Dalam pandangan dan nalarnya yang belum sepenuhnya sadar, Axel membayangkan melihat sosok cantik Alexa sebagai Ibu Peri penolong yang sering ia baca di buku dongeng.
Ketakutan yang amat besar sebelumnya ketika penculikan, terganti dengan kenyamanan setelah memandang Alexa. Si kecil Axel bahkan meringsut dan memeluk Alexa agar lebih nyaman.
Hati Alexa menghangat. Baru kali ini ada yang memanggilnya dengan sebutan ‘Ibu Peri’ lalu dipeluk dengan sayang, padahal biasanya ia dipanggil sebagai Malaikat Kematian dan mendapat kutukan.
Setelah memeluk Alexa beberapa saat, Axel kembali terlelap. Obat bius yang digunakan untuk membuatnya tidur masih belum hilang, ditambah dengan nyamannya pelukan sang Ibu Peri penolongnya.
“Tidurlah dengan tenang, Nak. Dan saat kau bangun nanti, kau sudah beradadi tempat yang aman.” ucap Alexa pelan. Rasa sedih merasuk merajai hatinya hingga ia sedikit enggan membawa Axel masuk ke dalam klinik untuk menerima pertolongan.
“Ya, mungkin pertemuan kita harus berakhir seperti ini, Nak. Lekaslah pulih dan semoga kita bisa bertemu lagi di sekolahmu.” Alexa bergumam sedih sambil menyeka air mata yang tanpa diperintah malah turun dengan sendirinya.
Kedatangan tiba-tiba Axel di klinik tersebut membuat semua yang di sana panik. Alexa segera pergi dari sana dengan cepat karena tidak ingin identitasnya terlacak siapa pun.
Dari kejauhan, Alexa masih sempat memandangi suasana panik di klinik tersebut. Ia masih bisa melihat wajah si kecil Axel yang membuat nurani keibuannya tergugah.
“Apa-apaan ini? Kenapa aku malah menangis? Padahal aku bisa mencari anak itu lain kali saat aku mengunjungi sekolahnya lagi.” ia mencoba menghibur dirinya dari perasaan sedih saat meninggalkan Axel di sana.
Alexa kemudian bergerak menyusul dua anak buahnya ke markas musuh yang menjadi targetnya.
***
Selamat pagi, pemirsa. Kami akan menyampaikan berita terhangat yang sudah dirangkum redaksi kami. Berita pertama datang dari Distrik Mati Utara California.’
‘Tadi malam dikabarkan terjadi kebakaran hebat di sebuah gudang terbengkalai yang berlokasi di Distrik Mati pinggiran ibu kota. Puluhan mobil pemadam kebakaran berusaha memadamkan api hingga akhirnya berhasil memadamkan api setelah kurang lebih lima jam.’
‘Dari pantauan di lokasi kebakaran di lokasi kebakaran ditemukan sekitar tiga puluhan orang tewas mengenaskan dengan luka tembak di setiap jenazah,’
‘Diduga, kebakaran dan pembunuhan massal di lokasi kejadian disinyalir karena adanya perang antar mafia yang kembali terjadi. Tapi belum diketahui kelompok mana yang bertanggung jawab atas kejadian ini.’
Berita yang dibawakan reporter berita di tv menarik pandangan Aaron. Pria berusia 35 tahun bernama Aaron Hobbs ini adalah wakil direktur Diamond Enterprises yang terkenal dingin dan pendiam.
"Jadi, apa kau sudah dapat informasi tentang wanita itu?" suara pria ini begitu dingin saat bertanya pada pria lain di hadapannya, sekalipun itu adalah adiknya sendiri.
Austin Hobbs, pria tampan yang usianya lebih muda lima tahun darinya itu terlihat menghela napas berat.
“Belum, Kak. Tapi aku mendapatkan hasil CCTV di sekitar PlayGroup kalau mobil penculik yang membawa Axel menuju arah utara, dan polisi menemukan mobil itu masuk ke jurang di dekat klinik yang menelepon kita.”
“Dua penculik yang membawa sepeda motor juga menuju ke arah utara, tapi pantauan CCTV jalan merujuk ke arah Sektor Mati yang beritanya baru saja kita lihat di tv.”
