Share

Bab 57 - Damian?

Penulis: Ute Glider
last update Terakhir Diperbarui: 2025-02-22 23:52:37

[Damian, katamu ingin ke kantor sipil untuk mengurus perceraian. Tapi kenapa kamu justru menghilang? Kamu mau jadi pengecut?]

[Apa kamu mendengar apa yang terjadi kemarin malam? Kamu benar tak peduli lagi padaku?]

[Damian, aku terus memikirkan teror itu. Balas pesanku sekali saja. Atau aku benar-benar marah padamu!]

Tak hanya tiga, ada banyak pesan yang Karissa kirim. Banyak pula panggilan yang masuk dari kontak yang sama ke ponsel Damian sejak kemarin.

Sayangnya, pemilik benda itu tak ada di tempat. Benda pipih yang tergeletak di meja kerja hanya bisa Sergio lihat tanpa berani membuka.

Sang asisten menghela napas panjang. Dia melihat jam di tangan, pukul sepuluh pagi tapi dia belum mendengar kabar apapun dari anak buah Damian.

“Jadi benar Damian menghilang?” Suara lantang itu mengejutkan Sergio yang baru saja meletakkan berkas di atas meja.

Begitu mendapati Hector datang, Sergio segera membungkuk hormat. “Tuan.”

Hector berjalan lebar dengan tongkat kokoh memasuki ruangan. Emosi di wa
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (9)
goodnovel comment avatar
Rich Mama
aduhHhhhhh, Damian asli kok aneh sihhhh
goodnovel comment avatar
Novitadwi Kristanti
itu pasti Damian yang asli
goodnovel comment avatar
Ute Glider
iya masih lanjut kak
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Istri Figuran Presdir Arogan   Bab 58 - Pengkhianat

    “Buru-buru kemana? Kamu dikejar musuh?”Karissa memperhatikan Damian yang menatapnya sabar sambil mengarahkan tangan kanan padanya. Ah, ini bukan tipe Damian sekali. Mana pernah Damian menunggu, yang ada suaminya itu langsung menarik kasar atau bahkan menggendongnya.“Menyelamatkanmu,” jawab pria bermata teduh itu.“Dari siapa? Musuh? Musuhku satu-satunya hanya kamu,” canda Karissa.“Aku serius, Sayang ....”Demi apa mendengar nada lembut yang tak pernah lagi Damian ucapkan setelah mereka menikah, membuat Karissa merinding. Bukankah malah bangus kalau pria dingin itu kini sudah kembali mencair seperti dulu? Namun, Karissa justru merasa aneh kalau Damian mode begini.“Sebentar saja. Aku mau buang air kecil.” Karissa berbalik menuju toilet.“Nyonya,” sapa Tony baru saja tiba membawa paper bag di tangan kanannya.Karissa pun menghentikan langkah. “Ah, kamu sudah datang.” Dia maju dua langkah untuk menerima paper bag itu buru-buru.“Damian, aku –“ Ucapan perempuan itu terhenti ketika tak l

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-24
  • Istri Figuran Presdir Arogan   Bab 59 - Pelarian

    [Tuan Luciano, saudara Anda sudah muncul di hadapan Nyonya Karissa]Sebuah pesan yang tertulis di kertas kecil di antara gundukan nasi putih itu berhasil Luciano baca. Mata tajamnya berpindah ke depan, sebuah pintu besi dengan sekotak tralis di atasnya. Satu-satunya sumber cahaya dari luar yang menerangi ruangan gelap nan lembab itu.Penjara bawah tanah Klan Luther. Lebih tepatnya di markas utama milik musuh utama Klan Blackwood, di sinilah Damian disembunyikan.“Beginikah caramu menyapaku, Damian?”Luciano tersenyum kecut. Pria itu entah harus senang atau sedih, setelah mengetahui kalau saudara kembarnya masih hidup. Bahkan Damian yang disangka sudah meninggal itu, kini nampak begitu sehat dan kuat untuk mengibarkan bendera perang padanya.Malam saat di rumah duka, Luciano begitu cepat mendapatkan banyak informasi dari ponsel Ben yang dia sadap. Setelah gagal membuka identitas Damian saat adegan kejar-kejaran, Luciano sengaja menyerahkan diri. Menunjukkan dia begitu lemah tak sadarkan

