Share

Satu kejujuran

Prapto terkejut saat Ratih memeluk perutnya. Punggung yang semakin hangat oleh pelukan Ratih, Prapto memilih untuk mengusap tangan Ratih, “Kau pasti lelah. Putra kita sangat aktif. Aku juga tidak bisa terus membantumu menjaganya.”

Ratih mengangguk, “Mas, apa yang Mas pikirkan?” Saat Ratih membuka pintu kamar, Prapto merenung di depan jendela, membuatnya iba.

“Aku memikirkanmu.” Prapto mengurai tangan Ratih, berbalik untuk mencakup wajah Ratih dengan ke dua tangannya, “Bagaimana bisa aku menemukan wanita sebaik dirimu di usia tuaku ini?”

Ratih malah tertawa, “Kamu belum tua, Mas. Kamu pantas menjadi kakak tertua andai ibuku punya banyak anak. Kamu belum setua itu. Aku bahagia ada di sisimu saat ini.”

“Terima kasih.” Prapto memeluk Ratih, “Terima kasih sudah menerimaku yang banyak kurangnya ini.” Prapto semakin mengeratkan pelukan, “Andai aku memberimu kesempatan untuk bertanya dan aku akan menjawabnya dengan jujur, pertanyaan apa yang akan kau ajukan?” Prapto melepas pelukan, dia me
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Tini Wartini
Msu kmn Ratih? Mau ketemu Siti? Atw mbok Jum
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status