"Nak, mau sampai kapan kamu jadi jomblo begini? Ibu mau punya cucu, Nak!" seru wanita paruh baya kepada Dimas. --- Dimas Anggara, yang sudah dijodohkan lebih dari 20 kali oleh ibunya, selalu saja gagal dalam hubungan asmaranya, perselingkuhan, penghianatan selalu saja terjadi dalam asmaranya. "Bu, aku akan menikah!" Dalam perjodohan yang ke 21 kalinya, Dimas tanpa berpikir panjang memutuskan untuk segera menikahi wanita itu. Mengapa Dimas langsung menikahi wanita itu? Apa yang terjadi kepada Dimas sehingga memutuskan untuk segera menikah?
View MoreToronto , Canada .....
4:30 Early Morning .....
Ethan stepped out of his house for his early morning jog as usual, immediately he stepped out, he inhaled deeply the scent of a new dawn and began by jogging down the road .
His Morning jogs are the only time he gets to inhale fresh air, other times in the day, it's moving from his air-conditioned house to his air-conditioned car to his air-conditioned office.
Not that he didn't like it , he actually really did love his privacy , the fact that he was alone and so distant from everyone, apart from his twin sister- Emma.
While he was a perfectionist, rude, strict and feared by all , his sister actually was quite the opposite.
And most times he felt irritated by her extremely calm and loving behaviour.
They had a rough childhood and he had really wanted her to grow up and be tough like he was.
Ethan had picked this time of the day because it was the only time no one will actually be on the road and no one would disturb by casting uncomfortable gazes or scream and fangirl over him , he would come out this early and round off his jogging before the day starts becoming brighter .
But the past few days had felt so different, he felt like he wasn't the only one on the road , like someone was stalking him.
He stopped abruptly and turned to look but no one was there .
"Really ?!" He murmured as he continued jogging.
He had already begun to map out how his day was going to be like today , even though his assistant would map up a schedule for him , he still loved to make his own plans. According to him, it made his day more precise and productive.
Ethan was actually a very calculated man , he's concise and precise in all he does, as he always says , there's no room for mistakes .
He felt that presence behind him again but this time around he didn't stop to look , whoever it was was going to hide anyway so what's the point, he just increased his pace and continued jogging as he tried to probably see who it was through his side eyes.
Now it was getting creepier , he could see shadows behind him.
He stopped and turned immediately no one was there but he heard rustling of dead twigs.
He exhaled deeply as he looked ahead , there was a small coffee shop about three feets away and their lights were on meaning they were open already.
"Who opens at quarter to five in the morning?" He murmured as he hurried over there and hid quickly behind their wall in a way that someone passing on the road wouldn't notice .
He was determined to find out who had been stalking him today, God help whoever it is, he's one of his rival men he planned to rip them of their free existence.
He quietly stood there as he waited patiently for whoever was there to walk by.
His phone began ringing in his pocket , he quickly took it out , declined the call without even considering who it was.
He placed it on airplane mode and put it back in his pocket.
He had something more important to deal with right now .
He needed to stop whoever it was now and forever.
Soon he heard slow and unsteady footsteps and he got ready to step out and shock whoever it was.
As the footsteps got closer he arched his body forward to peep , immediately he confirmed the person had already gotten close to where he was he stepped out immediately.
Tatiana wasn't looking where she was going as she constantly looked back and around wondering where Ethan ran off to and suddenly she bumped into a hard fit structure.
"Shit!" She cussed .
"What are you doing?!" Ethan rumbled as she closed her eyes tightly, and her head still bumped into his chest , she slowly stepped back a little and looked up to stare into his face .
She quickly averted her gaze because as soon as she stared into his eyes it was like it held fire.
This wasn't the first time she was getting so up close and personal with him but he still looked so scaringly handsome.
He had this perfectly chiseled face, his midnight dark hair dropped carelessly to the side of his face and his face were in equal proportion to one another.
He looked like he was casted from another mould, different from the one everyone was created with, his tightly clenched jaw and perfectly fit shoulders screamed confidence, and she clearly couldn't meet that stare.