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-26
  • Istri Figuran Presdir Arogan   Bab 60 - Kerinduan yang Menyakitkan

    Luciano tersenyum kecut begitu melihat Damian berdiri di lantai dua. Ini adalah pertemuan pertama setelah tiga tahun lebih terpisah.Seharusnya mereka saling berpelukan, bukan? Saling menanyakan kabar dan bercerita apa yang telah terjadi. Namun, sayangnya kerinduan Luciano terhadap Damian dibayar dengan ekspresi datar dari pria dengan wajah yang sangat mirip itu. Damian di sana hanya diam, menautkan kedua tangannya ke belakang.Seolah pemandangan Luciano yang terkepung dibawah sana adalah sesuatu yang sudah ditunggu olehnya.“Angkat kedua tangan Anda!” teriak musuh perlahan mendekat tanpa menurunkan senjatanya dan tetap waspada.Luciano menurut tanpa melepas tatapannya dari Damian. Dia mengangkat kedua tangannya perlahan.“Kami akan membawa Anda ke Tuan Jacob!”Belum sampai musuh bergerak terlalu dekat. Asap tebal berisi gas air mata mendadak muncul dari empat titik pintu masuk. Kabutnya begitu cepat menutup area pandang aula hingga menimbulkan kekacauan.“Aarrgh! Pedih!”“Tangkap mus

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-27
  • Istri Figuran Presdir Arogan   Bab 61 - Sentuhan Perkenalan

    “D-Damian?” bisik Karissa menatap tak percaya ada pria itu di sana.Tubuhnya masih bergetar karena melihat mayat dan darah yang terus mengucur. Hanya saja, kenapa rasa rindunya pada sang suami lebih mendominasi?Padahal kemarin dia baru bertemu kan?Jemari lentik itu saling memilin, jantungnya pun berdebar kencang ketika melihat Luciano berjalan ke arahnya dengan ekspresi datar seperti biasa. Seolah rasa rindu itu terbalas, Karissa melihat langkah suaminya makin melebar kemudian menariknya ke dalam pelukan hangat.“Karissa,” lirih Luciano serak, memeluk erat sampai perut istrinya nyaris terjepit.“Damian, perutku,” cicit Karissa.Pria itu segera melepas. Dia menahan kedua lengan Karissa dan meneliti wanita cantik itu dari atas sampai bawah. “Dia menyentuhmu?”Karissa menggeleng kaku dengan netra tak lepas dari wajah yang nampak sedikit berantakan kali ini. Meski begitu ketampanan suaminya tak pernah pudar.“Kau dari mana? Lama tak pulang.”Luciano tersenyum samar, nyaris tak terlihat.

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-28
  • Istri Figuran Presdir Arogan   Bab 62 - Hot Daddy

    “Bahkan rasa lidah dan aroma napasku, kamu harus menghapalnya,” bisik Lucian tepat di telinga Karissa. Membuat bulu halus wanita hamil itu menegang akibat sapuan aroma mint membelai manja di sekitar area sensitif belakang telinganya.Hidung mancung Lucian mulai bergerak samar menyentuh kulit pipi, membentuk garis lurus menuju bibir. Demi apa, jantung Karissa berdebar, pikirannya berubah liar dan hasrat yang lama tidur mulai menggelepar. Dia menanti setiap detiknya tentang apa yang akan suaminya lakukan selanjutnya.Hingga satu kecupan mendarat di bibir peach itu sesaat. “Kau menunggu?”Karissa menatap tegang mata hitam Luciano yang berjarak tak sampai satu satu telapak. Detik selanjutnya, pria itu sudah langsung melumat tanpa ragu. Apalagi saat Karissa membuka, dia langsung membelit dan menyesap, mengais, menikmati meski sang istri membalasnya dengan kaku dan canggung.“Bagaimana rasanya?” bisik Luciano saat menjeda ciuman itu sejenak.Mata sayu Karissa reflek menjawab, “Panas.”Bibir

