#Istri_Gaib
Bab 55 : Mimpi
“Duduk sini, Meiry, Tante akan coba periksa matamu!” ujar Nindi sambil duduk di sopa ruang tengah dan melambai teman baru dari Hana untuk duduk di hadapannya.
Hana menggandeng tangan Meiry untuk duduk di samping mamanya. Nindi mulai mengeluarkan senter kecil dari kotak obat untuk melihat apa yang terjadi pada mata teman baru dari putrinya itu.
“Buka matanya!” perintah Nindi kepada Meiry.
Dengan kesal, Meiry menuruti perintah Nindi walau sebenarnya ia tak menyukai hal ini. Nindi mengerutkan dahi dan tak melihat darah yang kata Hana tadi.“Mata Meiry nggak kenapa-kenapa kok, Hana,” ujar Nindi sambil menyimpan kembali perelatan periksanya.
“Masa sih, Ma? Tadi Hana benaran lihat loh mata Meiry mengeluarkan darah.” Hana menggaruk kepalanya sambil menatap temannya itu.
Taklama kemudian, Haikal juga muncul di ruang tengah dan duduk di samping istrinya yang kini s
#Istri_GaibBab 56 : KutukanHana keluar dari kamar dengan membawa mukena, lalu bergabung dengan papa dan mamanya yang sudah menunggu di ruang tengah yang berada di samping ruangan tv, yang sengaja mereka jadikan sebagai tempat ibadah.“Mana Meiry, Han? Kok nggak diajak ke sini?” tanya Nindi kepada sang putri yang sedang memakai mukenanya.“Meiry nggak mau diajak sholat, Ma, katanya dia belum bisa sholat,” jawab Hanna.“Ajak saja, biar belum bisa bacaan shalat, bisa ikuti gerakan kita kok,” jawab Nindi lagi.“Hana udah bilang gitu, tapi Meiry tetap tak mau,” jawab Hana lagi.“Yu sudah, biar Mama yang akan ajak dia untuk ikut kita sholat,” ujar Nindi dengan bersiap melangkah menuju kamar Hana.“Nindi, biar sajalah kalau Meiry tak mau ikut sholat. Nanti kamu ajari dia bacaan sholat dulu, sekarang kita mulai sholat saja, tak baik menunda waktu,” ujar Haikal de
#Istri_GaibBab 57 : Tak Bisa MakanMeiry melirik Hana dengan jengkel, padahal baru juga sebentar ia merasakan hangatnya pelukan sang Papa tapi saudara tirinya itu sudah nongol saja.“Kamu memang tamak, Hana, Papamu juga Papaku asal kamu tahu saja.”Meiry membatin dengan sambil menghapus air matanya.“Hmm ... Sayang, tadi Meiry sedih ... dia ingat kedua orangtuanya ... hmm ... jadi ... Papa hanya ... berusaha menghiburnya saja kok.” Haikal jadi gelagapan.“Jangan peluk-peluk Meiry lagi, Papa itu Cuma boleh meluk aku dan Mama aja! Ya sudah, ayo masuk, Pam Meiry, Mama ngajak sarapan itu!” ujar Hana dengan menggandeng tangan sang papa.Meiry menundukkan wajahnya dengan kemarahan yang berusaha ia tahan. Akan tetapi, kemarahannya langsung melunak saat sang Papa kini meraih tangannya dan mengajak untuk melangkah bersama. Hana melirik jengkel temannya berambut merah itu, ia cemburu karena tak ingin kasih say
#Istri_GaibBab 58 : Permintaan Hana“Baik, Ibu.” Meiry dalam wujud anjing laut itu memeluk tubuh Ibunya, ia begitu menyayangi Maura meski wujudnya kini sudah tak secantik dulu lagi. Ia berharap ayahnya masih mencintai ibunya, walau kini dalam wujud siluman bengkek berbulu merah, dengan penampakkan seperti gorila yang menyeramkan.“Pulanglah!” Maura menatap putri kecilnya itu.“Baik, Bu, aku menyayangimu.” Meiry memeluk Ibunya sekali lagi.“Ibu juga menyayangimu, semoga kamu bisa segera menjadi manusia, Nak. Rebutlah kasih sayang Ayahmu, dan buatlah dia lebih menyayangimu dibandingkan saudara tirimu itu!” Maura mencium dahi putrinya.Setelah mendapatkan petuah-petuah dari Ibunya, Meiry pamit pulang ke rumah ayahnya lagi. Kini di kepalanya sedang memikirkan bagaimana caranya merebut kasih sayang ayahnya dari Hana, saudara tiri yang ingin ia singkirkan. Ia juga tak menyukai Nindi, wanita yang sok
#Istri_GaibBab 59 : Dugaan“Sayang, Meiry minta dibuatkan kamar yang terpisah. Bagaimana menurutmu?” tanya Haikal kepada Nindi saat mereka sudah merebahkan diri di atas tempat tidur.“Oh, ya? Meiry bilang begitu?” Nindi segera duduk dan menatap sang suami.“Iya, Sayang, dia bilang begitu. Katanya ... ia tak enak sekamar dengan Hana karena takut Hana terbebani dengan keberadaan dirinya,” jawab Haikal dengan ikutan duduk pula karena ingin masalah ini segera terpecahkan.Untuk beberapa saat, Nindi terdiam.“Boleh aja sih, Bang, tapi sebenarnya ... udah bagus sekamar berdua gitu, agar mereka bisa jadi saudara yang selalu bisa berbagi karena kini status Hana dan Meiry ... bukan lagi sahabat melainkan saudara,” ujar Nindi.“Abang juga mikirnya gitu, udah bagus tapi kenapa Meiry minta kamar terpisah? Apa Hana memarahinya?” Haikal menatap sang istri.“Entahlah, Bang, he
