Share

SUAMI SIAGA

Author: UmiLovi
last update Huling Na-update: 2025-06-24 21:50:06

Malam itu, kamar Eliza dipenuhi warna. Gaun ungu pastel dengan detail payet lembut sudah tergantung manis di sisi lemari. Beberapa aksesoris tersebar di atas meja rias, bersama sepatu hak rendah yang dikirim oleh Anne. Di meja kerja kecil, Eliza duduk dengan wajah serius menatap daftar keperluan wisuda yang ia buat sendiri sejak seminggu lalu.

"Lo lihat nggak, Nick? Udah tinggal checklist terakhir, makeup trial doang yang belum,” ucap Eliza tanpa menoleh, sibuk memindahkan sticky note dari buku catatannya ke papan kecil di dinding.

Nicholas, yang sedang duduk di sofa membaca email di laptop, menoleh dan tersenyum. “Iya, saya lihat. Kamu hebat, bisa ngatur semuanya sendiri.”

Eliza menoleh cepat, mendelik manja. “Ya karena lo gak bisa nganterin gue ke mana-mana juga. Gue jadi harus beresin semua sendiri sama mama.”

Nick menutup laptopnya dan berdiri, berjalan mendekat lalu duduk di tepi ranjang Eliza. “Saya bukannya gak mau. Tapi kalau saya ikut, kamu pasti makin repot karena semua oran
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Pinakabagong kabanata

  • Istri Kecil Tuan CEO   GANTIAN JAGAIN

    Brankar putih meluncur cepat di lorong rumah sakit, suara roda beradu dengan lantai bergema di antara panggilan perawat dan arahan dokter jaga.Nicholas masih belum sadar ketika dokter dan dua perawat membawanya masuk ke ruang IGD. Wajahnya pucat, keringat membasahi pelipisnya, dan napasnya pendek-pendek.Geri berdiri di luar ruang perawatan dengan wajah cemas, menggenggam ponselnya erat. Ia baru saja menghubungi Ricky. ..Di tempat berbeda. Hari itu nyaris seperti hari biasa. Eliza baru selesai membereskan sisa sarapan, mengenakan kaus longgar dan celana santai saat ponselnya berdering. Nama Ricky tertera di layar.“Ricky? Tumben pagi-pagi nelpon?” tanyanya riang, tak curiga sedikit pun.Tapi suara di seberang sana terdengar panik. “El… Kak Nick pingsan.”Detik itu juga, Eliza terdiam.“Apa?” ucapnya dengan napas tercekat.“Kejadiannya di kantor. Dia sempat gak sadarkan diri pas lagi rapat. Dan sekarang lagi dibawa ke rumah sakit.”“Ya Tuhan…” Tangan Eliza mulai gemetaran. “Lo ser

  • Istri Kecil Tuan CEO   TUMBANG

    Cahaya pagi merayap masuk melalui celah tirai kamar Eliza. Udara sejuk menyapu wajahnya yang masih tenggelam di bantal. Ia menggeliat ringan, tapi mendadak tubuhnya kaku saat merasakan sesuatu yang tak seharusnya ada di sebelahnya."Hah?!" teriak Eliza spontan, matanya membulat.Di sampingnya, Nicholas tertidur pulas, separuh wajahnya tertutup selimut. Rambutnya acak-acakan, napasnya berat dan terlihat berkeringat."Nick! Gila! Lo ngapain di sini?!"Eliza bangkit dari tempat tidur, mengguncang bahu Nicholas dengan panik. Pria itu terbangun perlahan, matanya sayu, wajahnya pucat."Hm... maaf, saya ketiduran," ucap Nick lirih.Eliza menatapnya tajam. "Ketiduran? Di ranjang gue? Lo mabok apa gimana sih! Ini ranjang gue, Nick!"Nick hanya mengangguk lalu perlahan bangkit dari ranjang, tapi belum sempat sepenuhnya berdiri tubuhnya tiba-tiba limbung. Ia menahan kepala yang terasa berat, lalu berusaha berjalan menuju pintu."Lo kenapa?" tanya Eliza mencurigai."Cuma kurang tidur, Liza. Saya

