..Selesai makan malam, Laura baru memberitahukan jika dia sedang hamil. Awalnya mereka semua bengong karena terkejut, tapi kemudian mereka mulai bersorak dan memberi selamat.Luke sangat senang karena dia akan menjadi seorang paman.Sejak itu, mereka memperlakukan Laura dengan baik, bahkan Minwoo membuatkan camilan dan minuman hangat di malam hari untuk Laura, kata dia camilan itu bagus untuk ibu hamil.Arga yang sudah merasa lebih baik kini mengatur beberapa jadwalnya dan jadwal Luke dan kawan-kawan agar bisa libur. Arga juga memutuskan untuk mengumumkan perilisan single terbaru untuk Luke dan kawan-kawan agar nilai saham tidak turun drastis.Dan benar saja, baru satu jam berita tersebut di rilis, saham perusahaan langsung naik pesat. Tentu saja masih ada oknum yang mengatakan perusahaan sengaja melakukan itu untuk mengubur berita buruk tentang keluarnya salah satu Artis.Malam itu juga Luke, Jihyun dan Doyon melakukan siaran langsung di ruang tengah, untuk meredakan kemarahan peng
“Kenapa kamu murung begitu?” Suara berat seorang pria terdengar, Laura segera sadar dari lamunannya, lalu ia tersenyum pada pria yang sudah berstatus menjadi suaminya. Sebuah topeng melekat di wajah pria itu.Demi melunasi semua hutangnya, ibu Laura menjualnya kepada seorang pria berusia tiga puluh tahun.Laura yang baru saja menginjak usia tujuh belas tahun sempat menolak dan berontak, namun pada akhirnya Laura menyerah.Saat itu Laura menangis tersedu-sedu, di dalam kamar apartemen.Apartemen baru dengan harga yang fantastis, sekitar 60 sampai 70 miliar rupiah.Laura diminta untuk tinggal di apartemen itu sampai tuan yang membelinya datang.Akan tetapi, yang datang adalah seorang pria bertopeng. Pria itu mengatakan wajahnya sangat buruk. Karena itu, tidak ada seorang pun yang mau menikah dengannya.Mereka pun menikah kecil-kecilan, secara rahasia dan sembunyi-sembunyi.Suami Laura tidak menyentuh Laura sejak menikah, dia pun masih membebaskan Laura, jadi Laura masih bisa sekolah sep
Bu Meri membuka pintu kelas, sontak anak-anak yang tadinya ramai itu, kini menjadi sunyi. Semua mata tertuju pada Laura. Bisik-bisik tidak terelakkan.Laura gugup, mulai sekarang, tempat itu akan menjadi sekolahnya. Sekolah yang dulu ia impikan. Dibilang menyenangkan, tentu saja menyenangkan, dibilang sulit ... ya, sulit juga. Ada banyak orang yang ingin berkenalan dengan Laura, mulai dari perempuan hingga laki-laki. “Hai Laura! Aku Ruby, salam kenal! hehe, seneng deh akhirnya punya teman sebangku!” “Hai aku Dave, ketua kelas, jika kamu membutuhkan sesuatu katakan saja padaku, ya?” “Kamu cantik banget, merek skin carenya apa ya?” Akan tetapi, ada saja yang tidak menyukai Laura. Seperti Selyn dan teman-temannya, Laura juga tidak mengerti kenapa. Namun, mereka sepertinya terganggu dengan keberadaan Laura. Sebenarnya Laura tidak peduli juga dengan mereka mau membencinya atau apa, yang penting kan Laura tidak melakukan hal buruk pada mereka. Akan tetapi, bagaimana Laura tidak pe
Noa Stevanno Varold adalah putra hasil perselingkuhan tuan besar Varold. Namun karena istri sah tuan besar mandul, keluarga Varold sangat bahagia dengan adanya Noa.Mereka menjadikan Noa sebagai tuan muda yang sangat disayangi dan dimanja.Awalnya semua hal sangat indah bagi Noa. Dia memiliki fisik yang sempurna, paras yang rupawan, kecerdasan, kekuatan, kelincahan, kreatifitas, segalanya dia miliki.Hingga suatu saat istri kedua ayahnya, atau ibu kandung Noa tiba-tiba diceraikan begitu saja. Karena istri pertama yang mandul itu tiba-tiba mengandung.Ayah Noa mengatakan hal paling menyakitkan bagi ibu dan Noa.“Jika bukan karena wajah cantikmu, aku tidak akan menyukaimu. Sekarang setelah melahirkan dan memiliki anak, kamu menjadi gemuk dan tidak merawat diri. Aku lebih mencintai istri pertamaku yang jauh lebih cantik darimu.”Perkataan itu hingga Noa dewasa terus melekat dalam benaknya, membuat dia membenci ayah kandungnya.Akan tetapi, orangtua ayahnya, atau kakek-neneknya menyayangi
