Share

SUPER EGOIS

Author: UmiLovi
last update Last Updated: 2025-09-21 18:48:02

Malam itu suasana ruang keluarga rumah Andreas terasa lengang. Lampu gantung yang temaram hanya menerangi Anita yang tengah menimang Nicola di kursi goyang. Eliza duduk di sofa dengan wajah lelah, matanya masih menatap layar laptop berisi tugas kuliah.

“Liz,” panggil Anita membuka suara pelan.

Eliza menoleh sebentar. “Ya, Ma?”

Anita menarik napas panjang. “Besok lusa Mama sama Papa harus ke Singapura. Papa ada kontrol kesehatan, dokter bilang penting sekali. Jadi Mama nggak bisa jaga Nicola dua hari.”

Eliza langsung menutup laptop dengan suara tek. “Hah? Terus… gimana, Ma? Aku kan nggak mungkin bawa bayi ke kampus. Aku baru masuk kuliah, masih adaptasi. Gimana coba?”

“Makanya Mama bilang dulu sama kamu. Mama juga bingung harus gimana,” keluh Anita mencoba sabar.

Eliza menunduk, jemarinya mengetuk pelan meja. “Ya, tapi aku beneran nggak sanggup, Ma. Aku sibuk banget. Tugas, orientasi, kelompok belajar. Aku nggak mau terbengkalai karena harus bawa Nicol.”

Suasana hening sejenak di ruang
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Istri Kecil Tuan CEO   ULANG TAHUN DALAM HARU

    Operasi Nicholas berlangsung berjam-jam, membuat semua orang yang menunggu di luar dilanda ketegangan. Setiap kali pintu ruang operasi terbuka, Eliza refleks menoleh, berharap kabar baik segera datang. Hatinya hancur, setiap detik seolah terasa seperti jam.Akhirnya, dokter keluar dengan wajah lelah --dengan masker yang masih menutupi sebagian wajahnya. “Operasi selesai. Kami berhasil menghentikan perdarahan dan memperbaiki tulang yang patah. Namun…” dokter berhenti sejenak, menatap semua yang hadir, “…kondisi pasien belum stabil. Ada beberapa komplikasi. Beberapa jam ke depan sangat kritis. Kami akan memindahkannya ke ICU dan perlu pengawasan ketat. Mohon keluarga bersiap menghadapi kemungkinan terburuk.”Ucapan itu membuat tubuh Eliza limbung. Ia hampir jatuh jika tidak segera ditopang oleh Anita. Air matanya pecah tanpa bisa ia tahan. “Tidak… tidak, Dok. Tolong lakukan apapun… jangan biarkan dia pergi…”Ettan, dengan wajah tegang, menatap dokter. “Lakukan apa saja yang perlu. Jan

  • Istri Kecil Tuan CEO   TOLONG SELAMATKAN DIA

    Sirine ambulan meraung di udara, memecah jalanan yang padat menuju rumah sakit kota. Di dalamnya, suasana begitu mencekam. Eliza duduk di samping brankar tempat Nicholas terbaring. Kepalanya penuh darah, wajahnya pucat pasi, dan napasnya tersengal di balik oksigen yang menutupi hidung dan mulutnya. Setiap kali tubuh Nick tersentak karena guncangan jalan, hati Eliza ikut tercabik dan nyeri.“Tekanan darahnya turun! Cepat tambah cairan!” salah satu paramedis berteriak, tangannya cekatan menusukkan infus ke lengan Nick.“Jaga detaknya stabil, jangan sampai hilang!” timpal paramedis lain sambil menekan dada Nick perlahan, memastikan jantungnya terus berdenyut.Eliza menutup mulutnya dengan tangan, air mata jatuh deras. “Tolong… selamatkan dia… jangan biarkan apapun terjadi padanya…” bisiknya, suara gemetar bercampur isak. Ia ingin menyentuh Nick, ingin menggenggam tangannya, tapi paramedis sibuk bekerja, membuatnya hanya bisa duduk dan menangis tanpa daya.Sepanjang perjalanan itu, Eliza