#Istri_GaibBab 60 : Penampakan“Hana!” gumam Meiry panik melihat saudara tirinya itu tiba-tiba pingsan.Tiba-tiba, Meiry merasakan telinganya berdenying lalu terdengar suara Ibunya, “Meiry putriku, ingat, Nak, kamu mempunyai kekuatan lewat matamu. Sebuah cahaya merah yang bisa kamu pergunakan di saat mendesak. Matamu bisa mengeluarkan sihir lupa ingatan, sihir pemikat dan kasih sayang, juga sihir kematian. Jangan sampai disalahgunakan, gunakan di saat mendesak saja!”Meiry mengangguk dan ia baru mengingatnya, jadi pingsannya Hana karena sinar merah dari matanya. Dua menit kemudian, Hana membuka mata lalu bangkit.“Meiry, aku kenapa?” tanya Hana seperti orang linglung, ia telah melupakan kejadian sebelum ia pingsan tadi.“Kamu nggak kenapa-kenapa, kembalilah ke kamarmu!” ujar Meiry dengan raut wajahnya yang seolah-olah tak terjadi apa pun.Hana mengangguk lalu melangkah meninggalkan kama
#Istri_GaibBab 61 : Naksir“Sayang, kamu kenapa?” tanya Haikal kepada Nindi yang terlihat memucat.“Itu, Bang, di atas tempat tidur Meiry ... ada ... binatang laut .... “ Nindi tergagap.“Ah, masa sih? Apa kamu nggak salah lihat, Sayang?” Haikal mencoba membuka kamar Meiry tapi pintunya terkunci dari dalam. “Dikunci ini pintunya, tadi apa nggak dikunci?”“Mungkin Nindi Cuma salah lihat, Bang, soalnya tadi ‘kan lihatnya pakai sentar. Ya sudah, kita sholat subuh dulu deh, yuk Bang!” Nindi berusaha meredam rasa penasarannya dan berharap penglihatannya salah walau kini pikiran negatif mulai menghinggapi kepalanya akan jati diri Meiry sebenarnya.Maura yang selalu memantau apa yang dilakukan putrinya di rumah Haikal menarik napas lega karena berhasil melindunginya. Dengan menggunakan sisa-sisa kekuatannya, ia membuat pintu kamar Meiry terkunci sehingga Haikal tak bisa melihat wuju
#Istri_GaibBab 62 : Rebutan CowokDengan tampang kesal, Hana masuk ke dalam kamar. Napasnya naik turun, menahan amarah yang sedang meluap-luap. Hatinya sangat kesal dengan kejadian barusan, Meiry benar-benar telah mengacaukan hidupnya.Karena saking kesalnya, Hana jadi tak napsu untuk makan, setelah mengganti seragam sekolahnya, ia langsung tidur agar masalah yang sedang ia alami bisa terlupakan.***Beberapa hari berlalu. Meiry sedang menyusuri jalanan dengan sambil melihat ke sekeliling, barangkali ada taxi yang lewat karena sang papa tidak bisa menjemputnya pulang les karena sedang bertugas. Sedangkan Sang Mama tiri, Nindi, belum pulang dari dinas di rumah sakit.Karena capek, taxi yang ia tunggu tak kunjung lewat, Meiry memutuskan untuk duduk sebentar di pinggir jalan. Kawasan rumah guru matematika, tempat ia les setiap sore kamis ini memang agak sepi, jadi taxi pun jarang yang lewat.“Hey, kamu adiknya Hana ‘kan?&rdq
#Istri_GaibBab 63 : Kerang Ajaib“Bu ... apa bisa, pas kutukanku nanti hilang, terus dipindahkan ke Hana saja?” tanya Meiry saat berkomunikasi dengan Maura, lewat sebuah kerang telepati, di mana ia dapat melihat wajah Ibunya dari dalam kerang berukuran sebesar telapak tangan yang memang dibekalkan untuknya agar sang Ibu bisa selalu memantau putrinya itu.“Emangnya kamu sudah menemukan pemuda yang mencintai dan rela mati untukmu, Meiry?” tanya Maura, ia sedang berada di dalam gua bawah sungai, kediamannya.“Belum sih, Bu, tapi ‘kan sekarang umurku sudah 17 tahun. Kesempatan untuk menghilangkan kutukan ini sudah berada di depan mata. Jadi, gimana, Bu? Apa bisa kutukan siluman anjing laut ini dipindahkan kepada Hana saja?” Meiry begitu menginginkan Hana merasakan penderitaannya selama menjalani kutukan ini, ia sudah jemu setiap malam harus berubah menjadi siluman. Ia ingin menjadi manusia seutuhnya dan menjadi putri