Laura tidak tahu harus bereaksi seperti apa, dia senang, sangat senang malah, saat Noa memuji masakannya. Waktu itu Laura merasa dia sudah satu langkah lebih dekat menjadi istri yang baik, meski yang dia lakukan hanya memasak.Namun, yang membuat Laura bimbang adalah, dia harus memasak setiap hari untuk Noa. Dia sudah meminta pelayan untuk tidak memasak lagi, meski itu saat sarapan.Bukannya Laura tidak mau, tapi dia cemas, banyak hal yang dia takutkan. Bagaimana jika dia tidak bisa bangun pagi untuk memasak? Bagaimana jika masakannya tidak sesuai selera Noa lagi? Bagaimana jika Laura terlambat memasak lalu Noa marah?Laura sangat cemas.Selain itu, yang membuat Laura semakin cemas adalah, Noa mengatakan dia akan menyentuh Laura malam ini. Itulah kenapa Laura saat ini sudah bersiap-siap, dia memakai gaun tidur yang cantik. Dia bahkan mandi lagi agar bau bawang dan asap tidak menempel di tubuhnya.Laura berdebar-debar, ada rasa cemas, ada rasa takut, ada pula rasa tidak sabar, yang pas
Laura merasa sangat bahagia, saat dia bangun di pagi hari, Noa ternyata tidur disisinya, memeluknya erat.Walaupun Laura merasa bingung, kenapa Noa masih saja memakai topeng saat tidur? Topeng itu bahkan tidak bergeser sedikit pun.Sebenarnya Laura sedih, dengan Noa tidak mau memperlihatkan wajahnya. Entah itu baik atau buruk, Laura akan mencoba untuk menerimanya. Dengan Noa tidak mau menunjukkan pada Laura, membuat Laura merasa Noa masih belum mempercayainya.Tidak aneh sih, mungkin Noa masih menganggap Laura orang asing baginya, jadi Noa masih belum percaya.Karena Noa tertidur, Laura memiliki keinginan untuk membuka topeng itu. Namun, Laura tidak ingin mengkhianati kepercayaan Noa sedikit pun, jadi dia mengurungkan niatnya tersebut.Akan tetapi, Laura tidak bisa berhenti memandangi wajah tampan Noa. Yah, walaupun tampan karena Noa menggunakan topeng, apapun itu, Noa tetap tampan bagi Laura.Takut-takut, Laura menundukkan tubuhnya, untuk mendekati wajah Noa, kemudian mengecup bibir
“Sayang, mau jalan-jalan?” tanya Noa tiba-tiba, saat itu Laura sedang mengeringkan rambutnya dengan hairdryer, menoleh pada suaminya sambil menatap penuh antusias. “Jalan-jalan ke mana?” Noa mengedikkan bahunya, “entah, kamu maunya ke mana?” Laura terlihat berpikir sejenak, “aku sebenarnya tidak terlalu mengenal sekitar sini, tapi aku suka ke taman atau ke pantai,” ucap Laura antusias. Bibir Noa membentuk senyuman tipis, “kalau begitu kita ke pantai, aku memiliki villa dengan pantai pribadi, ada yacht kecil juga di depannya jika kamu ingin menaikinya, tapi, kamu sudah baikan? Maksudku, tidak sakit lagi?” Laura mengangguk pelan, “tidak terlalu sakit kok, lagi pula kita ke sana kan naik mobil” ucap Laura, masih saja antusias. Noa gemas melihat istri kecilnya tersenyum lebar seperti itu, dia terlihat bahagia hanya karena hal sederhana. “Kalau begitu aku akan siap-siap ya, kamu bawa apa yang dibutuhkan, jika tidak ada kau bisa mengatakannya padaku” kata Noa, dia kemudian berdi
Laura tidak bisa mengontrol ekspresi wajahnya setelah sampai di balkon lantai dua vila.Bagaimana tidak? Pemandangan pantai dan laut yang disajikan sangat indah, jadi Laura tersenyum lebar sekali.Noa yang melihat semua itu jadi ikut tersenyum, dia tidak menyangka hal sederhana seperti pemandangan pantai bisa membuat istri kecilnya bahagia.“Kamu suka dengan pemandangannya?” tanya Noa.Refleks Laura mengangguk antusias, “iya! Suka sekali! Dulu aku sering diajak ke pantai oleh papa, papa juga pernah ada kerja di luar kota, aku diajak dan kami – oh, maaf, aku tidak bermaksud cerewet.”Laura buru-buru menutup mulutnya, takut jika Noa kesal karena dia banyak bicara.Noa tersenyum, Laura bisa melihatnya karena Noa terus memakai topeng yang mulutnya terbuka. Laura sangat suka jika Noa memakai topeng itu daripada yang seluruh wajah, baginya Noa sangat tampan meski yang bisa dilihat hanya bibir dan dagunya saja.Wajah Laura mulai merona hebat saat tangan Noa terangkat untuk mengusap kepalanya