” ucapnya pelan pada Karissa.“Hm, kamu hutang banyak kata padaku.” Telapaknya bergerak mengusap perut berotot suaminya. “Tapi sore ini rasanya terlalu dingin untuk hanya sekedar bicara.”Luciano menyeringai samar melihat ke jendela besar di sisi kanan, memperlihatkan angin musim dingin mulai menggerakkan pohon di samping mansion.“Kau sejak kemarin memancingku.”Karissa melepas pelukannya lalu berpindah ke hadapan Luciano dengan bibir cemberut. “Aku rindu dimanja.”“Tsh ....” Luciano berpaling menyembunyikan senyumannya.“Aku juga rindu senyumanmu,” lanjut Karissa.Dia menyentuh kedua sisi wajah suaminya untuk menatap penuh padanya.“Melihatmu terluka belasan hari ini, membuatku ikut kehilangan semangat. Bisakah kamu perbanyak memberikan

  • Istri Figuran Presdir Arogan   Bab 228 - Pamit

    “Jika nyonya butuh sesuatu, seperti biasa. Aku di bawah,” ucap Emma pada penjaga di dekat kamar Rosetta.“Aku pasti akan melakukannya,” jawab si penjaga tersenyum ramah.Lorong panjang di lantai atas mansion itu lengang. Hanya suara langkah sepatu Emma yang kembali menggema pelan, menyusuri dinding marmer yang dingin.“Nona, biar saya yang membereskannya.” Seorang pelayan mendekat cepat mengambil alih nampan di tangan Emma.“Tidak usah. Aku langsung ke dapur saja.”“Saya bisa dipecat oleh Tuan Damian kalau tidak melakukan ini.”Nama itu membuat Emma melepaskan nampan itu ke tangan pelayan. Dia membuang napas panjang memperhatikan punggung wanita berseragam yang menjauh.Kaki yang semula akan ke arah tangga pun kini berputar ke kanan. Emma ingin melihat Aiden di kamar.Saat hampir sampai di pintu kamar putranya, langkah Emma terhenti.Nampak Karissa dari arah berlawanan berjalan ke arahnya memakai blus krem dan celana hitam, rambutnya disanggul sederhana. Tapi itu justru nampak anggun

  • Istri Figuran Presdir Arogan   Bab 227 - Cara Minum Obat

    Tak hanya bibir yang menempel, lidah Karissa juga harus bekerja untuk mendorong obat itu supaya masuk ke mulut Luciano.Pahitnya obat pun seketika bercampur dengan aroma tembakau dan manisnya mulut mereka. Karissa masih bergerak, melumat dan memainkan lidah.Sampai dirasa ada pergerakan di jakun manly sang suami, Karissa baru melepas ciumannya. Dia mengambilkan air untuk diberikan pada Luciano.“Kau yang merasa pahit, bukan aku.” Luciano mengarahkan gelas itu untuk Karissa.“Mau aku lakukan cara yang sama lagi?” lirih Karissa dengan tatapan menggodanya.Luciano berpaling sambil menggumam. “Kalau bukan saat seperti ini, habis kamu, Karissa.”Meski menggerutu, Luciano tetap menghabiskan segelas air putih.“Apa sudah selesai, Mom?” tanya Allerick.“Ya, sudah.” Karissa meletakkan gelas kosong dan mangkuk bubur di atas nampan.Allerick berbalik, menatap ke ayah dan ibunya bergantian. “Wah, berarti nanti malam saat makan malam dan jam minum obat, Mommy harus memakai cara yang sama lagi.”Lu

  • Istri Figuran Presdir Arogan   Bab 226 - Terlambat Siuman

    “Sssshh ....”Luciano mendesis saat kesadarannya mulai kembali. Di dalam kamar sederhana yang dipenuhi aroma tanah basah dari luar, pria berwajah pucat itu membuka mata perlahan.Sakit. Kepala bagian belakangnya berdenyut, seolah baru dipukul benda tumpul.“Sergio,” pangggilnya sambil memijit dahinya dan memejam lagi untuk menyesuaikan cahaya ruangan.Dia tau ada sang asisten karena hafal dengan aroma parfum Sergio. mengerjap, lalu mengangkat tangan menutupi dahi.Lelaki yang semula sedang membaca pesan belasungkawa dari rekan bisnis luar negeri, kini menoleh.“Syukurlah Anda sudah siuman.” Sergio memasukkan ponsel ke saku dalam jasnya lalu mendekati ranjang.“Apa yang terjadi denganku? Kenapa kepalaku berat sekali.” Luciano membuka mata lalu berusaha untuk mengangkat tubuhnya.Sergio pun segera membantu, mengatur bantal untuk sandaran.“Jangan banyak bergerak dulu, Tuan. Nyonya tadi memeriksa, Anda dehidrasi dan kelelahan. Jadi kemungkinan masih pusing dan lemas. Dia meminta Anda unt

  • Istri Figuran Presdir Arogan   Bab 225 - Pingsan

    Pelukan itu membuat bahu Luciano bergetar semakin hebat. Tangisnya pecah bukan lagi sebagai pewaris. Bukan sebagai pemimpin klan. Tapi hanya sebagai seorang cucu yang baru saja kehilangan satu-satunya sosok yang pernah dia anggap sebagai ayah.Sergio, dia masih memeluk tubuh tuannya yang membungkuk dalam. Tak peduli sekuat apa pun Raja Mafia biasanya terlihat, hari ini tubuh itu menggigil seperti anak kecil yang baru saja kehilangan rumah.Sergio tentu tahu persis, bagaimana kerasnya perlakuan Hector pada Luciano. Dunia melihatnya sebagai bentuk kekejaman, tapi hanya Sergio yang tahu bahwa itu satu-satunya cara Hector merangkul cucunya yang kehilangan peran orang tua di saat semua sibuk mengurus Damian."Semua akan kembali pada Penciptanya, Tuan," bisik Sergio, suaranya ikut bergetar.Dia menepuk punggung kekar yang kini tampak begitu rapuh. "Biarkan Tuan Hector tenang. Dia sudah cukup lama menanggung kerasnya dunia ini."Langkah pelan Karissa terdengar di ujung lorong. Ia baru saja m

  • Istri Figuran Presdir Arogan   Bab 224 - Permintaan Terakhir

    Tirai tipis menyaring cahaya matahari. Suara mesin medis berdetak pelan. Rosetta duduk di kursi samping ranjang, mengenakan blouse abu dan celana bahan hitam. Tangan Hector tampak lemah namun masih menggenggam jemarinya.Ini sudah sore dan anak-anak sudah pergi dua jam yang lalu karena Hector dan Seraphina harus istirahat. Dan sekarang, Hector sudah bangun menatap putrinya.“Rosetta Morgan,” panggilnya sambil tersenyum tipis.Wanita paruh baya itu pun meraih telapak Hector untuk dia tempelkan di pipinya.“Ya, Pa?”Hector menarik napas lalu pandangannya mencoba ingat di masa dulu. “Kau masih ingat waktu kecil dulu? Kau benci disisir karena katanya sakit. Rambutmu keriting dan selalu mengembang ke mana-mana.”Rosetta tertawa pelan. “Ya, Mama bilang rambutku mirip singa.”“Dan aku bilang kau calon ratu.”“Ratu yang membuat sibuk ayahnya tiap pagi untuk menyisir rambutku sebelum aku ke sekolah.”“Waktu itu aku terlalu sibuk untuk banyak hal. Sampai tak terasa kesibukan itu membuatku lupa

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status