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-01
  • Istri Figuran Presdir Arogan   Bab 63 - Bercinta Setiap Hari

    “Damian?” panggilnya mengangkat sedikit tubuhnya sambil melihat sekitar.Sepi.Hanya tersisa aroma parfum maskulin khas sang penguasa itu. “Dia meninggalkanku usai bercinta?” gumamnya sedikit kecewa.Namun, begitu netranya mendongak menatap jam di dinding, bola matanya terbuka. “Jam sepuluh? Yang benar saja!”Mungkin jamnya rusak. Wanita itu beralih meraih ponsel di nakas samping ranjang. Benar. Padahal selelah-lelahnya Karissa, alam bawah sadarnya pasti membangunkannya kurang dari jam tujuh pagi.Dia menghela napas lalu menjatuhkan lagi kepalanya ke bantal. “Pantas saja dia sudah berangkat.”Selama seminggu ini, setiap kali suaminya di rumah sudah pasti menggoda dan lagi-lagi menaklukkan dengan sentuhan panasnya. Sialnya Karissa tak pernah sanggup menolak sentuhan itu. Sentuhan yang memabukkan. Dan sepertinya kali ini sudah di ambang batas tenaga Karissa. Jadi dia tidur cukup lama usai lelaki itu menggempurnya semalam.“Aku ada jadwal ke rumah sakit.”Karissa beranjak dari ranjang, me

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-01
  • Istri Figuran Presdir Arogan   Bab 64 - Tidak Lagi Pura-Pura

    “Apa yang sudah ada di tanganku, tidak akan pernah aku lepas,” jawab Luciano pasti.Rosetta menarik napas panjang lalu membuangnya. “Kalau begitu pertemukan mama dengan istrimu.”Luciano tersenyum smirk. Dia memilih duduk di sofa single, kemudian melipat kaki kanannya, bertumpu di atas lutut kaki kiri. Kedua tangannya pun bersandar di atas bahu sofa kanan dan kiri.“Mama sepertinya sudah sangat sehat untuk berdebat,” ucap Luciano yang langsung mengikuti seperti apa lawan bicaranya. Tidak pura-pura lembut, tidak pula mengkhawatirkan kondisi kesehatan ibunya.Ya, setidaknya sekarang dia tidak perlu menyamar lagi. Dia akan kembali menjadi diri sendiri yang dominan dan tak bisa diatur oleh siapapun.“Bertemu istrimu kamu bilang berdebat?”“Urus saja anak mama. Dia baru kembali, kan? Perkara perhiasan yang mama beri, tenang saja. Aku tidak akan membuangnya. Benda itu sudah berada di tangan yang tepat.”Rosetta terdiam sejenak menatap putranya ini. “Kamu cemburu pada saudaramu?”Lagi-lagi L

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-02
  • Istri Figuran Presdir Arogan   Bab 65 - Saling Jambak

    “Aku akan adukan perbuatanmu pada Damian,” ancam Aubrie menaikkan dagunya seolah menantang.Bukan hanya Karissa, tapi Aiden juga ikut bereaksi ketika nama ayahnya disebut.“Aunty,” panggil Aiden menarik ujung jas putih Karissa. “Dia siapa?”“Aku? Aku kekasih Damian, pemilik rumah sakit ini,” jawab wanita dengan lipstik merah tajam itu.Tak ingin keributan ini ditonton oleh anak kecil, Karissa pun sedikit membungkuk untuk berinteraksi dengan si kecil. “Aiden, kamu sama Bibi Martha pergi ke ruang Pak Dokter, ya? Aunty nanti menyusul.”Martha mengerti. Dia membujuk Aiden, barulah mereka pergi dari sana.“Bahkan kamu tidak mengajarkan kata maaf darinya setelah melakukan kesalahan,” sinis Aubrie.Karissa yang semula sedang memperhatikan kepergian Aiden pun menoleh. Dia teliti wanita di depannya dari atas sampai bawah. Tinggi mereka kurang lebih sama. Bedanya, Aubrie memakai sepatu hak tinggi dan tubuhnya lebih ramping.“Karissa, apa yang baru kamu berbuat? Kamu cari gara-gara dengan nona i