“Kurasa perang antar mafia itu benar terjadi, Kak, dan syukurnya Axel keluar lebih dulu dari kekacauan berdarah itu. Lalu tentang wanita itu, kelihatannya dia memang benar menemukan Axel di jalan, lalu dia membawa Axel ke klinik. Karena takut terlibat, dia hanya mengantarkan Axel dan membayar tagihan klinik sebelum pergi.” Austin menjawab dengan rinci.
“Masuk akal.” Aaron menjawab singkat.
“Hanya itu saja jawabanmu setelah aku mengatakan banyak hal?” Austin memprotes kakaknya.
“Temukan pengasuh dan penjaga yang baru untuk Axel hari ini. Pengasuh sebelumnya ketakutan dan mengundurkan diri dan penjaga Axel sudah kupecat karena tidak bisa melindunginya. Jadi aku tidak menerima jawaban tidak darimu.” setelah diprotes, Aaron malah memberi perintah.
“Ayolah, Kak. Di mana aku bisa mencari pengasuh dan penjaga Axel dalam waktu singkat seperti ini? Dia masih lima tahun, tapi terhitung dengan yang baru terjadi, Axel sudah mengalami percobaan penculikan sebanyak tujuh kali. Siapa yang mau bekerja dengan tuntutan ancaman kriminal seperti ini?” Austin ingin menangis. Ia bingung tentang penjagaan yang harus diberikan pada keponakannya itu.
Tapi beberapa menit diam, Austin duduk dengan tegak lagi untuk bicara pada kakaknya, “Kak, apa kau sudah mendengar perusahaan keamanan bernama World Shadow?”
Aaron menaikkan sebelah alisnya saat berpaling dari laptop di depannya. Kini dua saudara itu saling menatap, “Katakan.”
“Beberapa hari ini rekan bisnisku membicarakan tentang World Shadow yang ternyata adalah cabang baru dari pusatnya di New York. Sebelum membuka cabang di California, World Shadow juga sudah besar dan terkenal di Jepang.” Austin membeberkan apa yang ia ketahui lagi.
“Lalu, apa hubungannya denganku? Apa bisa orang-orang dari perusahaan mereka menjaga anakku dengan baik tanpa ada kesalahan seperti yang dilakukan orang-orang dari perusahaan keamanan lainnya?” Aaron menjawab dingin pada adiknya sebelum kembali fokus pada pekerjaannya.
“Anakmu sudah menjadi incaran musuh bisnis kita dan kita juga tidak tahu lagi siapa yang akan merencanakan penculikan Axel untuk menekan kita. Tapi kau malah sibuk dengan pekerjaanmu!” Austin marah seketika.
“Kau baru mengatakan kalau pihak musuh ingin menekan kita. Jadi bersikap tenang adalah satu-satunya jalan agar musuh tidak merasa menang setelah menggertak kita.” lagi-lagi Aaron tetap menjaga ketenangan dengan sikapnya yang dingin.
“Setidaknya kau mendengarkan apa yang kukatakan tentang perusahaan keamanan yang kukatakan tadi. Kau merasa kita tidak punya pilihan untuk menunda mencari penjaga untuk Axel, tapi kau jelas mengabaikanku. Ayah macam apa kau, hah? Dasar Aaron brengsek!” Ia tidak menyukai sifat kakaknya yang terlalu tenang dan dingin menanggapi apapun.
“Kau mengumpat di depanku?” Aaron kembali menoleh pada adiknya yang terlihat sangat marah.
“Kau kira apa? Apa kau dengar aku menyanyi di depanmu?” sambil melipat tangannya di dada, Austin kembali mengoceh kesal. Kali ini dia berani membantah kakaknya.
“Lakukan yang ingin kau lakukan.” Aaron memberi perintah dengan nada bicara dan ekspresi datarnya.
“Hari ini? Sekarang juga?”
“Tahun Baru Kuda. Tentu saja sekarang!” Aaron seketika mendelikkan matanya, “Cari juga informasi tentang wanita yang membawa Axel ke klinik. Aku tidak bisa berhutang budi pada orang lain.”
Tanpa menjawab lagi, Austin langsung beranjak dari duduknya dan secepat kilat berjalan menghilang dari ruangan kakaknya itu.
Sementara itu di tempat lain, tepatnya di ruang kerja CEO di kantor megah berlantai 5 milik World Shadow. Saat ini Alexa sedang diam menekuk wajahnya karena dirinya tengah diomeli oleh dua saudara laki-lakinya di percakapan via video yang disaksikan langsung oleh ayah mereka, Tuan Rafael Parker.
