Share

Rencana Papa Mertua

Mia diam menatap ibuku, hak marah atau membantah, mungkin anak itu juga setuju pada ucapan neneknya.

Mia tampak sudah menyadari dan menerima diri bahwa kenyataannya bapaknya itu memang seorang yang jahat dan gak bisa dimaafkan lagi.

Ibu dan papa mertua datang tergopoh-gopoh, napas mereka tersengal-sengal lalu berhenti tepat di dekat kami sambil memegangi kedua lututnya.

"Gimana si Neng, cep? Di mana dia sekarang?" tanya Ibu mertua, wajahnya terlihat panik dan pucat seraya terus berusaha mengatur napas yang memburu.

"Masih di dalem Bu, belum sadarkan diri, tapi udah ditangani."

"Dokter belum bilang apa-apa?" Papa mertua yang bertanya.

"Tadi ...."

Nyes, hatiku kembali sesak dan nyeri, rasanya aku gak bisa bicara lagi, bayangan Asmi masih belum sadarkan diri di ruang itu membuatku ingin menangis lagi, tapi sebisanya kutahan di depan mereka, aku takut mereka tambah khawatir sama Asmi.

"Sudah sudah tenang!" Papa mertua menepuk pundakku, beliau tak lagi meminta jawaban apa-apa dariku.

Seor
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status