Share

Bangun Dari Kematian

Lima Tahun Kemudian…

Situasi mencekam terjadi di sebuah PlayGroup pagi ini. Ternyata di depan sekolah anak usia dini itu terjadi penculikan seorang anak oleh sekelompok penjahat yang sudah mengintai korbannya.

[Beeb]

“Aku melihat satu dari dua tikus itu membawa sandera masuk ke sebuah mini bus hitam-dove ke arah utara. Sanderanya adalah salah satu murid PlayGroup yang biasa Bos kunjungi, Bos!” seorang pria dengan tegas melaporkan keadaan mencekam dari luar sebuah tempat belajar anak balita dari teropong pengintainya.

Sementara itu di sebuah gedung kantor penyedia layanan keamanan bernama World Shadow, duduk seorang wanita yang menerima panggilan tadi.

“Baiklah, tinggalkan tempat itu dan ayo bergerak. Kirimkan lokasimu secepatnya. Hari ini sepertinya kita akan bersenang-senang karena tamu undangan Malaikat Kematian akan segera kita antar dalam waktu singkat.” Alexa menjawab sambil berseringai senang.

“Aku dan Vin akan segera bergerak, Kay.” ucapnya lagi pada bernama Kay di ujung sambungan. Alexa lalu menoleh ke pria di hadapannya, “Kau sudah siap, Vin? Kau yakin kali ini aku yang menjadi eksekutor tikus jalanan yang sok hebat itu?”

Pria bernama Vin tersenyum padanya, “Kau boleh bersenang-senang malam ini, Bos. Tapi jangan biarkan tubuhmu lelah karena tikus-tikus itu,” jawab Vin pada bos cantiknya.

“Alright, let’s go!” ucap Alexa yang kemudian bergegas bergerak ke lokasi tujuan mereka.

Lima tahun sudah Alexa menjalani hidup barunya sebagai wanita yang berbeda. Kecelakaan saat itu seakan membuat dunia hancur. Di samping pengkhianatan yang semakin dibesar-besarkan, hinaan masih terus terdengar sekalipun ia sudah kehilangan bayinya. Bahkan ia diusir jauh dari kota kelahirannya itu.

Alexa sepenuhnya dibuang, tapi kini ia sudah bangkit dari kematian dengan identitas barunya sebagai pemimpin World Shadow California.

Sementara itu di mobil yang sedang bos penjahat kemudikan, Axel—anak kecil berusia kurang lebih lima tahun, terdengar mengerang lemah. Tatapan bos penjahat tersebut teralihkan ke kaca spion depan untuk melihat Axel.

“Kasihan sekali kau, Nak. Jika aku jadi kau, aku akan meminta pada Tuhan tidak terlahir di keluarga Hobbs yang sangat kaya itu, haha!”

Bos penjahat itu terus berucap tanpa tanggapan dari Axel karena anak kecil malang itu hanya bisa melelehkan air matanya dalam diam. Dirinya sudah benar-benar tidak berdaya karena ketakutan. Penculikan kali ini benar-benar mengerikan baginya.

Di tengah ocehan bos penjahat dan tangisan tanpa suara Axel, mobil yang mereka tumpangi mengalami benturan keras.

[Braaak!]

Mobil yang mereka tumpangi tertabrak dari belakang oleh sebuah mobil berwarna hitam pekat. Sontak saja benturan keras itu membuat bos penjahat kaget seketika dan tubuh Axel jatuh ke bawah.

"Ada apa ini?!" teriak bos penjahat itu sambil memegangi kepalanya yang terbentur dashboard mobil dan berusaha menstabilkan laju mobilnya yang saat ini berulang kali menerima benturan dari mobil di belakangnya.

"Ini gila!" ucap kesalnya lagi. Bos penjahat itu mengulurkan tangannya dan langsung membuka jendela untuk membidik sasaran di belakangnya.

Ya, itu adalah mobil yang dikendarai Vin dan Alexa yang langsung meluncur ke lokasi kiriman Kay.

Namun siapa sangka, ditembaki membabi buta seperti itu malah membuat mobil yang Vin kendarai menggila, ia menambahkan kecepatan hingga benturan keras kembali terjadi, dan setelah itu Vin membawa mobil mereka melaju cepat mendahului bos penjahat itu.

“Apa-apaan dia?! Apa dia ingin mencari mati dengan mempermainkanku? Dia tidak tahu siapa aku, lihat saja nanti!” bos penjahat berteriak marah dan mulai memindahkan kopling untuk menambah kecepatan.

“Aku tidak perlu tahu tikus kecil sepertimu!”

Suara wanita di belakang bos penjahat membuatnya kaget seketika. Alexa sudah duduk di belakangnya dengan seringai mengerikan.

“K-kau? Siapa kau?!” dia meneriaki Alexa.

