Share

Menggerebek Buaya Leasing

Malam harinya.

"Loh ibu gak makan, Pak?" tanyaku saat kami semua sudah berkumpul di meja makan.

"Enggak katanya kepalanya pusing."

"Biar saya lihat sebentar mungkin Bu Pika butuh obat," sahut Ibu mertua.

Beliau bangkit menuju kamar tamu. Tapi tak lama balik lagi.

"Gimana, Bu?" tanya Asmi.

"Bu Pika gak mau buka pintunya."

Duh perasaanku mulai gak enak, ibu pasti mau bikin ulah aneh-aneh lagi nih. Lagi apa ibu di dalem kamar? Apa jangan-jangan lagi rakit bom? Hah ngeri banget.

"Biar Hasan yang lihat," kataku.

Aku bangkit menuju kamar tamu, Asmi ikut di belakangku. Kubuka pelan-pelan pintu kamar itu, saat di bibir pintu aku mulai memanggil-manggil.

"Bu, Bu."

"Ish Aa mah, masuk kenapa sih?" kata Asmi di belakang.

"Aa takut, Neng."

"Takut apa?"

"Takut Ibu di dalem lagi rakit bom, Neng."

"Astagfirullah Aa, kalo ngomong teh bisa enggak jangan yang aneh-aneh?" Asmi mencubit tanganku kencang, nambah lagi aja tanda biru di tanganku ini.

Kami akhirnya masuk kamar, kugoyang-goyangkan tubuh ibu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
carsun18106
selalu terhibur sama a hasan ... cute pisan interaksinya sama neng asmi
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status