‘Hanya untuk menghancurkan sekelompok tikus dan sarangnya saja kau sampai membuat heboh seperti itu. Dasar bodoh!’
Terdengar suara pria yang mengomentari perbuatan Alexa dengan omelannya. Dia adalah kakak angkat kedua Alexa—Ryan Parker.
‘Hei, Ryan. Adikku baru kembali dari Texas yang keras. Wajar kalau Rain belum bisa bermain dengan halus. Lagipula siapa yang menyangka tikus-tikus itu menyimpan TNT sebanyak itu? Salah mereka sendiri karena itu tidak sengaja meledak karena perang tembakan!’
Lalu suara pria lain terdengar membela Alexa. Pria ini adalah Reed Parker, putra angkat pertama dari tuan Rafael Parker. Alexa sendiri adalah anak angkat bungsu yang diangkat Tuan Rafael.
Lalu mereka ini sebenarnya siapa bagi hidup Alexa?
Tuan Rafael adalah seorang pebisnis besar dari New York. Adapun bidang bisnis yang digeluti oleh Tuan Parker adalah bisnis penyedia layanan keamanan bagi perusahaan-perusahaan yang membutuhkan jasa pengaman, seperti security, alat-alat pengintai, dan pengawasan sekitar gedung perusahaan yang membutuhkan jasa mereka.
World Shadow sendiri adalah nama perusahaan yang didirikan oleh Tuan Rafael Parker, dan kini World Shadow sudah memiliki cabang di dua negara maju seperti Jepang dan California.
World Shadow yang berada di Jepang dijalankan oleh Reed. Sementara Alexa alias Rain, memegang World Shadow cabang California. Sedangkan World Shadow pusat yang berada di New York dijalankan oleh Ryan, dan Tuan Rafael Parker sendiri hanya tinggal mengawasi ketiga anak angkatnya di belakang layar.
Austin terlihat mengecek kembali penampilannya yang sudah paripurna. Jas putih dengan dasi hitam yang menghiasai tubuh gagahnya itu kini membuatnya sempurna.“Kenapa aku merasa tidak ada yang berubah selain warna jas?” tanyanya konyol.“Itu karena kau menggunakan jas ke kantor setiap hari. Jadi tidak ada bedanya sama sekali. Yang berbeda adalah harinya, hari ini sangat spesial bagimu. Aku benar, kan?” Alexa menjawab sambil tersenyum tanpa mengalihkan pandangannya dari penampilan adik iparnya itu.“Kau sempurna, tidak ada celah, dan kau siap menjadi bintang hari ini!” pujinya lagi sambil mengarahkan ibu jarinya pada Austin.“Austin, jadilah suami yang baik untuk Ruby. Dia wanita yang sangat baik dan layak bahagia. Dia juga begitu mencintaimu. Aku akan membunuhmu kalau dia mengaduh tentangmu sambil menangis.” Alexa memberi peringatan dalam perhatiannya.“Apa kau perlu menyebutkan kalimat mengerikan di hari bahagiaku? Ayolah, aku bukan suamimu yang selalu mengacaukan momen indah, Alexa..