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-03

Bab terbaru

  • Istri Figuran Presdir Arogan   Bab 135 - Semakin Membuat Gila

    Seperti ada kilatan petir yang menyambar tepat di depan wajah Karissa, dia tercengang. Lalu tertawa hambar.“Daddy bercanda?”Dilihatnya lagi benda itu, Karissa masih terkekeh lalu berdiri menunjukkan benda di tangannya pada Vincent. “Cerita macam apa ini?”“Kecelakaan itu –“ Vincent kembali bicara.“Kecelakaan yang disengaja itu sebenarnya bukan hanya membunuh Eleanor Luther. Tapi juga membunuh Clayton, ayahmu. Sekaligus Tuan-ku.”Lencana di tangan Karissa pun seketika terjatuh, membentur keramik. Wajahnya mendadak pucat.“Daddy?” Dia nyaris tak bersuara saking terkejutnya.Vincent menggeleng. Dahinya berkerut, menahan rasa sakit di dada karena berkata jujur seperti ini sama saja melepas statusnya sebagai ayah Karissa.“Maaf, Sayang. Maaf aku terlalu lama menyembunyikannya,” jawab Vincent sedikit serak.Dia menarik napas dalam-dalam lalu menyentuh kedua lengan Karissa. Supaya anak itu tau, ada kesungguhan dari sorot matanya itu. “Karissa Asterin. Kamu adalah anak yang mereka titipkan

  • Istri Figuran Presdir Arogan   Bab 134 - Fakta Berat

    “Ada apa sebenarnya, Dad? Aku sudah lama diam dengan semua maksud daddy yang selalu menghindar dari Luciano dan keluarganya.”Suara keras Karissa membuat Vincent yang sedang memotong kentang di dapur pun menoleh.“Karissa? Kamu pulang?”Sayangnya peralihan topik yang selalu Vincent hadirkan setiap kali Karissa mempertanyakan tentang masalah itu, kali ini tidak akan mempengaruhi tekad Karissa untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi.“Katakan, Dad.” Tangan Karissa sampai mengepal, wajahnya pun mengeras karena menahan rasa ingin tau yang tinggi. Sekaligus kekesalannya karena sikap Vincent yang menyembunyikan soal situasi genting putrinya.“Tidak seharusnya kita bicarakan itu di saat seperti ini, Karissa. Fokus saja pada –““Tapi masalah itu yang membuat Daddy mencegah bayiku untuk di rawat di rumah sakit tengah kota, kan?”Vincent menarik napas panjang. Lalu meletakkan pisau dan melepas kentang di tangannya.“Kau benar ingin tau sekarang?” tanyanya masih lembut.“Jika Daddy tetap di

  • Istri Figuran Presdir Arogan   Bab 133 - Masih Menangis

    “Kenapa mansion seluas ini aku belum menemukan foto Karissa? Apa Tuan L—“PRANG!Shiena membeku menutup mulut dengan kedua telapaknya dengan mata melebar. Dia sungguh tak sengaja menyenggol guci yang berada di atas meja.Jantungnya makin berdegup tak karuan ketika keributan itu diikuti dengan suara tangisan bayi di kamar yang pintunya tidak ditutup.“Shiena?” Martha menebak saat dia keluar.Belum sampai gadis itu merespon, kini Luciano yang keluar sambil menggendong bayinya. “Shiena, apa yang kamu lakukan!”“Kamu sudah membuat bayiku –“Tangisan pangeran kecil makin keras setelah mendengar bentakan ayahnya.“Sssshhh ....” Pria itu menoleh pada Martha. “Aku harus bagaimana?” terlihat datar, tapi ada gurat kepanikan sedikit di dahi Luciano.“Mari, Tuan. Biar saya gendong.” Martha mengambil alih bayinya dengan hati-hati. Lalu dia bawa masuk lagi ke kamar untuk diberi susu dalam botol.Sergio dari arah berbeda akhirnya muncul dengan napas terengah. “Ada apa ini?” tanyanya menatap Shiena y