His beauty would have been just perfect if he smiled all the time but he always decided to ruin it with a frown or a straight face, although his straight face looked equally as intoxicating.
Ethan looked down at her irritatedly as he slowly tucked his hands into his pocket, waiting for her to give an answer to his question.
As he stared at her, he wondered how someone could be this short. She couldn't be more than a 5'2" because her head stopped about four inches below his shoulders.
"I -I -" she stuttered and he immediately removed his right hand from his pockets and grabbed her throat tightly.
"Who sent you?!" He growled.
"So he's using females now right , men are finished in the world huh?!"
Tatiana held on to his hands tightly as she struggled to break free of his tight grip, by now all her face had already turned red as she tried desperately to breathe.
"L-let m-me g-go please, I don't know what you're talking about" she stuttered as she began to hyperventilate.
"Get talking!!" He growled as his grip around her neck tightened.
"I-m I -m p-reg-pregnant!" She said and he immediately let go of her neck.
"What the hell"?!!
Yang ada di meja makan sanak saudara keluarga Nasution dan Budiman adalah makanan lezat dan alkohol berkualitas bagus. Hanya meja makan keluarga Dimas yang diberi makanan seperti lobak kering, ikan asin dan udang kecil yang kering.Brak!Karin benar-benar tidak tahan lagi, awalnya dia ingin memukul meja dan berdiri. Tidak disangka adiknya sudah mendahuluinya dan bertanya pada Citra dengan emosi."Apa maksudmu?"Tadi saat Citra mengatur tempat duduk, bisa dianggap itu adalah kebetulan, karena Citra dan Budiman ingin memamerkan kelebihan, Dimas pun tidak mmemedulikannya Tapi, tindakan Citra sekarang jelas-jelas ingin mempermalukan keluarga Dimas di depan umum. Sebagai pria di keluarga Anggara, dia tidak akan membiarkan ibu dan kakaknya ditindas."Hehehe …. apa maksud pertanyaanmu? Aku tidak mengerti!" Citra hanya tertawa dingin melihat Dimas yang marah."Hahaha …. Riza langsung tertawa keras tanpa segan. "Dimas, gaji tahunanmu baru mencapai 120 juta, pendapatan keluargamu juga tidak
"Mama, Dimas, ayo pergi!" Karin tidak tahan diperlakukan begitu, belum duduk saja dia sudah mau langsung pergi.Meski malam ini keluarga Nasution yang mentraktir, tapi lebih baik tidak perlu makan jika mendapat perlakuan ini. Tapi, Dewi menariknya, dia tidak ingin Karin marah.Meski mereka dan keluarga Nasution tidak memiliki hubungan kekeluargaan, tapi karena mak comblang yang dicari saat itu sama, itu berarti mereka ditakdirkan saling mengenal. Tempat tinggal keluarga mereka juga tidak jauh, jadi lebih baik jangan menambah musuh.Citra melihat Dimas dengan bbangga Wulandari dan Riza juga melihat Dimas. Sampai sekarang, pria ini masih tidak mau pergi, dia pasti masih ingin menikahi Citra. Mereka memang suka melihat orang yang tidak tahu diri dipermalukan.Saat ini, seorang pria yang memakai jas mahal berjalan masuk. Citra langsung menyambut begitu melihatnya, lalu menggandeng lengannya dengan lembut. Melihat hal ini, sanak saudara yang ada di ruangan pun heboh. Bahkan Dewi pun sedik