Axel terlihat menonton tayangan kartun kesukaannya dengan tenang di ruang TV. Pandangan dan konsentrasinya buyar saat seorang mengalihkan perhatiannya.“Hai, Axel yang tampan. Bagaimana kabarmu, My Hero?” sapa Ruby dengan senyuman di wajah cantiknya.Ternyata hubungan satu malam salah paham itu terus berjalan hingga melewati tahun pertama pertemuan Ruby dan Austin.Kecantikan, kepolosan, dan sikap Ruby yang sederhana mampu menggoyahkan hati Austin yang keras dan pernah berjanji tidak akan menikah. Tapi wanita itu mampu membuatnya tergila-gila dengan cinta.Namun, tidak hanya Austin saja yang tersihir oleh Ruby, Alexa dan seluruh keluarga Hobbs menyukainya, termasuk Axel dan Anna yang baru mulai mengenali orang di dekatnya.Terkhusus Axel, ia melihat Ruby sebagai sosok wanita lembut yang menjadi idolanya, selain mamanya sendiri. Bahkan setiap kali bertemu dengan bibi barunya itu membuat wajah anak kecil itu tersipu malu.“Bibi Ruby?” tanggapnya, “Bibi sudah kembali? Bibi semakin canti
Sekalipun di dalam ruangan hotel yang megah, tapi sinar matahari yang menerangi bumi tetap menyelinap masuk ke kamar di mana Ruby berbaring saat ini.“Ugh... silau sekali. Kepalaku juga sakit...” keluhnya karena silau sinar matahari membangunkannya dan membuat ia sadar kalau saat ini kepalanya sangat sakit.Ruby memijat kepalanya berulang, “Aku ingat kalau aku tidak minum banyak, tapi kenapa kepalaku begitu sakit?”“Ah, pasti karena aku bertemu dengan wanita jalang itu...” sambungnya bergumam tanpa ingat hal lain selain Mary.“Apa tidurmu nyenyak, Sayang?”Suara seorang pria yang begitu dekat dan jelas sontak membuat Ruby terkesiap kaget. Mata malasnya langsung terbuka lebar saat ini. Terlebih ketika ia menoleh ke samping, ada wajah pria tampan yang tersenyum secerah mentari. Siapa lagi kalau bukan Austin?“Ahk!!!” teriaknya seketika hingga Austin refleks menutup telinganya dengan bantal.Tapi suara Ruby yang nyaring harus dihentikan. Oleh karena itu Austin memegangi tangan Ruby sekal
“Ya ampun... Malam ini aku sangat kenyang. Mungkin aku akan tidur sampai besok karena kekenyangan, haha!” Kay berucap puas sambil mengelus perutnya yang penuh dengan makan malam spesial.Ia bahkan sedikit kesulitan memasang sabuk pengaman mobilnya karena akan segera menyetir dan pulang.“Kemampuan memasak sushi calon adik ipar bosku memang sangat hebat. Aku bahkan terus membuka mulutku karena kagum dengan caranya memainkan pisau saat memisahkan duri ikan dari dagingnya!”“Jangan menyebutnya seperti itu atau aku akan marah padamu karena itu sama saja dengan mengejekku. Kau lihat sendiri bagaimana dia menerima pertunangan dadakan tadi, kan? Ekspresinya membuatku merinding.” Austin di sebelahnya menjawab dengan tak acuh.“Tapi bodohnya lagi, kakakku malah menyetujui pertunangan itu agar aku bisa segera menikah. Dasar kakak brengsek!” sambungnya menggerutu saat mengingat ucapan konyol Aaron di depan semua orang tadi.“Baiklah, aku tidak akan menyebutkan itu lagi. Tapi aku sangat kagum kar
‘Tidak! Hari ini kau sudah terlalu lelah. Kembali ke rumah. Mama akan datang dan sepertinya mereka akan menginap di rumah kita untuk beberapa waktu. Aku juga membutuhkan Kay untuk menjelaskan padaku tentang World Shadow pada investor baru.’‘Kay sudah menceritakan semuanya padaku, Babe. Tentang bosnya yang terlalu girang bertemu banyak pria gila luar sana. Aku harus memberimu pelajaran saat aku pulang nanti.’‘Sekarang, dengarkan aku, Babe. Arahkan mobilmu kembali ke mansion dan biarkan Kay ke kantornya. Kita akan bertemu di rumah nanti.’‘Dan satu hal lagi. Aku mencintaimu, Babe...’Seakan tidak ada remnya dan tidak membiarkan Alexa bicara, Aaron yang baru menerima panggilan dari Kay terus saja mengomeli istrinya tanpa henti.Alexa langsung menoleh pada Kay yang seketika buru-buru menjauh dan memasuki mobilnya sendiri. Kay pergi tanpa mengatakan apapun dan hanya melambaikan tangan bak sedang menertawakan keusilannya pada bosnya itu.“Awas saja kau, ya! Beraninya kau mengaduhkanku pad