  • Istri Figuran Presdir Arogan   Bab 132 - Pertama Kali ke Mansion

    Suara tangisan bayi yang menggema di lorong megah mansion milik Hector membuang Luciano mempercepat langkahnya.Dia memberikan jas kerja pada pelayan yang berdiri di depan pintu. Lalu memasuki kamar bayi yang ada di samping kamar utama.“Dia kenapa?” tanyanya melihat bayinya sedang di gendong oleh Martha.“Tidak tau, Tuan. Sepertinya masuk angin.” Martha sudah khawatir sejak tadi.Luciano mendekat, hendak menggendong. “Anda sudah cuci tangan, Tuan?”Ah, dia lupa. “Aku bahkan belum mengganti bajuku,” jawab Luciano yang selalu patuh dengan segala aturan orang lain jika itu berhubungan dengan putranya.“Hei, tunggu papa. Jangan habiskan dulu suaramu.” Setelah bicara dengan senyuman tipisnya, dia berbalik cepat menuju kamarnya.Martha menatap punggung Luciano dengan bangga. Pria yang dia layani sejak remaja itu, kini sudah menunjukkan perubahan yang sangat besar.Yaitu sang mafia yang terkenal kejam itu rupanya bisa menjadi ayah yang sempurna bagi si bayi.Sementara, di mobil yang baru sa

  • Istri Figuran Presdir Arogan   Bab 131 - Rencana Sergio

    Aura dominan selalu menguar di manapun Luciano berada. Pria itu kini ada di Inggris, tetap mengurus perusahaannya, W.B. Corporation yang berpusat di kota London.“Tuan, pesawat jet sudah siap,” lapor Sergio.“Hm,” jawab Luciano yang masih duduk di kursi kekuasaannya sembari membuka berkas terakhir di meja yang harus dia koreksi ulang sebelum ditandatangani.Sergio tak langsung pergi. Padahal seharusnya selesai memberi tugas dan laporan, dia bisa berbalik keluar ruangan.Keberadaan Sergio tentu membuat Luciano melirik tipis.“Kau lupa pintu keluar?” ucapnya kembali fokus pada lembaran kertas di atas meja.“Emh, Tuan. Saya ingin bicara sedikit mengenai mega proyek di Italia,” ucap Sergio hati-hati.Tak ada jawaban. Jadi sang asisten kembali bicara.“Begini, bukankah akan lebih baik jika Anda yang langsung meninjaunya?” tanyanya.“Pekerjaanku di sini lebih banyak,” jawab Luciano datar. Pandangannya bahkan tak beranjak dari dokumen-dokumen itu.Sergio menelan ludah. Ah, dia tau banyak seka

  • Istri Figuran Presdir Arogan   Bab 130 - Allerick dan Seraphine

    “Nyonya Wendy?” beo Karissa setelah wanita paruh baya itu memperkenalkan diri.Perempuan berbaju lusuh yang baru saja memutar kunci pintu pun menoleh sambil tersenyum.“Iya, Nona,” jawabnya bersamaan dengan bunyi pintu tua yang dibuka. “Silahkan. Maaf jika tempat tinggal ini kurang nyaman untuk Anda.”Rumahnya memang terlihat lama tidak terurus di bagian luar, tapi begitu masuk ruangannya bersih dan tertata. Bahkan box bayi di tengah ruangan terlihat terlalu mewah, cukup kontras dengan perabotan yang sebagian besar sudah reot.“Maaf, saya belum membeli banyak barang. Saya baru pindah ke sini beberapa hari lalu. Jadi masih seadanya.”Tadi saat Karissa menawarkan ASI untuk bayi, Nyonya Wendy begitu sumringah menerima. Karena itu, dia membawa tamu dadakannya ke rumah kontrakan di dekat pasar. Tak jauh dari lokasi pertemuan awal mereka.“Duduk di sini, Nona.” Nyonya Wendy memberi alas kain sutra di atas sofa tua.Dia juga begitu sigap menambahkan bantal untuk memudahkan Karissa saat member