  • Istri Kecil Tuan CEO   TRAGEDI

    Di ruang kerjanya yang luas dan penuh dengan berkas, Nicholas menatap layar komputer dengan pandangan kosong. Jemarinya bergerak cepat di atas meja, menandatangani dokumen satu per satu, lalu menutup mapnya dengan rapi. Hari ini, ia menyerahkan seluruh pekerjaan pada Geri tanpa ada rencana untuk kembali lagi setelah acara ulang tahun putrinya.“Semua laporan bulan ini aku serahkan padamu, Geri. Pastikan rapat dengan dewan direksi berjalan sesuai jadwal. Jangan sampai ada yang tertunda,” ucap Nick tegas, tapi suaranya terdengar berbeda, lebih berat dari biasanya.Geri menerima tumpukan berkas itu dengan wajah tenang. “Baik, Pak. Tidak usah khawatir, semuanya akan saya tangani. Anda fokus saja pada ulang tahun Nona kecil, ini momen berharga untuk keluarga Anda.”Nick mengangguk pelan, seolah kalimat itu menembus hatinya. Ia berdiri, mengambil jas yang tergantung di kursi, lalu menatap sekilas foto Nicola yang terpajang di mejanya. Ada senyum tipis di bibirnya, tapi matanya menyimpan bay

  • Istri Kecil Tuan CEO   HARI ULANG TAHUN NICOLA

    Pagi itu, Eliza duduk di tepi ranjang kamarnya dengan wajah muram. Sinar matahari yang masuk lewat celah gorden tak mampu mengusir mendung di hatinya. Tangannya bergetar ketika ia membuka galeri ponsel—deretan foto Nicola yang dikirim oleh Nicholas memenuhi layar. Senyuman polos, mata bulat bening, pipi chubby yang merona. Hari ini tepat setahun usia putrinya.Air mata menetes begitu saja saat ia berbisik lirih, “Selamat ulang tahun, Sayang… Mama rindu sekali.”Ia menutup wajah dengan kedua telapak tangan, tubuhnya terguncang oleh tangis tertahan. Begitu lama ia menahan diri, menolak mengakui kerinduan itu, menolak semua ajakan Nicholas dan bahkan ancaman Anita. Tapi pagi ini, tepat di hari ulang tahun Nicola, semua benteng yang ia bangun runtuh. Hatinya terlalu sakit.Ujian hari ini seolah hanya jadi formalitas. Eliza tahu dirinya tak akan sanggup duduk tenang di ruang kelas dengan kepala dipenuhi wajah Nicola. Maka ia memberanikan diri menghampiri Frans sebelum ujian dimulai.“Pak…

  • Istri Kecil Tuan CEO   MEMBUJUK

    Sejak fajar menyingsing, Nicholas sudah terjaga. Ia duduk di ruang kerja rumahnya, menatap layar ponsel yang masih kosong dari balasan Eliza. Sejak malam tadi ia sudah mengirimkan pesan, tapi tidak ada satu pun centang biru yang muncul.[Liz, tolong datang besok. Hanya kali ini saja. Untuk Nicola, bukan untuk aku. Dia butuh kamu. Aku mohon.]Pesan itu ia kirimkan jam dua dini hari, ketika rasa takutnya benar-benar tak bisa dibendung. Namun, hingga matahari menembus jendela kantornya pagi ini, tetap tak ada jawaban.Nicholas menyandarkan kepalanya ke kursi, napasnya berat. Ia tahu Eliza keras kepala, egois, dan penuh gengsi. Tapi untuk hari ini… untuk hari pertama ulang tahun putri mereka, tidakkah hatinya sedikit saja luluh?Tangannya kembali bergerak di layar.[Nicola butuh ibunya, Liz. Aku bisa mengatur semuanya agar kamu nggak terganggu dengan ujianmu. Kamu hanya perlu datang sebentar saja. Aku janji nggak akan mempersulitmu.]Jari-jarinya bergetar. Ia menghapus kalimat terakhir, l

  • Istri Kecil Tuan CEO   TAK AKAN LENGKAP TANPAMU

    Eliza duduk di pojok perpustakaan kampus, menatap lembar-lembar catatan penuh coretan stabilo. Ujian semester tinggal sehari lagi, dan pikirannya sudah tegang sejak pagi. Ia mencoba fokus pada materi teori psikologi perkembangan, tapi notifikasi ponselnya terus berbunyi.Pesan baru dari Nicholas.[Besok lusa ulang tahun Nicola yang pertama. Aku ingin kita merayakannya bersama, hanya keluarga inti. Aku harap kamu datang, Liz.]Eliza terdiam beberapa detik, lalu meletakkan ponselnya di meja. Matanya kembali pada buku, tapi pikirannya tidak bisa lepas dari kata-kata itu. Ulang tahun Nicola. Bayinya.Namun, tangannya bergerak cepat mengetik balasan.[Aku sibuk ujian. Tidak bisa.]Ia menghela napas panjang setelah menekan tombol kirim. Perutnya terasa melilit. Ia tahu jawaban itu akan menyakiti Nick, tapi ia tidak bisa membiarkan dirinya goyah sekarang. Tujuannya masih jauh. Sementara itu, di kantor pusat perusahaannya, Nicholas baru saja selesai rapat. Ia membuka ponsel dan membaca pesan

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status