“Jangan banyak bertanya dan jadilah supir yang baik. Nyawamu akan bertahan sedikit lama jika kau menjadi pria baik!” ucap Alexa yang kini sudah menekan leher bos penjahat dengan ujung pisaunya yang tajam.

Laju mobil yang semula tidak stabil dan nyaris menyebabkan mobil membentur pohon besar di pinggir jalan, kembali ke jalur yang benar saat Alexa sudah mengendalikan kemudi dengan baik. Tentu saja setelah pisaunya membuat penjahat itu jadi tidak berdaya bersimbah darah.

[Menginjak rem dengan keras]

Decitan ban mobil saat mengerem mendadak mengagetkan bos penjahat yang sempat pingsan, terlebih saat ia melihat mobil yang menabraknya tadi ada di depan mereka. Di depan sana ada Vin dan Kay yang sudah menunggu perintah dari bos cantik mereka.

“Ayo, bertaruh denganku. Seribu dolar untuk bos yang akan mencincangnya untuk makanan babi di kandang Pak Tua Jankins!” Kay mengajak Vin bertaruh untuk apa yang nantinya Alexa lakukan pada penjahat itu.

“Brengsek kau. Tentu saja kau yang menang!” Vin mengomel, “Si bodoh itu tidak tahu siapa yang membayar kita untuk membunuhnya. Ditambah lagi dengan sandera yang dibawanya adalah seorang anak kecil. Bos pasti menggila kalau melihat ada anak kecil yang disakiti seperti itu,”

"Aku tidak menyuruhmu mengomel. Kau mau taruhan atau tidak?" Kay bertanya lagi.

Vin menyambar tangan Kay yang melayang di udara, "Deal, seribu dolar untukmu kalau bos menyerahkan tikus itu pada kita." 

"Hei, apa-apaan kalian? Bertaruh menggunakan namaku lagi?" Alexa langsung mengomel setelah keluar dari mobil penjahat itu.

"Kay, keluarkan anak itu lalu pindahkan ke mobilmu. Akan kubawa dia ke rumah sakit. Setelah itu kalian antarkan tikus yang hampir jadi bangkai itu ke sarangnya. Habiskan semuanya tanpa sisa." Alexa langsung memberi perintah.

Wanita muda yang berbeda itu masuk ke mobil anak buahnya tadi untuk mengganti pakaiannya yang berlumur darah.

Kay, pria berdarah Inggris berusia tiga puluh tahun itu terdiam menelan kekalahan karena perintah yang baru saja bosnya sebutkan.

Tepukan agak keras diterima pundaknya. Vin berseringai mengejek, "Berikan seribu dolarku saat pekerjaan kita selesai. Cepat keluarkan anak itu atau bos akan mencincangmu, hahaha!"

"Sial kau!" umpat Kay kesal. Ia tidak menyangka akan kalah taruhan kali ini. Padahal biasanya dia yang selalu menang dari rekannya itu.

Kay mengeluarkan Axel perlahan. Ia memasukkan tubuh anak kecil yang pingsan itu ke mobilnya sesuai perintah bos cantiknya, "Sudah, Bos."

"Biarkan Vin membawa bangkai tikus itu ke markasnya. Kau membawa mobil ini dan masukkan saja ke jurang. Sebisa mungkin hilangkan bukti kalau kita terlibat dalam penculikan anak ini."

"Cepat bergerak sebelum polisi menyisir semua jalan!" aturnya lagi dan ia pun segera masuk ke dalam mobil yang sudah ada Axel di dalamnya.

Ketiga mobil berpisah dengan arah berbeda. Mobil yang Alexa kemudikan terarah ke selatan menuju sebuah klinik kecil di pinggiran kota. Sementara dua mobil yang masing-masing dikendarai Vin dan Kay, menuju ke tempat yang diperintahkan bos mereka tadi.

*** 

Mobil yang Alexa bawa kini sudah berada di pelataran parkir sebuah klinik kecil terdekat. Ia terlihat bergegas mengeluarkan Axel dari mobil, tapi gerakannya terhenti ketika melihat Axel menggeliat tidak nyaman.

“Papa…” suara anak itu terdengar merintih pelan. Axel jelas ketakutan dan itu membuat Alexa mendekatinya.

“Kasihan sekali kau, Nak. Kau masih sangat kecil untuk menerima ketakutan seperti ini.” Alexa bergumam sedih saat memandang Axel yang malang. Tangannya ia ulurkan untuk membelai keringat dingin di wajah Axel.

“Memandang wajahmu, aku seperti melihat wajah masa kecilku dalam versi anak laki-laki. Atau, mungkin saja jika anakku masih hidup saat ini, dia sudah sebesar dan selucu dirimu, Nak.”

Mata kecil Axel mengerjap perlahan ketika merasakan sentuhan lembut membelai pipinya, “Ibu Peri?” sebutnya pelan.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status