  • Istri Figuran Presdir Arogan   Bab 129 - Berbagi ASI

    “Nona, jika ada yang Anda butuhkan, kami ada di depan,” ucap pengawal itu setelah mengantar Karissa sampai di rumah sederhana.Sudah minggu Karissa di rumah sakit. Dan Baru hari ini dia diperbolehkan pulang, tapi tidak untuk putrinya. Bayi perempuan itu masih harus mendapat perawatan di NICU.Karissa berjalan lemah memasuki kamarnya. Setelah mandi, dia duduk di kursi depan jendela. Harusnya suasana ini sangat tenang karena Vincent memilih kawasan yang hijau dan sepi.Apalagi musim semi menyapa indah dengan aroma bunga liar bercampur udara segar menyusup lewat jendela yang dibiarkan terbuka. Sayangnya keindahan di sana sangat kontras dengan kondisi hatinya.“Dari dulu aku yang menginginkan perpisahan ini. Tapi kenapa aku yang merasa sakit begini?”Karissa ingat, dia pernah begitu keras meminta cerai. Berharap hidupnya akan lebih baik tanpa sang suami.Tapi sekarang?Dia menoleh, melihat lemari dengan pintu transparan berwarna ungu pastel. Ayahnya merapikan semua baju dan sepatu-sepatu

  • Istri Figuran Presdir Arogan   Bab 128 - Kehilangan yang Menyakitkan

    "Apa maksud kalian terlambat?!"Suara bentakan itu bergema keras.Seorang wanita paruh baya berdiri di tengah ruangan, gaun hitam panjang membalut tubuhnya yang masih proporsional meski sudah memasuki usia 50-an.Carmela, ibu kandung Jacob nampak emosi dengan laporan yang baru saja anak buahnya berikan. Salah satu tokoh yang disegani di dalam lingkaran Klan Luther. Meski lebih sering Jacob yang muncul di depan, tapi peran Carmela juga penting di sini.Beberapa pria berseragam gelap berdiri menunduk di hadapannya, wajah mereka tegang.Tak berani menatap langsung ke mata wanita itu."Maafkan kami, Nyonya," katanya terbata. "Begitu mendapat informasi tentang keturunan Luther, kami segera bergerak. Tapi saat kami tiba di rumah sakit, wanita itu dan anak-anaknya sudah tidak ada di sana."Carmela menghela napas berat. Dia lalu melirik ke kursi roda di samping meja utama. Di mana Jacob hanya duduk kaku. Wajah kerasnya yang biasa nampak arogan itu, kini lusuh, pucat dan kosong.Hanya gerakan

  • Istri Figuran Presdir Arogan   Bab 127 - Kejar-Kejaran Brutal

    Suara peluru membuat seorang pria di sana mendesis sakit.“Cepat, jalan!”Ya, Luciano baru akan menembakkan peluru ke roda mobil supaya tidak bisa melaju. Namun ada peluru dari arah lain yang lebih dulu menembak pistolnya. Hingga tangannya terluka.“Shit!” umpatnya ketika melihat mobil ambulance dan dua mobil tebal pergi dari sana.Tidak! Luciano tidak akan melepas. Dia berlari sekencang mungkin melewati gerbang. Menghentikan sebuah mobil sedan kecil yang baru akan kelur dari gerbang rumah sakit.“Keluar!” ancamnya menembak pintu dengan pistol lain yang dia bawa. Dia membuka pintu kasar-kasaran, menarik keluar sopir yang ketakutan.Mobil berhasil dia kuasai.Kejar-kejaran gila pun terjadi. Dia sudah seperti serigala yang berlari mengejar mangsa tanpa peduli rintangan di sekitar.Luciano membuka kaca mobil. Dikeluarkan satu pistol dari balik jasnya dengan tangan kiri, sedangkan tangan kanan tetap mengendalikan stir. Di rasa posisi sudah pas, setengah tubuh bagian kirinya keluar jendela

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status