Share

|Bab 41

"Kamu mandi dulu, aku akan menaruhnya di atas meja di kamarmu, terserah kamu ingin menggunakannya atau tidak!" Dimas Anggara tidak memaksanya lagi, karena wanita ini memiliki mobilnya sendiri, tidak seperti dia.

Naya mendengus dingin dan memasuki kamar mandi.

"Kamu lupa mengunci pintu!" Dimas Anggara menghela napas dan mengingatkan.

Meskipun dia tahu bahwa Naya tidak mengunci pintu di kamar mandi, dia juga tidak akan mengambil inisiatif untuk membukanya. Akan tetapi, dia takut jika suatu hari seorang teman datang dan membuka pintu tanpa mengetahui ada orang di dalamnya, betapa memalukannya hal itu!

"Aku tahu, kamu adalah seorang pria, tapi kenapa kamu begitu bertele-tele?" Naya memaki dengan dingin.

Hanya saja setelah memarahi pria ini, dia merasa hatinya tidak bisa tenang untuk waktu yang lama. Dia harus mengakui bahwa kehidupan setelah menikah benar-benar berbeda dari sebelumnya, butuh waktu untuk membiasakan diri dengan gangguan tiba-tiba dari orang luar lain ke dunianya.

Hari beri
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status