  • Istri Kecil Tuan CEO   MARI SELESAIKAN SECARA BAIK-BAIK

    Pagi di mansion kecil itu seharusnya damai. Tapi tak ada aroma roti panggang atau teh hangat. Hanya keheningan yang membuat dinding-dinding rumah terasa semakin sempit.Eliza melangkah keluar dari kamarnya perlahan. Rambutnya masih terurai, dan wajahnya sembab. Tapi dia mencoba terlihat normal. Seolah tidak ada apapun yang terjadi semalam. Seolah Nick tak melihatnya berdiri di lorong sepi bersama Rio.Dia menemukan Nick di dapur, duduk sendiri dengan secangkir kopi yang hampir dingin.“Pagi,” ucap Eliza sambil duduk di seberangnya.Nick tidak langsung menjawab. Ia hanya menatap cangkir di tangannya.“Lo tidur jam berapa tadi?” Eliza berusaha membuka percakapan, berbasa-basi.Nick masih diam.“Nick?” suara Eliza sedikit ragu.Barulah Nick menoleh. Sorot matanya dingin, suaranya datar. “Saya tidak bisa tidur.”Eliza menghela napas. “Gue tau lo marah. Tapi lo mau sampai kapan kayak gini?”Nick akhirnya meletakkan cangkirnya sedikit keras hingga terdengar suara 'tak'. “Kenapa kamu menemui

  • Istri Kecil Tuan CEO   MANSION YANG TERLALU SEPI

    Lampu teras menyala temaram ketika mobil Nicholas berhenti di halaman mansion kecil mereka. Rumah itu tak berubah sedikit pun—tapi rasanya sudah berbeda. Tidak ada sambutan hangat seperti saat pertama kali Eliza menginjakkan kaki di sana sebagai istri. Hanya sunyi dan dingin yang menyambut.Nicholas turun lebih dulu, membuka pintu penumpang tanpa berkata-kata. Ia mengeluarkan koper milik Eliza dan miliknya di bagasi. Semua dilakukan dalam diam. Tak ada kontak mata, tak ada senyuman.Dibawanya koper itu masuk melewati ruang tengah, lalu berhenti di depan pintu kamar Eliza.Tanpa menoleh, tanpa suara, ia meletakkan koper itu di lantai, memutar tubuh, dan pergi begitu saja menuju kamarnya sendiri.“Eliza, selamat datang kembali,” katanya dalam hati—tapi mulutnya tetap terkunci rapat.Eliza hanya menatap punggung suaminya yang perlahan menjauh. Langkah Nick terdengar berat namun mantap, lalu menghilang di balik pintu kamarnya. Tidak satu kata pun keluar malam itu. Tidak "selamat tidur," t

  • Istri Kecil Tuan CEO   TERTANGKAP BASAH

    Langit sore mulai meredup ketika aula sekolah perlahan sepi. Usai prosesi wisuda dan sesi foto bersama, Nicholas sibuk berbincang dengan beberapa guru dan teman Eliza, sementara Anita sibuk memeriksa kembali buket-buket bunga dan hadiah."Ma, Eliza di mana ya?" tanya Nicholas setelah beberapa menit menyadari tak ada sosok istrinya di sekeliling aula.Anita menoleh, mengernyit. "Tadi masih di dekat sini, kok. Mungkin foto-foto di luar sana Anne."Nicholas melangkah cepat ke arah tempat duduk Eliza sebelumnya. Kosong. Ia menoleh kanan-kiri, matanya menyapu seluruh ruangan.Tak lama, Anne lewat sambil membawa tas wisudanya. Nicholas segera menghampiri."Anne, kamu lihat Eliza?"Anne tampak berpikir cepat. "Hmm... tadi sih gue liat dia jalan ke arah lorong belakang. Tapi mungkin ke toilet juga, Nick. Toilet perempuan di ujung sana."Tanpa menunggu penjelasan lebih lanjut, Nicholas langsung berjalan cepat ke arah yang dimaksud. Wajahnya tegang, langkahnya tak sabar. Tapi belum sampai area

  • Istri Kecil Tuan CEO   HARI INI MILIK ELIZA

    Langit masih gelap ketika alarm di ponsel Eliza berbunyi. Subuh baru merangkak, tapi make-up artist sudah tiba di rumah. Hari ini adalah hari besar—hari wisuda kelulusan. Hari yang ditunggu-tunggu Eliza sejak lama, meskipun semua terasa jauh lebih emosional dengan kehamilan yang ia jalani.Nicholas bangun lebih dulu dari biasanya. Ia memastikan air hangat sudah tersedia, menyiapkan sarapan ringan, dan mengecek ulang jas hitamnya yang telah ia siapkan sejak semalam. Ia menatap cermin, merapikan dasinya sambil menghela napas pelan."Hari ini... milik Eliza," gumamnya.Pukul 7 pagi, Eliza muncul dari kamar dengan gaun berwarna pastel lembut yang membingkai tubuhnya dengan elegan. Drapery di bagian perut berhasil menutupi sesuatu yang mulai membuncit dibaliknya. Wajahnya cantik sempurna, hasil riasan natural yang membingkai matanya yang bersinar."Kamu kelihatan... luar biasa," puji Nicholas, matanya tak lepas dari sosok istrinya yang tampil sangat berbeda pagi ini. Pantas saja waktu itu

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status