Sambil berjalan perlahan, Alexa mengusap air mata yang sempat jatuh. Hanya sesaat pikirannya tenggelam memutar kembali momen terakhirnya tadi bersama Regan Abbott tadi. Tanpa menjelaskan hubungan di antara mereka sebenarnya bukan ayah dan anak, Alexa tidak ingin memperpanjang waktu bersama Regan. Regan tidak perlu tahu fakta itu karena mereka juga tidak akan bertemu lagi di hari mendatang. Setidaknya itu yang diinginkan Alexa."Kalian, apa sudah mendapatkan informasi tentang Harley?" tanya Alexa tenang pada Kay."Sudah, Bos. Aku selalu menempatkan orang untuk memperhatikan Nyonya Harley dari jauh. Dan informasi yang dikirimkan, Nyonya Harley sekarang tinggal di perkampungan kumuh setelah rumah keluarga Abbott disita pihak bank. Dan juga, beliau sering terlihat di sekitar perumahan elite dan menjadi buruh cuci di beberapa rumah di kawasan itu." Kay menjelaskan secara detail apa yang terjadi pada ibu Alexa.'Kalian berubah menjadi menyedihkan setelah aku pergi. Kenapa nasib tidak membua
Peristiwa berdarah yang terjadi saat penculikan Axel dulu masih menyisahkan beberapa hal. Dalam waktu yang ditentukan, semua orang yang menyaksikan kejadian berdarah itu diwajibkan melapor ke kantor polisi. Hari ini adalah hari terakhir Alexa mendatangi kantor keamanan negara itu sebagai kewajibannya. Akan tetapi, rasanya ia ingin sekali menemui beberapa orang yang ingin ia lihat keadaannya.Setelah mendapat persetujuan dari Tuan Parker dan suaminya, Alexa yang didampingi mulai bergegas. Tempat pertama yang akan didatangi mereka adalah rumah tahanan tempat Regan ditahan.Setelah mendapatkan izin menjenguk Regan yang diurus oleh kenalan Reed di sana, Alexa melangkah mendekati sel tempat Regan ditahan. Sesuai permintaan, Alexa yang tidak ingin diberitahukan kedatangannya pada Regan mulai mendekat dalam diam.Di balik jeruji besi dengan ruangan yang sempit yang harus dibagi dengan beberapa orang, Regan Abbott terlihat meringkuk sambil memejamkan mata. Perasaan iba muncul di hati Alexa s
Satu bulan masa berkabung sepeninggalnya Ryan usai, Tuan Parker menyetujui permintaan yang ingin mengajukan resepsi pernikahannya dengan Alexa.Resepsi tidak dilangsungkan secara mewah. Pesta bertema Wedding Garden itu berlangsung tenang dan bahagia karena hanya mengundang kerabat dekat dan kolega penting saja. Setelah para tamu satu-persatu pulang, Aaron masuk ke kamar untuk menyusul Alexa yang sedang menerima panggilan video dari Austin yang sedang mengasuh Axel. Ia melihat Alexa istrinya yang sedang duduk di depan meja rias sambil tersenyum-senyum sendiri.Tiba-tiba kedua tangan Aaron sudah melilit pinggang Alexa yang ramping. Bibir Aaron mulai mengecupi leher dan tengkuk Alexa, hingga membuat Alexa kegelian, “Kenapa kau tersenyum sendiri, Babe? Apa yang kau bicarakan dengan Austin?”“Tidak ada. Aku bahkan lebih banyak bicara dengan Axel yang mengeluh karena dibawa pulang oleh pamannya.” jawabnya sambil tersenyum, tapi itu tidak lama karena Alexa kembali murung. Ia menyandarkan k
Tidak ada yang lebih sempurna selain menyempurnakan suatu hubungan asmara dan cinta dengan janji yang disampaikan dalam pernikahan. Ketika janji suci itu telah diucapkan, kebahagiaan pun sudah lengkap rasanya.Seperti itulah yang Alexa dan Aaron rasakan saat ini. Meski sudah bertahun-tahun lamanya terikat dengan pernikahan walau hanya dalam selembar sertifikat, keduanya masih merasa kurang. Terlebih Aaron yang seakan terombang-ambing di abaikan Alexa yang terkesan menganggap ringan pernikahan mereka.Bukan tanpa sebab, itu karena Alexa yang notabene seorang mafia yang harus pergi kesana-sini mengurus masalahnya sendiri tanpa ingin melibatkan Aaron dalam kerumitan masalahnya. Dan hal itu dianggap Aaron kalau Alexa tidak menganggap hubungan mereka erat sebelum adanya janji pernikahan.Maka saat ini, Aaron mengungkapkan keberaniannya meminta izin pada Tuan Parker untuk mengucapkan janji dan ikrar pernikahan yang bagi seorang mafia seperti mereka yang menganggap sebuah janji dan sumpah sa