Share

Kesaksian Hanum

"Kak Hasan, hubungi Bu Sarah sama om Asra," kata Hanum di sampingku.

Benar, segera kurogoh saku kolorku mengambil benda pipih itu dan mulai menelepon beliau.

"Apa?! Serius, Cep? Ya Allah anakku."

Kudengar isak tangis mertuaku pecah di jauh sana.

"Nanti Ibu ke sana tapi tunggu papanya si Neng datang dulu, ini mau segera Ibu kabari dulu, Cep," kata Ibu mertua seraya menutup teleponnya.

Asmi masih ditangani di dalam, aku dan Hanum menunggu dengan harap-harap cemas.

Tak lama kudengar suara hospital bed didorong, diiring isak tangis seseorang yang sepertinya tidak asing bagiku.

"Suara siapa ya?" Aku mencoba mengingat, tapi segera pudar saat kulihat ibuku dan Mia yang datang dari luar bersama beberapa orang perawat.

Aku berdiri saking terkejutnya melihat mereka yang dengan wajah cemas.

"Tolong selamatkan anak saya Suster jangan sampe dia mati," histeris Ibu.

Ternyata yang ada di atas hospital bed itu adalah Mas Fatih. Para perawat juga mendorong Mas Fatih ke ruang UGD.

"Bu, Mas Fatih kenap
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP
Mga Comments (1)
goodnovel comment avatar
Asnidar Ummu Syifa
hadeeww....sdh segitu banyaknya kejahatan Angga kok KDRT pd Alfa, percobaan pemerkosaan pd Asmi tapi kok gak di laporin sj ke pihak brwajib
Tignan lahat ng Komento

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status