"Oh ya, Dimas, keluarga Nasution mengundang kita makan besok malam, aku sudah menyutujuinya karena tidak enak hati menolak!" Dewi tiba-tiba mengalihkan topik pembicaraan. Dimas Anggara sedikit tidak menyangka, dia langsung mengerutkan dahi dan bertanya. "Keluarga Nasution? Keluarga Nasution yang mana?" 'Tidak mungkin Citra, 'kan?!' "Keluarganya Citra!" Dewi langsung menjawab. "Ibunya sengaja datang mengundangku, katanya putrinya naik pangkat, mereka ingin mengundang semua orang untuk makan! Aku tidak enak hati untuk menolaknya, jadi aku menyetujuinya. Selain itu, jika aku tidak pergi, Wulan pasti akan bilang aku berpandangan sempit!" Begitu mendengarnya, Dimas Anggara langsung tahu maksud mereka. Hanya ibunya yang begitu polos. Tanpa berpikir pun Dimas Anggara tahu, keluarga Citra pasti tidak berniat baik dengan mengundang keluarganya ke sana. Tapi bagaimanapun, dia pernah kencan buta dengan wanita itu, mereka juga pernah mengerjakan proyek bersama. Kini setelah proyeknya berhas
Saat menikah dengan Dimas Anggara, Naya sama sekali tidak melakukan pekerjaan rumah tangga. Bahkan, dia tidak pernah memakai kompor gas ataupun dapur. Kini ternyata dia bisa memasak mi sendiri, warna dan aromanya pun sangat menggugah selera, benar-benar sangat pintar. "Memangnya masih perlu dibilang?" Kata Naya sambil tersenyum tipis. Tapi, tidak lama kemudian dia kembali menunjukkan ekspresi dingin. Sebagai presdir Semesta Abadi, mana boleh langsung merasa senang begitu dipuji seorang pria? "Aku sisakan sedikit untukmu, mau tidak? Akan kubuang jika tidak mau!" Kata Naya sambil berdiri dengan sikap dingin. Dimas Anggara langsung maju dan memegang mangkuk kecil berisi mi itu. Telur, daging cincang, campuran bumbu dan hiasannya sungguh indah. Hanya Naya yang punya niat seperti ini. Jika itu Dimas Anggara, dia akan langsung makan begitu selesai masak, mana mungkin mau menghias makanan lagi? Melihat Dimas Anggara yang makan dengan lahap dan menghabiskan mi itu hanya dengan 2 kali sua
"Oh ya, ini adalah desain logo lambang bangunan terbaru, ingatlah untuk dibuat berdasarkan permintaan terbaru!" Hari ini Dimas Anggara datang hanya untuk memahami perkembangan proyek Impact Company. Saat tahu mereka sama sekali belum membuat logo lambang yang terakhir, Dimas Anggara pun merasa tenang karena perubahan Semesta Abadi tidak berpengaruh bagi mereka. Dengan begitu, proyek ini pasti sempat diselesaikan dan diserahkan pada akhir bulan. Sampai saat itu, tidak ada alasan bagi Naya untuk menolak pulang bersamanya. Citra sangat kesal karena merasa Dimas Anggara sedang memanfaatkan jabatannya yang lebih tinggi untuk memerintahkannya mengerjakan sesuatu. Dimas Anggara mengubah sesuka hati, Citra pun tidak bisa menolak karena saat rapat teknisinya sudah memastikan bahwa hal itu masih bisa diubah. Dia merasa dia seperti bawahan orang tidak berguna ini, tapi dia tetap harus mengambil gambar desain itu dan mengangguk meski kesal. "Terima kasih telah melayani kami, sampai jumpa!" Dim
Tidak lama kemudian, Citra secara langsung membawa buah dan minuman ke ruangan VVIP. Saat melihat Priska, Citra tersenyum ramah dan melayaninya dengan baik. "Silahkan, Nona Priska." Lalu, Citra melirik ke arah Dimas dan bergumam. 'Huh, berikan saja segelas air putih pada penagih tidak berguna ini demi menghargai atasannya!' Melihat sikap Citra, Priska langsung menegurnya. "Nona Citra, apa maksudmu? Jika tidak senang dengan kedatangan kami untuk memeriksa proyek, kamu boleh langsung bilang, kami akan segera pergi!" "Hah? Nona Priska, a-aku …. Aku tidak mengerti maksudmu, aku sangat senang dengan kedatangan kalian!" Kata Citra yang kebingungan dan tidak tahu kesalahannya. "Kamu senang, tapi sengaja mengabaikan penanggung jawab kami?!" Priska mendengus kesal. "A-apa? Penanggung jawab?!" Melihat tatapan Priska, Citra baru tahu bahwa dirinya telah salah. 'Ternyata, penanggung jawabnya bukan Nona Priska?! Melainkan pria yang tidak berguna ini? A-apa yang terjadi? Mengapa seorang d
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Comments